6 Efek Oversize Piston Motor, Apa Saja?

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai efek dari melakukan oversize pada piston motor.
Oversize merupakan salah satu cara dalam melakukan perbaikan
kausan pada sistem dapur pacu atau ruang bakar.
Tetapi, kini oversize bukan hanya dijadikan sebagai salah
satu alternatif dalam perbaikan sistem ruang bakar yang aus.
Kini oversize kadang dipilih sebagai cara untuk meningkatkan
performa motor, meski sebenarnya ruang bakar atau piston dan dinding silinder
masih baik-baik saja.
Oversize sendiri sering disamakan dengan bore up, keduanya
memang secara “makna” memang sama yakni memperbesar bore atau diameter dari
piston.
Tetapi antara oversize dan bore up ini memiliki perbedaan.
Oversize cenderung lebih “smooth” bila dibandingkan dengan bore up.
Oversize biasanya hanya ganti piston dan membubut bagian
boring atau dinding silinder, sedangkan bore up biasanya langkah yang dilakukan
cukup ekstrem yakni mengganti piston, dinding silinder, serta blok mesinnya
sekalian.
Secara hasil, bore up pun lebih menjanjikan bila dibandingkan
dengan oversize, tetapi biaya untuk melakukan bore up tidaklah murah.
Perlu jutaan rupiah untuk mulus melakukan bore up, sebab bore
up ini bukan hanya sekedar memperbesar piston. Bore up juga bicara mengenai
penyesuaian komponen lain seperti sistem pengabutan, klep, knalpot, dan
seterusnya.
Back to the point, apa efek oversize pada piston motor?
1. Dapat
Mengatasi Keausan Pada Piston dan Boring
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Oversize ini pada
mulanya ditujukan untuk perbaikan keausan pada sistem ruang bakar.
Misalkan saja ring piston aus dan dinding silinder atau
boringnya juga sudah baret. Kerusakan tersebut setidaknya dapat membuat
kompresi motor jadi berkurang serta membuat knalpot jadi mengeluarkan asap yang
berwarna.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka biasanya dilakukan
oversize sesuai dengan tingkat kausannya.
Misalkan oversize 25, oversize 50, oversize 100, dan
seterusnya hingga maksimal oversize 200 (biasanya boring motor hanya sanggup
menahan oversize 100).
Maksud dari oversize 25 adalah piston diganti keukuran lebih
lebar sebanyak 0.25 mm, dan untuk menyesuaikan hal tersebut, maka dinding
silinder biasanya akan dibubut agar nanti piston dapat masuk dengan pas (begitu
juga seterusnya hingga oversize atau OS 100).
Nah bagaimana jika oversize sudah mencapai limit dari dinding
silinder misal sudah mencapai oversize 100? Jawabannya adalah ganti dinding
silinder atau menambah daging dinding silinder (menambah daging dinding
silinder kurang direkomendasikan).
Well, jadi efek pertama dari melakukan oversize pada piston
motor adalah dapat memperbaiki atau mengatasi keausan pada piston dan boring.
2. Menambah cc
Perhitungan cc biasanya disesuaikan dengan rumus volume
tabung. Cc sendiri merupakan singkatan dari centimeter cubic atau cm pangkat 3
(cm3).
Dalam perhitungan cc, salah satu aspek yang dihitung adalah
bore serta stroke atau diameter piston serta langkah piston.
Jadi ketika kita melakukan oversize, maka sudah barang tentu
akan berefek pada peningkatan cc.
Perhitungan cc pada aktivitas oversize dapat dicontohkan pada
artikel di bawah ini:
Baca Juga: Oversize 100 Naik Berapa CC ?? Ini Penjelasannya
Namun yang perlu diingat adalah bahwa peningkatan cc pada
oversize ini tidak begitu signifikan, terlebih bila pembandingnya adalah bore
up.
3. Menambah Performa
Setidaknya melakukan oversize dapat membuat performa dari
mesin motor bertambah, tetapi sekali lagi penambahan performa ini tidak terlalu
signifikan.
Namun bila dibandingkan dengan mesin motor yang awalnya sudah
aus atau rusak, tentu oversize ini akan lebih terasa peningkatan performanya.
4. Membuat Mesin Jadi Lebih Panas
Meski tidak akan sepanas saat melakukan bore up, tetapi
karena kubikasi mesin bertambah dan campuran bahan bakar yang dibakar jadi
makin banyak, tentunya hal tersebut akan membuat mesin motor jadi lebih panas.
Tetapi untuk motor yang menggunakan sistem pendingin radiator
dan atau oil cooler, kami rasa hal tersebut tidak akan begitu terasa.
5. Mesin
Jadi Lebih Boros
Selanjutnya adalah mesin jadi lebih boros, hal tersebut
karena ketika oversize dilakukan, maka ruang bakar akan jadi lebih besar dan
campuran bahan bakar yang ditampung pun akan jadi lebih besar.
Sebanding dengan peningkatan performa, pada motor yang sudah
dioversize, maka konsumsi bahan bakarnya pun akan jadi lebih meningkat atau
dalam kata lain jadi makin boros.
6. Ngabisin Duit
Selanjutnya efek yang terakhir adalah ngabisin duit atau
menghabiskan uang. Oversize ini setidaknya membutuhkan uang lebih untuk
pembelian piston, pembubutan dinding silinder, serta biaya pemasangan (jika
dipasang sendiri sepertinya akan jadi lebih murah).
Well, untuk kalian yang penggunaan motornya untuk harian,
kami rasa mending jangan melakukan oversize ketika mesin motor kalian masih
dalam keadaan baik-baik saja, sebab ketika kita melakukan oversize, maka kita
harus mengeluarkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung kualitas
dari piston dan biaya perbengkelan.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.