Motor Goyang Seperti Ban Kempes, Apa Penyebabnya?
Penyebab motor goyang seperti ban kempes itu karena apa? Tentunya handling motor bisa terganggu jika motor tidak balance atau tidak seimbang. Oleh karenanya, pastikan kita mengecek beberapa penyebab kerusakan pada motor.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas
mengenai motor yang oleng seperti ban kempis.
Dari apa yang kami alami, penyebab motor oleng biasanya
kerap dialami oleh motor yang menggunakan velg jari-jari.
Meski memang pada motor bervelg cetak palang pun bisa saja
ada kerusakan tersebut. Namun jika kita menggunakan velg jari-jari, maka
potensi kerusakan yakni oleng saat digunakan akan semakin besar.
Lalu, bagaimana ini? Untuk menjawab hal tersebut, kami akan
jelaskan dalam beberapa sub judul bagian.
Penyebab Motor Goyang Seperti Ban Kempes
Ada beberapa hal yang bisa memicu ketidakseimbangan motor
saat digunakan termasuk oleng seperti ban kempes, yakni:
1. Kembang atau Tapak Ban Terpasang Secara Terbalik
Meski ada ban motor yang bisa dipasang secara terbalik,
namun kebanyakan ban motor hanya mendukung satu arah putaran.
Bagi tukang pasang ban yang profesional, sangat minim
melakukan kesalahan pemula yakni memasang ban secara terbalik.
Meski kesalahannya cukup sepele, namun jika ban hanya
mendukung satu arah rotasi atau putaran, dijamin kita akan kesusahan saat
menggunakan motor.
Sebab, akan ada gejala hilangnya grip ban, oleng, hingga ban
yang seolah tidak support untuk diajak belok.
Kami pernah mengalami hal ini saat dulu ada pegawai baru di
salah satu bengkel motor. Meski tidak sampai mencelakai kami di jalan, namun
tindakan ceroboh tersebut sudah bisa membuat kami was-was di jalan karena
handling berkendara motor jadi sangat turun.
2. Benjolan pada Ban atau Ban Tidak Rata
Perhatikan, apakan ban masih rata? Jangan-jangan ban sudah
aus dan banyak benjolannnya.
Dalam kasus ekstrim, benjolan bisa sebesar buah jeruk, namun
dalam kasus yang masih ringan, benjolannya samar-samar.
Hal ini bisa membuat tarikan motor jadi terganggu karena ban
menjadi oleng saat digunakan.
3. Velg Geol
Bagi pengguna velg jari-jari, biasanya akan sering mengalami
hal ini, terlebih jika penggunaan motor sering melewati jalanan yang tidak
rata.
Velg yang oleng atau geol bisa diakibatkan karena ring velg
yang sudah tidak simetris lagi bentuknya.
Oleh karenanya di kurun waktu tertentu, jari-jari pada velg
harus rutin distel agar meminimalisir terjadinya geol.
Selain itu, pastikan menggunakan tromol jari-jari yang
sesuai dan berkualitas agar meminimasilir terjadinya geol pada velg jari-jari.
Sebab, banyak kasus velg jari-jari yang mudah oleng karena
tromolnya mudah kendur pada aspek dudukan jari-jarinya.
Lalu, apakah velg palang tidak bisa mengalami masalah geol
ini? Tentu saja bisa, namun biasanya
disebabkan karena kecelakaan, benturan keras, hingga membawa beban yang
sangat berlebihan.
4. Bosh Swing Arm Rusak
Swing arm memiliki boshing yang mana bertujuan untuk meredam
hentakan ke arah kiri dan kanan.
Saat melakukan gas motor (pada motor non matic), maka rantai
di sebelah kiri akan menarik gear belakang.
Aktivitas tersebut bisa membuat swing arm tertarik ke
sebelah kiri, sehingga harus diredam menggunakan boshing swing arm yang masih
bagus.
Sebaliknya saat mengerem pada rem belakang, maka swing arm
cenderung akan tertarik ke arah kanan. Namun biasanya yang akan mudah rusak
adalah bagian kirinya.
Saat boshing arm atau bearing arm mengalami kerusakan, maka
akan timbul geol saat motor digas atau pun saat gas dilepas.
5. Shock Depan atau Shock Belakang Bocor
Ini juga pernah dialami oleh kami, di mana shockbreaker
bagian depan mengalami kebocoran pada bagian seal shock depannya sehingga oli
shock keluar.
Saat kejadian ini terjadi, maka motor benar-benar seperti
kempis karena motor benar-benar tidak stabil saat digunakan serta ada rasa
seperti bagian ban sangat lunak (padahal yang lunak adalah bagian suspensinya).
Baik pada shock depan atau belakang, yang jelas jika ada
kebocoran, maka motor akan langsung oleng saat digunakan layaknya ban yang
kempes atau bocor.
6. Bearing Roda atau Laher Velg Oblak
Selain bearing swing arm, ada juga bearing roda atau laher
pada velg yang oblak. Rusaknya bearing ini karena faktor usia, berkarat, hingga
karena sering melewati jalanan yang tidak rata dalam kecepatan tinggi.
Jika bearing velg sudah benar-benar rusak, maka ban akan
benar-benar tidak nyaman saat digunakan karena seperti kempes padahal tidak.
7. Bearing Nap Gear Oblak
Cek juga bagian bearing nap gear, sebab tak jarang kerusakan
juga ada pada sektor bearing di nap gear.
Namun kerusakan pada sektor ini biasanya tidak akan “Separah”
rasa olengnya jika kerusakan ada pada bearing roda.
8. Komstir Oblak atau Rusak Jadi Penyebab Motor Goyang Seperti Ban Kempes
Komstir lebih mudahnya disebut sebagai bearing pada bagian
kemudi atau bagian segitiga di bawah stang motor.
Saat oblak, komstir bisa menampakkan beberapa gejala, misal
oblak, goyang, hingga berat sebelah saat digunakan.
Kerusakan pada sektor ini ibiasanya lumrah terjadi jika
motor kerap digas full di jalanan yang tidak rata. Terlebih saat melewati
polisi tidur dalam kecepatan tinggi.
9. Oli Shock Depan Banyak Sebelah
Penyebab lainnya adalah karena saat kita ganti oli shock
depan dan oli tarakan oli shock depannya banyak sebelah.
Memang pada beberapa jenis shock berjenis upside down,
biasanya antara shock kiri dan kanan diisi oli shock yang takarannya berbeda.
Namun secara umum, kebanyakan shock akan diisi dengan oli yang
kapasitasnya sama. Jadi jika sampai takarannya berbeda dan terpaut jauh
perbedaannya, maka hal tersebut bisa membuat motor menjadi oleng.
10. Gear dan Rantai “Bentrok”
Sekali lagi, ini juga pernah dialami oleh kami. Di mana,
kala itu kami mengganti gear secara ketengan dan tidak satu set.
Mulanya, kami mengganti gear depan saja tanpa mengganti
rantai dan gear belakang. Hasilnya? Hasilnya adalah motor jadi bergetar dan
oleng saat RPM menengah.
Sempat mengira kerusakan pada mesin atau boshing arm,
sayangnya kerusakan ada di gear dan rantai yang tidak sinkron.
Ini juga yang jadi alasan kenapa sebaiknya ganti gear itu
dilakukan secara satu set yakni meliputi gear depan, belakang, dan rantainya.
Bukan semata-mata agar lebih awet, namun untuk meminimalisir
adanya ketidaknormalan fungsi seperti apa yang kami alami.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.