Ciri-Ciri Oli Shock Breaker Yang Sudah Lama Tidak Diganti

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum.  Apa saja ciri-ciri dari oli shock breaker yang sudah lama tidak diganti? Pada kendaraan, terutama sepeda motor, peran oli shock breaker sangatlah vital. 

Ciri-Ciri Oli Shock Breaker Yang Sudah Lama Tidak Diganti

Oli shock breaker berfungsi untuk meredam getaran dan menjaga kenyamanan saat berkendara. Namun, apa yang terjadi jika oli shock breaker sudah lama tidak diganti? Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang bisa diperhatikan ketika oli shock breaker sudah lama tidak diganti.


Perubahan Daya Redam dan Daya Rebound

Ketika oli shock breaker tidak diganti dalam jangka waktu yang lama, misalnya lebih dari tiga tahun, daya redam dan daya rebound dari shock breaker akan berbeda jika dibandingkan dengan kondisi saat oli baru diganti. 


Sopian, seorang mekanik berpengalaman di sebuah bengkel kecil di daerah Cilame, Bandung Barat, menjelaskan bahwa "Jika oli shock sudah lama tidak diganti, elastisitas suspensi depan akan terasa berkurang. Suspensi tidak lagi mampu meredam getaran dengan optimal sehingga kendaraan terasa kurang stabil."


Daya redam yang menurun ini disebabkan oleh oli yang menjadi encer akibat penggunaan yang terus-menerus tanpa penggantian. 


Seiring waktu, kualitas oli menurun karena perubahan suhu, tekanan, dan kontaminasi oleh kotoran serta air. Hal ini membuat suspensi depan kendaraan terasa lebih keras atau bahkan terlalu lembek, sehingga kenyamanan berkendara berkurang drastis.


Kondisi Visual Oli Shock Breaker

Secara visual, oli shock breaker yang sudah lama tidak diganti dapat dikenali dari warna dan kejernihannya. 


Oli yang baru memiliki warna merah bening dan tekstur yang cukup kental. Namun, oli yang sudah lama tidak diganti akan berubah menjadi lebih keruh, bahkan berwarna coklat hingga putih. Sopian menambahkan, "Banyak pelanggan yang terkejut saat melihat oli shock breaker mereka yang sudah lama tidak diganti. Oli tersebut berubah warna menjadi coklat pekat, dan kadang ditemukan karat di area as shock breaker akibat oli yang tercampur air."


Perubahan warna ini menunjukkan bahwa oli tersebut telah terkontaminasi oleh kotoran dan partikel-partikel lain yang masuk melalui celah-celah kecil pada shock breaker. 


Karat yang muncul di area as shock breaker juga menandakan bahwa oli telah kehilangan kemampuannya untuk melindungi komponen metal dari oksidasi dan korosi. Ini bisa berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada shock breaker dan komponen terkait lainnya.


Penurunan Performa Kendaraan

Dampak dari oli shock breaker yang sudah lama tidak diganti tidak hanya terlihat pada komponen shock breaker itu sendiri, tetapi juga dapat dirasakan secara langsung pada performa kendaraan. Ketika daya redam dan daya rebound dari shock breaker menurun, kendaraan menjadi lebih sulit dikendalikan. 


Ini terutama terasa saat melewati jalan bergelombang atau ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Sopian menjelaskan, "Kendaraan yang shock breakernya bermasalah sering kali terasa limbung, terutama saat menikung atau ketika harus melakukan pengereman mendadak. Ini bisa sangat berbahaya bagi pengendara."


Selain itu, penurunan performa shock breaker juga bisa menyebabkan ban lebih cepat aus karena beban tidak terdistribusi dengan merata. Ini bisa menambah biaya perawatan kendaraan karena penggantian ban harus dilakukan lebih sering. Kendaraan juga cenderung mengalami penurunan kenyamanan, sehingga pengendara dan penumpang akan merasa lebih cepat lelah selama perjalanan.


Rekomendasi Penggantian Oli Shock Breaker

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggantian oli shock breaker secara berkala sangat penting untuk menjaga performa dan kenyamanan kendaraan. Sopian menyarankan agar oli shock breaker diganti setidaknya setiap dua tahun sekali, atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.


 "Meskipun kendaraan jarang digunakan, kualitas oli tetap bisa menurun seiring waktu. Penggantian oli shock breaker secara rutin adalah langkah preventif untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara," kata Sopian.


Selain itu, penting untuk memeriksakan kondisi shock breaker secara berkala ke bengkel terpercaya. Mekanik dapat membantu mengidentifikasi masalah lebih awal sebelum kerusakan menjadi lebih parah dan biaya perbaikan menjadi lebih mahal. Dengan menjaga kondisi oli shock breaker, kendaraan akan tetap dalam performa terbaiknya dan risiko kecelakaan dapat diminimalkan.


Tanda-Tanda Lain yang Perlu Diwaspadai

Selain perubahan warna dan konsistensi oli, ada beberapa tanda lain yang menunjukkan bahwa oli shock breaker perlu diganti. Misalnya, suara aneh seperti bunyi 'kletek-kletek' saat melewati jalan bergelombang bisa menjadi indikasi bahwa oli shock breaker sudah tidak lagi bekerja dengan optimal. Juga, jika kendaraan terasa terlalu melenting atau terlalu lembek, ini bisa menandakan bahwa shock breaker perlu diperiksa.


Sopian berbagi pengalamannya, "Sering kali, pelanggan datang ke bengkel mengeluh tentang suara aneh dari suspensi mereka. Setelah dicek, ternyata oli shock breaker mereka sudah sangat encer dan kotor. Dengan mengganti oli, masalah tersebut bisa diatasi dan kendaraan kembali nyaman dikendarai."

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.