Saat Sistem Starter Berfungsi Maka Energi Listrik Yang Tersimpan di Baterai Akan Mengalir Ke Beban, Ini Disebut?
Saat sistem starter berfungsi, maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengeliar ke beban. Proses tersebut merupakan salah satu proses yang berkebalikan dengan sistem pengisian.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas
mengenai sistem starter dan aki.
Aki dan sistem starter mesin merupakan salah satu elemen
yang tidak terpisahkan. Bukan tanpa alasan, sebab sistem elektrik starter mesin
benar-benar membutuhkan energi listrik dari aki.
Pada aki, ada 2 proses yang cukup penting yang mana ini
berkenaan dengan sistem pengisian dan pemberian beban.
Saat Sistem Starter Berfungsi Maka Energi Listrik Yang Tersimpan di Baterai Akan Mengalir Ke Beban

Ketika sistem starter berfungsi untuk menghidupkan mesin,
maka daya listrik yang tersimpan di aki akan mengalir ke beban, proses ini
disebut dengan pengosongan.
Kenapa disebut sebagai pengosongan dan bukan pengaliran arus
listrik atau pengeluaran arus listrik?
Mengingat jika melihat pertanyaan, ada kata kunci yakni “energi
listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir
ke beban”.
Jika terkecoh, tentu kita akan memilih jawaban pengaliran
listrik atau pun pengeluaran arus listrik karena itu sesuai dengan apa yang
terjadi.
Di mana saat mesin dinyalakan oleh sistem elektrik starter,
maka energi listrik di aki akan dialirkan atau pun dikeluarkan pada komponen
sistem elektrik starter (relay hingga dinamo starter).
Jawaban logis kenapa proses tersebut disebut pengosongan
adalah karena proses lain untuk aki
adalah proses pengisian.
Lawan kata dari isi atau pengisian adalah kosong atau pun
pengosongan. Jadi konteks proses di atas sebenarnya berfokus pada aki atau
accumulator-nya dan bukan pergerakan energi listriknya.
Perbedaan Pengisian dan Pengosongan Aki
Proses pengisian aki adalah ketika aki terisi oleh sistem
pengisian aki via alternator hingga regulator atau kiprok.
Di sini, aki atau baterai layaknya sedang dicas atau tengah
melakukan charging. Adapun sistem pengisian ini akan berfungsi jika mesin
kendaraan menyala.
Sebaliknya, sistem pengosongan adalah di mana aki digunakan
untuk beban yang membutuhkan seperti lampu-lampu hingga untuk elektrik starter.
Penting untuk menyelaraskan sistem pengisian dan
pengosongan, di mana jika aki digunakan secara terus-menerus tanpa dibarengi
dengan adanya proses pengisian yang baik, maka efeknya bisa membuat aki mudah
berkurang daya listriknya.
Jangan Terlalu Lama Menyalakan Motor Saat Mesin Mati
Salah satu hal yang membuat listrik di aki cepat tekor
adalah karena motor atau mobil kerap dinyalakan kontaknya dengan status mesin
mati.
Ini akan membuat aki menjadi lebih mudah tekor, sebab sistem
pengisian tidak aktif dan energi listrik benar-benar bersumber dari aki.
Lambat laun, tindakan ini akan membuat aki harus dicas ulang
dan bahkan jika sampai tekor terlalu dalam, maka bisa membuat cell aki
mengalami kerusakan.
Baterai Pada Kendaraan Bermotor Berapa Volt?
Pada motor dan mobil “umum”, biasanya tegangan listrik yang
digunakan pada aki adalah sebesar 12 volt.
Sedangkan pada kendaraan bermotor atau mobil yang besar, ada
juga yang menggunakan aki dengan tegangan sebesar 24 volt.
Namun untuk pengguna motor, biasanya tegangannya adalah
sebesar 12 volt dengan arus yang beragam.
Misal ada yang menggunakan arus 3 ampere hours, 5 ampere
hours, 8 ampere hours, dan lain sebagainya.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.