Diameter Piston Ninja R Oversize 50 Jadi Berapa mm Bore-nya?

Daftar Isi

Diameter piston Ninja R Oversize 50 itu jadi berapa mm ya dan kubikasi mesinnya jadi naik sampai berapa? Untuk yang penasaran, ayo simak artikel ini.

Diameter Piston Ninja R Oversize 50 Jadi Berapa mm Bore-nya?

Satupiston.com - Assalamu’alaikum. Piston merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah mesin sepeda motor.

 

Bagi para penggemar sepeda motor, terutama bagi pemilik Kawasaki Ninja R, pertanyaan tentang diameter piston saat dioversize menjadi hal yang menarik untuk dibahas.

 

Nah, kali ini kita akan membahas segala yang perlu kalian ketahui tentang diameter piston Ninja R saat dioversize sebesar 50.

 

Pengenalan tentang Piston dan Fungsinya dalam Mesin Motor

Piston adalah salah satu komponen mesin yang berfungsi melakukan kompresi pembakaran di ruang bakar dalam silinder.

 

Piston ini bergerak naik-turun di dalam silinder dan berperan penting dalam siklus pembakaran mesin.

 

Pada sepeda motor, khususnya Kawasaki Ninja R, piston haruslah memiliki dimensi yang tepat untuk memastikan mesin bekerja dengan optimal.

 

Salah satu dimensi yang penting adalah diameter piston atau bore.

 

Spesifikasi Piston Standar Piston Ninja R

Sebelum kita membahas mengenai oversize piston, penting untuk memahami spesifikasi standar piston Ninja R terlebih dahulu.

 

Secara standar, Ninja R menggunakan piston dengan bore 59 mm dan langkah piston sebesar 54,4 mm. Dengan dimensi ini, kubikasi mesin Ninja R adalah sekitar 148,65 cc.

 

Apa Itu Oversize 50?

Oversize piston merupakan istilah yang digunakan ketika bore piston diperbesar dari ukuran standar.

 

Baca Juga: Apa itu Oversize?

 

Dalam konteks ini, oversize 50 berarti bore piston akan diperbesar sebesar 0,50 mm dari ukuran standar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan volume ruang bakar dan kubikasi mesin.

 

Baca Juga: Perbedaan Bore Up dan Oversize

 

Perhitungan Diameter Piston saat Dioversize 50

Berdasarkan perhitungan, jika dilakukan oversize 50 pada piston Ninja R, maka bore piston akan naik menjadi 59,50 mm.

 

Namun, langkah piston tetap sama, yaitu 54,4 mm. Dengan kata lain, oversize 50 hanya memengaruhi diameter piston tanpa mengubah langkah piston.

 

Pengaruh Oversize 50 terhadap Kubikasi Mesin Ninja R

Selain mengubah diameter piston, oversize 50 juga akan berdampak pada kubikasi mesin.

 

Dengan bore piston yang lebih besar, kubikasi mesin juga akan meningkat. Dalam kasus oversize 50 pada Ninja R, kubikasi mesin akan menjadi sekitar 151,18 cc.

 

Keuntungan dan Kerugian dari Oversize Piston

Oversize piston dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti peningkatan kinerja mesin dan peningkatan daya.

 

Namun, ada juga beberapa kerugian yang perlu diperhatikan, seperti peningkatan konsumsi bahan bakar dan potensi risiko overheating.

 

Proses Oversize Piston: Apakah Aman?

Secara umum, oversize merupakan langkah “standar” jika piston mengalami keausan.

 

Ini ditandi dengan pembesaran bore piston yang tidak signifikan, hal ini tentu sedikit berbda dengan bore up.

 

Yang perlu diperhatikan adalah jika dinding silinder masih sanggup dan juga oversize dilakukan dengan hati-hati, maka oversize akan aman.

 

Alternatif lain untuk Meningkatkan Performa Mesin

Selain oversize piston, terdapat beberapa alternatif lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa mesin, seperti penggantian komponen yang lebih ringan, peningkatan sistem bahan bakar, atau pengaturan ulang CDI \ ECU.

 

Pada mesin berkarbu, peningkatan sistem bahan bakar bisa sangat fleksibel karena bisa dilakukan sendiri dengan “range” modifikasi yang lebih luas.

 

Ini tentu jadi kelebihan tersendiri, bukan?

 

Jadi, untuk menjawab pertanyaan kalian, saat melakukan oversize 50 pada piston Ninja R, diameter piston akan menjadi 59,50 mm, dengan langkah piston tetap 54,4 mm.

 

Hal ini juga akan mengakibatkan peningkatan kubikasi mesin menjadi sekitar 151,18 cc. Dengan demikian, kita telah membahas secara mendalam tentang diameter piston Ninja R saat dioversize 50 beserta pengaruhnya terhadap kubikasi mesin. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)