Per CVT Untuk Top Speed Berapa RPM? Pakai Yang Keras atau Tidak?

Daftar Isi

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai per CVT untuk top speed itu berapa RPM? Bagus pakai yang keras atau tidak?

 

Per CVT merupakan salah satu komponen yang ada di bagian CVT. Biasanya, pegas yag satu ini tidak luput dari objek modifikasi untuk mengejar performa motor yang lebih maksimal.

 

Selain per, tentu saja beberapa part juga biasanya akan diganti, sebab jika hanya mengandalkan per saja, jelas ini tidak akan bergitu efektif.

 

Lalu ketika kita sudah ngoprek CVT, kira-kira bagusnya pakai per berapa RPM agar motor lebih oke di putaran atas atau top speed?

 

Per CVT Untuk Top Speed Berapa RPM?

Per CVT Untuk Top Speed Berapa RPM? Pakai Yang Keras atau Tidak? - Satupiston.com | Blog Motor Indonesia
Sumber: tokopedia.com


Per CVT untuk top speed biasanya merupakan per CVT yang tidak keras atau memiliki RPM yang rendah. Ini tidak terlepas dari acuan jika semakin keras per CVT, maka yang akan diunggulkan adalah akselerasinya.

 

Maksud akselerasi di sini adalah putaran bawah ke menengah atau biasa disebut sebagai ngacir.

 

Artinya, jika hanya mengandalkan CVT saja, yang bisa dimaksimalkan biasanya tidak di semua putaran.

 

Kalau tidak putaran bawah ya putaran atas. Jadi memang untuk bisa dapat upgrade di semua putaran, biasanya oprekan akan lebih intens di dapur pacu meliputi besaran piston hingga klep.

 

FYI, per yang lebih keras atau RPM-nya lebih tinggi akan membuat per lebih kuat dalam menekan secondary sliding sheave dan membuat komponen tersebut lebih cepat untuk kembali ke posisi awal.

 

Ketika ini terjadi, maka pulley belakang akan lebih susah untuk terbuka, alhasil ini akan membuat v-belt dan roller harus kerja ekstra keras untuk membuka pulley.

 

Oleh karenanya, tidak heran jika dengan mengganti per CVT yang lebih keras, maka bisa membuat roller hingga v-belt jadi lebih cepat aus.

 

Perpaduan Per CVT dan Roller  CVT

Acuan pada per CVT seperti yang sudah kita bahas adalah semakin kuat atau tinggi RPM-nya, maka akan membuat motor jadi lebih perform di putaran bawah ke menengah atau jadi meningkatkan akselerasi dan mengurangi top speed.

 

Sedangkan acuan dari penggunaan roller CVT adalah membuat putaran atas lebih berisi jika menggunakan yang berat.

 

Sebaliknya, jika menggunakan roller yang lebih ringan, maka putaran bawah yang akan dimaksimalkan.

 

Jadi agar balance, kita bisa menggunakan per CVT yang lebih keras sedikit dan menggunakan roller CVT yang lebih berat.

 

Tetapi jika memang yang dimaksimalkan memang akselerasi atau putaran bawahnya, maka kita bisa gunakan roller yang lebih ringan serta gunakan per CVT yang lebih keras dengan resiko top speed akan jauh berkurang.

 

Upgrade CVT Untuk Harian, Enak Kah?

Jika upgrade CVT untuk harian dilakukan secara besar-besaran, kami rasa feeling-nya tidak akan enak (misal akselerasi lebih jenggat).

 

Selain itu, upgrade secara berlebihan juga bisa membuat komponen di CVT bisa lebih cepat aus seperti yang sudah kami sebutkan di atas.

 

Biasanya untuk penggunaan harian, part yang diganti hanya roller dan v-beltnya, itu pun tak jarang diganti hanya saat hendak diganti saja (atau sudah mau rusak).

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)