Review Stavolt Matsunaga 3000 VA untuk Listrik 900 VA di Bawah 220 Volt
Seperti apa review stavolt Matsunaga 3000 VA untuk listrik rumah 900 VA yang tegangannya di bawah 220 volt? Berikut ini kami berikan testimoninya!
Satupiston.com - Assalamu’alaikum. Momok menakutkan dari seseorang yang bekerja di depan layar komputer adalah tegangan listrik yang tidak stabil.
Bagaimana tidak? Hanya 20 hari diberi tegangan listrik yang sangat radikal naik turunnya bahkan bisa mencapai 190 volt jelas bisa membuat komputer kerja menjadi kacau balau.
Puncaknya, kami harus ikhlas menerima fakta jika VGA AMD RX 640 kami rusak. Suatu kesedihan tersendiri bagi kami karena mau tidak mau harus kembali merogoh kocek yang cukup dalam demi bisa lancar bekerja.
Gejala Tegangan Listrik di bawah 220 Volt
Sebelum ke review, agar lebih afdol, kami akan berikan sedikit testimoni ketika tegangan rumah di bawah standar yakni di bawah 220 volt.
Ada yang berpendapat jika tegangan rumah sebesar 200 volt masih baik-baik saja, tapi apa iya? Jawabannya tidak selalu.
Toh terbukti, 20 hari memakai tegangan listrik di bawah 220 volt berhasil mengantarkan VGA kami menuju akhir hayatnya.
Selain itu, UPS yang kami pakai juga abnormal, yakni sering berdengung karena fitur stabilizernya bekerja keras untuk menyetabilkan tegangan setidaknya sampai mendekati 220 volt.
Jika ini dibiarkan, saat kulkas, mesin cuci, dan komputer bekerja, niscaya komputer sering ngelag, selain itu juga bisa membuat monitor berkedip-kedip yang diiringi dengan error pada komputer karena listrik ada lonjakan listrik dan turun voltase yang tidak normal.
Kebanyang bukan jika kalian buka bengkel yang ada komputernya lalu alat seperti bor listrik, kompresor, hingga impact menyala? Ya, ambrol cak!
Kenapa Pilih Stavolt Matsunaga 3000 VA?
Sebelumnya, kami sudah mencoba UPS dan juga stabilizer 500 VA dari Bravo untuk membantu setidaknya menyetabilkan listrik untuk komputer.
Tapi hasilnya nihil dan ini adalah hal yang sangat disesali oleh kami, sebab jikalau saja kami tidak terlambat membeli stavolt, mungkin VGA kami masih bisa diselamatkan.
Di sisi lain, kami juga sempat ragu untuk membeli stavolt karena banyak sekali pilihannya.
Mulai dari yang pakai motor servo seperti Matsunaga 3000 VA ini, hingga yang berjenis relay seperti dari Prolink atau pun APC.
Namun karena kami benar-benar ingin menyetabilkan dan menahan tegangan listrik di 220 volt, maka kami pun membeli Matsunaga dengan varian 3000 VA.
Kenapa langsung ke 3000 VA? Sebab jika ambil yang 1000 VA, jelas akan mepet dan jika stavolt dipaksa mepet, maka berpotensi gosong trafonya.
Lalu kenapa kami tidak beli bekas dan memilih beli baru? Di mana uang 1 juta bisa dihemat sampai 50% jika beli bekas?
Jawabannya adalah karena servo motor pada bagian stabilizer merupakan komponen yang bisa aus.
Alias jika beli bekas, bisa saja bagian servo sudah error atau aus dan ujung-ujungnya nambah biaya untuk service.
Review Stavolt Matsunaga 3000 VA
BTW, kembali ke topik, bagaimana review kami soal Matsunaga ini? Meski build quality buruk, harus pasang kabel input dan outpun sendiri, serta kartu garansi tidak diberikan dari toko, overall dengan harga 1 juta nego keras, kami sangat puas dengan karena bisa membuat komputer bisa menyala secara stabil bahkan ketika ada lonjakan atau penurunan daya listrik.
Oh iya, jika kalian ingin mengetes apakah listrik di rumah tegangannya di bawah 220 volt, salah satu caranya adalah dengan menekan kode 41 pada meteran listrik dan lihat berapa angka yang tertera (biasanya ada komanya, misal 200.3, artinya tegangan sekitar 200,3 volt).
Adapun jika masih pakai meteran listrik non token, mau tidak mau harus beli voltmeter listrik AC manual/ digital.
Selain itu, jika ingin tahu apakah listrik di rumah sering naik turun atau tidak, silahkan sleep saja komputer dalam beberapa waktu, jika pada saat mesin cuci dinyalakan atau kulkas dinyalakan, atau bor dinyalakan lalu komputer menyala dari sleep, maka dipastikan listrik di rumah tidak stabil dan harus dilakukan beberapa langkah perbaikan termasuk jika tidak ada solusi dari PLN adalah dengan membeli stavolt.
Untuk kasus kami sendiri karena tidak ada grounding di rumah, maka pada saat memaksa memasukan semua elektronik dalam satu stavolt, maka gejala komputer menyala dari sleep masih terasa.
Solusi jangka pendek dari kami adalah dengan cara memisahkan MCB untuk kulkas, mesin cuci, hingga perkakas lain.
Jadi MCB dari PLN kami khususkan untuk keperluan kulkas dan alat perkakas otomotif. Sedangkan MCB dari Matsunaga 3000 VA kami khususkan untuk komputer dan mesin cuci.
Oh iya, secara build quality, seperti yang dibahas di atas cukup buruk di mana bagian voltmeter, ampere meter, hingga MCB oblak, tapi ya sudahlah.
Spesifikasi Matsunaga 3000 VA
- Harga 1 jutaan via marketplace online
- Support tegangan 110 volt dan 220 volt dengan toleransi 3%
- Kapasitas yang bisa ditampung hanya 40-60% (mungkin bisa lebih) yakni di angka 1500 watt sampai 1800 watt (jangan dipaksa banyak-banyak, sebab servo atau trafo bisa gosong)
- Bisa dipakai di daya rumah 1300w - 2200w
- Jenis phase tunggal atau single phase
- Tegangan Input 150V hingga 240V
- Tegangan Output 110V dan 220V, dengan toleransi 3%
- Frekuensi 50Hz atau 60Hz
- Waktu Respon kurang dari 0,5 detik terhadap penyimpangan tegangan input 10%
- Efisiensi lebih dari 50%
- Faktor Daya lebih dari 95%
- Suhu Ambien -5°C hingga +40°C
- Kelembaban Ambien Kurang dari 90% (kelembaban relatif)
- Kenaikan Suhu Kurang dari 75°C (pada tegangan input 180V, tegangan output 220V, dan beban terukur)
- Sistem Pendinginan Pendingin konveksi (untuk model 2KVA hingga 10KVA)
- Sistem Kontrol Motor servo DC
Penjelasan
- Tegangan Input: Tegangan input yang dapat diterima oleh inverter adalah antara 150V hingga 240V. Inverter ini cocok untuk digunakan di daerah dengan tegangan listrik yang bervariasi.
- Tegangan Output: Tegangan output yang dihasilkan oleh inverter adalah 110V dan 220V. Tegangan output ini sesuai dengan standar tegangan listrik di Indonesia.
- Frekuensi: Frekuensi output yang dihasilkan oleh inverter adalah 50Hz atau 60Hz. Frekuensi output ini sesuai dengan standar frekuensi listrik di Indonesia.
- Waktu Respon: Inverter ini dapat merespons perubahan tegangan input dalam waktu kurang dari 0,5 detik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa inverter dapat memberikan daya yang stabil kepada beban.
- Efisiensi: Inverter ini memiliki efisiensi lebih dari 50%. Hal ini berarti bahwa inverter ini dapat mengubah daya listrik dari DC menjadi AC dengan efisiensi tinggi.
- Faktor Daya: Faktor daya inverter ini lebih dari 95%. Hal ini berarti bahwa inverter ini dapat memanfaatkan daya listrik secara efisien.
- Suhu Ambien: Inverter ini dapat beroperasi pada suhu ambien antara -5°C hingga +40°C. Hal ini berarti bahwa inverter ini dapat digunakan di berbagai iklim.
- Kelembaban Ambien: Kelembaban ambien maksimum yang dapat diterima oleh inverter adalah 90%. Hal ini berarti bahwa inverter ini dapat digunakan di daerah dengan kelembaban tinggi.
- Kenaikan Suhu: Kenaikan suhu inverter ini tidak boleh melebihi 75°C. Hal ini penting untuk memastikan bahwa inverter dapat beroperasi dengan aman.
- Sistem Pendinginan: Inverter ini menggunakan sistem pendingin konveksi. Sistem pendingin ini menggunakan aliran udara untuk mendinginkan inverter.
- Sistem Kontrol: Inverter ini menggunakan sistem kontrol motor servo DC. Sistem kontrol ini dapat memastikan bahwa inverter dapat beroperasi dengan stabil dan efisien.
Secara keseluruhan, spesifikasi inverter ini cukup lengkap dan memenuhi standar yang dibutuhkan untuk digunakan di Indonesia. Inverter ini cocok untuk digunakan di berbagai aplikasi, seperti rumah tangga, industri, dan komersial.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.