3 Perbedaan Supermoto dan KLX Apa Saja? Bikin Bingung!

Daftar Isi

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan Supermoto dan KLX yang bikin bingung banyak orang, terlebih orang awam seperti kami.

 

Sebenarnya cukup mudah membedakan kedua hal ini, tetapi agar bisa sama-sama memahami, kami pun akan berusaha menyajikan artikel ini dengan seawam mungkin.

 

Supermoto dan KLX kadang sering tertukar, ini biasanya terjadi ketika hendak memodifikasi motor.

 

Meski sebenarnya keduanya punya aspek yang saling bertolak belakang meski sama-sama dalam satu ruang lingkup.

 

Nah  agar tahu dan tidak keliru, mari kita bahas saja bersama dalam artikel ini.

 

1. Perbedaan Definisi Nama

Yang pertama adalah mengenai perbedaan definisi nama, di mana Supermoto bisa dimaknai sebagai motor super. Ini merujuk pada motor yang digunakan pada ajang balap Supermoto.

 

Dilansir dari wikipedia.org, definisi Supermoto sendiri adalah sebagai berikut:

Supermoto adalah bentuk balap sepeda motor yang diadakan di trek balap yang berganti-ganti antara tiga jenis permukaan trek: tanah yang padat di trek datar, lompatan dan rintangan motocross yang tidak teratur, dan aspal balap jalanan beraspal.

 

Sedangkan KLX adalah salah satu varian motor dari Kawasaki yang mana singkatan dari KLX adalah Kawasaki Light Cross atau dapat diartikan jika KLX adalah varian motor cross dari Kawasaki dengan status kelas “ringan”.

 

Kenapa disebut kelas ringan? Sebab KLX ini merupakan varian produk untuk penggunaan harian dan bukan untuk full off road.

 

Lalu kenapa disingkat sebagai KLX dan bukan KLC saja? Di Jepang, Cross sendiri kerap disebut sebagai X. Karena alasan itu, tidak heran kenapa Kawasaki Light Cross ini disingkat sebagai KLX.


2. Perbedaan Penggunaan Ban

Yang kedua adalah perbedaan penggunaan ban. Motor KLX  ini menggunakan ban dual purpose atau ban tahu yang diperuntukan untuk dua varian jalanan yakni jalanan tanah dan jalanan aspal.

 

Sedangkan motor Supermoto menggunakan ban seperti apa? Secara garis besar jika untuk keperluan balapan, maka bannya pun diperuntukan untuk dua varian jalan juga.

 

Tetapi dalam praktik modifikasi untuk harian, motor Supermoto cenderung menggunakan ban dengan konsep full on road.

 

Sekedar informasi, motor dengan genre Supermoto dari KAWASAKI salah satunya adalah D-Tracker series yang menggunakan ban untuk on road.

 

Ini pula yang kadang membuat bingung, di mana banyak yang ingin memodifikasi motor KLX-nya ke konsep Supermoto layaknya D-Tracker.

 

Namun banyak yang mengira jika Supermoto ini merupakan merek motornya layaknya seperti KLX atau pun D-Tracker.

 

Padahal Supermoto ini merujuk ke ajang olahraga balap motor atau jika ingin lebih spesifik lagi adalah merujuk pada genre motor.

 

Jadi akan lebih wajar jika pembandingnya adalah motor Supermoto dan motor Trail atau motor KLX dan D-Tracker.

 

3. Perbedaan Penggunaan Velg

Velg dari KLX biasanya punya ukuran ring yang lebih besar di bagian depan, ini berbeda dengan velg Supermoto yang biasanya sudah menggunakan ring velg dengan ukuran yang sama baik yang depan dan belakangnya.

 

Coba perhatikan saja gambar dari KLX 150BF dan D-Tracker 150 ini:

 

3 Perbedaan Supermoto dan KLX Apa Saja? Bikin Bingung!

Apakah kalian menemukan sesuatu yang berbeda? Ya harusnya ada sih, hehe.

 

Kenapa Banyak Yang Modif KLX Jadi Supermoto?

Mungkin timbul pertanyaan, kenapa banyak yang memodifikasi motor KLX ke konsep Supermoto? Kenapa tidak beli langsung saja D-Tracker?

 

Untuk masalah ini, kami hanya bisa menjawab jika bisa saja sebenarnya orang-orang lebih suka KLX 150 karena cenderung bisa digunakan untuk off road dan on road.

 

Sedangkan D-Tracker yang konsepnya sudah Supermoto cenderung hanya digunakan untuk on road.

 

Adapun kenapa KLX banyak dimodif ke konsep Supermoto adalah karena beberapa alasan seperti:

  • Ingin tampil beda
  • Ban untuk Supermoto biasanya lebih lebar dan terlihat kekar
  • Ban untuk KLX yang dual purpose cenderung akan lebih cepat aus jika digunakan full untuk aspal
  • Karena memang motor lebih sering digunakan di jalan raya beraspal ketimbang di jalanan tanah

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)