Aliran Minyak Pelumas Pelumasan Pada Mesin Adalah Seperti Ini
Aliran minyak pelumas pelumasan pada mesin adalah seperti apa? Tentunya saat mesin menyala, oli atau pelumas pada mesin terus bergerak dan tersirkulasi pada beberapa komponen pada mesin.

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Dalam menjaga
kinerja optimal mesin, aliran minyak pelumas memainkan peran penting.
Proses pelumasan yang efektif memastikan komponen-komponen
mesin tetap terlindungi dari gesekan dan keausan yang berlebihan.
Dan ya, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara
mendalam mengenai aliran minyak pelumas pelumasan pada mesin dan rangkaian
komponen yang terlibat di dalamnya.
Aliran Minyak Pelumas Pelumasan Pada Mesin
1. Carter
Carter adalah tempat pertama dimana minyak pelumas disimpan.
Di dalamnya, minyak tersebut tetap terjaga dari kontaminan dan kotoran yang
dapat merusak kualitas pelumasan. Carter juga berfungsi sebagai tempat
pengumpulan minyak bekas sehingga dapat dengan mudah dibuang dan diganti.
2. Filter (Strainer)
Setelah melalui carter, minyak pelumas kemudian melewati
filter atau strainer. Filter ini bertugas menyaring partikel-partikel besar
yang bisa merusak komponen mesin. Dengan menyaring minyak, filter membantu menjaga
kebersihan dan kualitas minyak pelumas sebelum dipompa ke bagian-bagian mesin
yang membutuhkan pelumasan.
3. Pompa
Pompa pelumas adalah komponen yang bertanggung jawab atas
mengalirkan minyak pelumas dari carter ke bagian-bagian mesin yang membutuhkan
pelumasan. Pompa ini memastikan bahwa minyak dipompa dengan tekanan yang cukup
untuk menjangkau seluruh komponen yang membutuhkan pelumasan.
4. Filter (Lagi)
Setelah melewati pompa, minyak pelumas kembali disaring oleh
filter lainnya. Filter ini bertujuan untuk menyaring partikel yang lebih kecil
yang mungkin lolos dari filter sebelumnya. Dengan demikian, kualitas minyak
yang disalurkan ke dalam sistem pelumasan tetap terjaga.
5. Saluran Pelumasan
Minyak pelumas kemudian dialirkan melalui saluran pelumasan
menuju ke berbagai komponen mesin. Saluran ini dirancang sedemikian rupa agar
minyak dapat mencapai setiap titik yang memerlukan pelumasan dengan optimal.
6. Komponen yang Dilumasi
Akhirnya, minyak pelumas mencapai komponen-komponen yang
membutuhkan pelumasan. Ini termasuk bearing, poros, roda gigi, dan
bagian-bagian lain yang mengalami gesekan saat mesin beroperasi. Pelumas
membentuk lapisan pelindung di antara permukaan-permukaan ini untuk mengurangi
gesekan dan panas yang dihasilkan.
7. Carter (Lagi)
Setelah melewati komponen-komponen yang dilumasi, minyak
pelumas kembali ke dalam carter untuk disaring kembali dan dipompa ulang ke
dalam sistem. Proses ini berulang secara terus-menerus selama mesin beroperasi.
Dengan demikian, aliran minyak pelumas pelumasan pada mesin
melibatkan serangkaian langkah yang penting untuk menjaga kinerja dan umur
mesin. Dari carter hingga kembali ke carter lagi, setiap langkah dalam proses
ini memiliki peran yang vital.
Kalian harus memastikan bahwa setiap komponen dalam sistem
pelumasan berfungsi dengan baik dan kualitas minyak pelumas tetap terjaga agar
mesin dapat beroperasi secara optimal dan terhindar dari kerusakan yang tidak
diinginkan.
Wassalamu’alaikum.