Solusi Atasi Rem Cakram Baru Yang “Ngelos” Atau Kurang Gigit
Daftar Isi
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel
satupiston.com. Kali ini kita akan membahas menganai solusi untuk atasi rem
cakram baru yang ngelos atau kurang
mengigit atau bahasa umumnya adalah blong.
Ngelos atau blong adalah
kondisi dimana kampas rem cakram tidak mengigit piringan cakram dengan optimal
dikarenakan piston pada kaliper rem yang kurang
menekan kampas rem.
Pada kasus kaliper rem yang sudah
uzur atau berumur, penyebab ngelos
tersebut dapat diakibatkan oleh banyak hal. Diantaranya adalah karena minyak
rem yang kurang, seal piston
tersendat, angin palsu dan kabocoran pada sistem rem cakram.
Namun untuk kasus rem cakram baru
yang mengalami ngelos, maka
kemungkinannya adalah satu, yakni karena adanya angin palsu pada sistem rem
cakram motor.
Sedikit kita bahas, biasanya bila
kita membeli rem cakram baru secara satu set, biasaya kita juga sudah
mendapatkan minyak rem yang sudah ada pada sistem rem cakram tersebut.
Namun minyak rem tersebut hanya
sebatas diisi saja pada sistem rem cakram. Sehingga masih banyak angin palsu
serta komposisi minyak remnya pun kurang padat.
Rem cakram bekerja dengan sistem
tekanan minyak rem. Itu sebabnya bila minyak rem pada rem cakram tidak padat
dan masih banyak angin palsunya, maka dapat dipastikan rem cakram akan
mengalami ngelos.
Lalu untuk mengatasinya
bagaimana? Cara mengatasinya adalah dengan melakukan bleeding atau dengan cara membuang angin palsunya.
Aktivitas bleeding ini cukup susah-susah gampang, terutama untuk bagian rem
cakram belakang pada motor. Hal tersebut karena master rem sejajar dengan
kaliper rem cakram belakang dan minyak rem pun dipompa oleh master rem dari
bawah ke atas. Hal tersebut berbeda dengan rem cakram depan pada motor yang relatif
lebih mudah karena posisi master rem yang ada di atas kaliper rem cakram depan.
Untuk melakukan bleeding sendiri sebetulnya cukup
gampang, namun yang membuatnya sulit atau susah adalah karena kita tidak tahu
persis kapan anginnya akan benar-benar hilang. Sehingga kita musti terus
mengocok tuas rem agar minyak rem terpompa dengan padat.
Pada bengkel profesional,
biasanya aktivitas bleeding ini
dilakukan dengan melakukan penyedotan dari baut napel pada kaliper rem.
Sehingga secara subjektif akan membuat pengerjaan lebih mudah karena kita jadi
tidak usah terlalu sering mengocok tuas rem. Dan bila kita melakukan secara
manual, maka kemungkinan akan sedikit memakan waktu dan tenaga.
Adapun untuk melakukan bleeding secara manual adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan kunci untuk membuka
baut pebuangan atau baut napel pada kaliper rem. Biasanya menggunakan kunci
berukuran 8 mm. Maka siapkan saja kunci ring atau kunci T berukuran 8 mm.
2. Siapkan minyak rem.
3. Bila yang akan di-bleeding adalah kaliper rem belakang,
maka usahakan minyak rem ada di posisi atas kaliper.
4. Selanjutnya kocok tuas rem
sekitar 5 sampai 10 kali.
5. Kemudian kendorkan baut
pembuangan atau baut napel pada kaliper rem.
6. Biarkan sampai minyak rem
keluar dan berhenti dengan sendirinya. Nanti akan terlihat gelembung yang ikut
terbuang.
7. Lakukan hal tersebut sampai
minyak rem hilang angin palsunya dan sudah padat seutuhnya. Jangan lupa untuk
mengisi kembali minyak rem pada rem cakram bila pada tabung minyak rem sudah
berkurang minyaknya.
8. Bila belum berhasil, maka
siapkan tang. Kemudian lepas kaliper rem pada dudukannya menggunakan kunci yang
sesuai dengan kunci pengikat pada kaliper dan dudukannya, jangan lupa tutup
baut napel atau kencangkan baut napel.
9. Setelah terlepas dari
dudukannya, maka selanjutnya tarik piston pada kaliper rem menggunakan tang
tetapi jangan sampai terlepas.
10. Sesudah ditarik, maka lakukan
proses pengocokan seperti pada langkah 4-6. Lakukan hal tersebut berulang-ulang
sampai minyak rem padat.
Memang akan sedikit menjengkelkan
bila dilakukan secara manual dan seorang diri. Namun dengan sedikit kegigihan,
maka pasti berhasil kok. Yang penting yakin hahaha.
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini. Akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.
