Apa itu Aki Ngedrop? Ini Penjelasannya
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Apa itu aki ngedrop? Aki ngedrop adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan penurunan tegangan pada aki.

Dalam konteks kelistrikan, ngedrop berasal dari kata dasar "drop" yang berarti mengalami penurunan. Penurunan ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi, namun yang paling umum adalah penurunan tegangan pada aki kendaraan.
Misalnya, aki 12 volt idealnya memiliki tegangan minimal 12,4 volt saat tanpa beban. Jika tegangan aki turun hingga 9 volt atau kurang, maka kondisi tersebut dapat disebut sebagai ngedrop.
Kondisi ini menunjukkan bahwa aki tidak lagi berfungsi dengan baik dalam menyimpan daya listrik yang diperlukan.
Di sebuah toko aki di Cimahi, Nurdin, penjaga toko aki tersebut, menjelaskan bahwa aki ngedrop adalah masalah yang sering dihadapi oleh pengguna kendaraan, terutama mereka yang jarang melakukan perawatan rutin.
Menurut Nurdin, salah satu indikator utama aki ngedrop adalah sulitnya menyalakan kendaraan, terutama di pagi hari. "Ketika pelanggan datang dengan keluhan mobil susah distarter, biasanya kami langsung cek kondisi akinya. Kalau tegangannya sudah di bawah 12 volt, apalagi sampai 9 volt, itu sudah jelas akinya ngedrop," katanya sambil menunjukkan alat pengukur tegangan aki yang sering digunakannya.
Aki kendaraan memiliki peran penting dalam sistem kelistrikan, dan ketika aki ngedrop, tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan komponen lain yang bergantung pada pasokan listrik yang stabil.
Nurdin menambahkan bahwa aki yang sering ngedrop biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia aki yang sudah tua, penggunaan kendaraan yang jarang, atau adanya masalah pada sistem pengisian aki. "Banyak orang tidak menyadari bahwa usia pakai aki itu terbatas. Biasanya sekitar dua sampai tiga tahun, tergantung pemakaian dan perawatan. Kalau sudah lewat masa itu, aki cenderung lebih mudah ngedrop," ujarnya sambil melayani pelanggan yang hendak membeli aki baru.
Selain itu, kondisi cuaca juga bisa mempengaruhi performa aki. Nurdin menjelaskan bahwa pada suhu dingin, kemampuan aki untuk menyimpan dan mengalirkan listrik cenderung menurun.
"Di daerah dengan suhu rendah, seperti di dataran tinggi, aki lebih cepat ngedrop. Makanya, kami sering menyarankan pelanggan untuk lebih sering mengecek kondisi aki saat musim hujan atau ketika suhu mulai dingin," tambahnya.
Pada dasarnya, aki ngedrop adalah tanda bahwa aki tidak lagi mampu menyimpan daya listrik dengan efisien. Hal ini bisa disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel di dalam aki atau karena aki sudah terlalu lama digunakan.
Nurdin menunjukkan beberapa contoh aki yang sudah tidak layak pakai karena kondisi sel yang sudah rusak. "Kalau dibuka, biasanya sel-selnya sudah keropos atau berkarat. Itu menandakan akinya sudah tidak bisa menyimpan listrik dengan baik," jelasnya sambil menunjukkan beberapa aki bekas yang sudah rusak.
Nurdin juga menjelaskan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah aki ngedrop. Salah satunya adalah dengan rutin memeriksa dan menjaga kebersihan terminal aki.
"Kotoran atau karat di terminal aki bisa menghambat aliran listrik, jadi sebaiknya terminal aki dibersihkan secara berkala. Selain itu, pastikan juga kabel-kabelnya dalam kondisi baik dan tidak ada yang longgar," sarannya.
Selain perawatan rutin, penting juga untuk menggunakan aki yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Nurdin sering menemui pelanggan yang memasang aki dengan kapasitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan mereka.
"Kalau kapasitas aki terlalu kecil, tentu saja akan cepat ngedrop karena tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik kendaraan. Sebaliknya, kalau terlalu besar juga tidak efisien dan bisa menyebabkan overcharging," jelasnya.
Dalam beberapa kasus, aki yang sering ngedrop bisa diatasi dengan cara melakukan pengisian ulang atau recharging. Namun, Nurdin menekankan bahwa pengisian ulang ini hanya solusi sementara jika aki sudah terlalu sering ngedrop. "Kalau aki sudah terlalu sering ngedrop, lebih baik diganti saja. Pengisian ulang hanya memperpanjang umur aki sedikit saja, tapi tidak menyelesaikan masalah utama," ujarnya.
Selain itu, Nurdin juga mengingatkan pentingnya melakukan pengecekan sistem pengisian di kendaraan. "Banyak orang hanya fokus pada akinya saja, padahal bisa jadi masalahnya ada pada alternator atau komponen lain di sistem pengisian. Kalau alternatornya bermasalah, aki baru pun bisa cepat ngedrop," tambahnya.
Dengan demikian, aki ngedrop adalah masalah yang kompleks dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Untuk mencegah dan mengatasi aki ngedrop, penting untuk melakukan perawatan rutin, menggunakan aki yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan, dan memastikan sistem pengisian dalam kondisi baik. Nurdin berharap dengan pemahaman yang baik tentang aki ngedrop, para pengguna kendaraan bisa lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Wassalamu'alaikum.