Biaya Turun Mesin NMAX di Bengkel Resmi dan Umum
Berapa estimasi biaya turun mesin Nmax di bengkel resmi dan umum? Ini adalah suatu hal yang bisa membuat jatung pemilik Nmax yang hendak turun mesin berdebar-debar tak karuan.
SATUPISTON.COM – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel
kami, kali ini kita akan membahas mengenai biaya turun mesin dari motor Yamaha
Nmax 155.
Memakai motor sekeren
Nmax 155 memang mengasyikan. Dibekali kubikasi mesin yang terbilang besar dan
fitur terkini, jelas NMax 155 bisa jadi idaman bagi banyak orang.
Namun motor itu tidak
hanya sekedar dipakai, kadang kita harus melakukan perawatan misal ganti oli,
ganti filter udara, dan ganti part lainnya.
Memang sih yang
namanya merawat motor itu kadang membuat kita malas karena selain membutuhkan
uang, juga terkadang kita tidak punya waktu untuk melakukan perawatan motor
tersebut.
Sehingga, banyak di
antara kita yang memilih terus saja pakai motornya selama masih bisa jalan dan
baru service motor jika motor sudah enggak mau jalan.
Namun sayangnya, jika
sampai sudah rusak parah, efeknya harus turun mesin dan biayanya tidaklah
murah.
Memang, berapa
biayanya?
Estimasi Biaya Turun Mesin Nmax di Bengkel Resmi dan Bengkel Umum
![]() |
Dok. YIMM |
Bengkel resmi adalah
bengkel yang resmi dari Yamaha, sedangkan bengkel umum adalah bengkel yang
tidak mewakili pabrikan mana pun dan biasanya jumlah bengkel umum ini lebih
banyak.
Adapun soal esitimasi
biaya turun mesin Nmax di bengkel resmi adalah sekitar Rp. 150.000 – 250.000
untuk ONGKOS atau BIAYA JASANYA SAJA belum termasuk biaya pergantian part.
Sedangkan untuk turun
mesin di bengkel umum, biayanya bisa lebih murah atau bahkan lebih mahal, namun
kurang lebih harganya sekitar Rp. 150.000-an (ini pengalaman kami ketika turun
mesin motor Sonic 150, di mana
bengkel tersebut mematok harga yang sama untuk biaya turun mesin motor injeksi
150 cc).
Sekali lagi, biaya di
atas hanya jasa turun mesin saja dan belum termasuk jenis pergantian part yang
rusak.
Usulan dari kami,
sebalum turun mesin, sebaiknya konsultasikan dulu dengan bengkel terkait
mengenai estimasi biaya.
Selain itu, berikan
juga perjanjian jika HANYA MENGGANTI PART yang sekiranya ANDA juga setuju untuk
menggantinya.
Sebab tak jarang, ada
yang turun mesin motor, namun pelanggan komplain dengan harganya yang mahal
karena montir mengganti part yang tidak disetujui oleh pemilik motornya.
Agar meminimalisir
terjadi hal-hal seperti di atas, maka sebaiknya musyawarah terlebih dahulu
dengan pihak bengkelnya.
Adapun sebagai
jaga-jaga, kami sarankan kalian untuk membawa uang setidaknya 2 - 4 Juta tergantung nantinya kerusakan apa yang
terjadi.
Jika di bengkel umum,
budget-nya bisa lebih murah bahkan 50% dari biaya di bengkel resmi, namun
sebaiknya lakukan perbaikan di bengkel resmi agar dapat garansi juga jika
nantinya performa motor belum membaik.
Penyebab Nmax Turun Mesin
Jika motor sudah turun
mesin, maka biasanya sudah ada kerusakan yang berat sehingga perbaikan motor
sudah tidak bisa lagi dilakukan saat motor masih menempel mesinnya.
Adapun secara umum,
beberapa penyebab Nmax turun mesin adalah sebagai berikut:
1. Jarang Service Rutin di Bengkel Resmi
Penyebab pertama
adalah tidak mengindahkan anjuran service rutin, terlebih jika motor masih
dalam status baru yakni di bawah umur 1 tahun.
Pastikan untuk rajin
mengunjungi bengkel resmi, terlebih jika garansi service motor masih berlaku.
Ini untuk meminimalsiri juga terjadinya kerusakan parah pada motor Nmax.
2. Service di Bengkel Tidak Terpercaya
Ada oknum bengkel
nakal yang tidak “becus” menjaga amanah customer-nya. Sehingga yang harusnya
memperbaiki motor, malah merusak motor.
Misalnya saja saat
kita hendak ganti oli, ternyata malah oknum montirnya lalai sehingga bagian bak
oli kemasukan zat yang tidak diinginkan seperti serpihan logam misalnya.
Atau yang lebih parah
adalah saat service motor dan ditinggal pemilik, maka part motor dipereteli
untuk ditukar dengan part yang KW atau sudah rusak.
Ini sering terjadi
pada oknum bengkel yang memang mencari keuntungan dari hasil “mencuri” part
dari komponen motor customer yang masih bagus.
3. Jarang Mengganti Oli
Tidak pernah mengganti
oli hingga membiarkan oli habis adalah suatu tindakan yang tidak terpuji karena
bisa membuat piston dan dinding silinder rusak.
Jika sudah demikian,
maka motor harus turun mesin untuk diganti piston dan diperbaiki dinding
silindernya jika masih bisa.
4. Tidak Mengecek Air Pendingin
Cairan pendingin di
radiator juga harus diperiksa, jangan sampai habis karena lama tidak diisi atau
pun ada kebocoran.
Cairan pendingin yang
habis bisa membuat mesin motor overheat dan merusak ruang bakar sehingga harus
turun mesin.
5. Filter Udara Tidak Pernah Diganti atau Bahkan Dilepas
Filter udara juga merupakan komponen penting yang harus diperhatikan, jika sampai
filter udara kotor atau bahkan dilepas, maka efeknya bisa membuat motor jadi
rusak bagian injektor hingga ruang bakarnya.
6. Terendam Banjir atau Sering Menerjang Banjir
Menerjang banjir dengan
kecepatan tinggi bisa membuat bagian mesin rusak yakni klep bengkok hingga
stang seher bengkok.
Oleh karenanya,
sebaiknya hindari genangan air banjir karena dampaknya bisa merusak mesin
secara komprehensif.
Sedangkan jika sampai
terendam banjir, efeknya bisa membuat motor harus menguras tangki bensin,
menguras oli, hingga memperbaiki sistem kelistrikan.
Dan jika dipaksakan
dihidupkan, maka bisa membuat ruang bakar aus karena pelumas tercampur dengan
air.
7. Memodifikasi Motor Dengan Tidak Layak
Motor baru dioversize atau dibore up dan ternyata hitungannya salah? Efeknya motor jadi tidak
bisa dinyalakan dan harus turun mesin.
Sayangnya, biaya
karena ini akan sangat mahal karena komponen vital seperti piston dan dinding
silinder sudah diubah.
Artikel ini kami
cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.