Telat Bayar Cicilan Motor 2 Bulan Adira, Apakah Disita?

Table of Contents

 

Telat Bayar Cicilan Motor 2 Bulan Adira, Apakah Disita?


Satupiston.com - Telat bayar cicilan motor dua bulan di Adira jadi salah satu kekhawatiran paling umum buat pemilik kendaraan yang lagi seret keuangan.

Situasi ini memang bikin deg-degan karena ada proses penagihan yang makin intensif dari pihak leasing.

Makanya, penting banget tahu apa yang sebenarnya terjadi biar nggak gampang panik dan bisa siap ambil langkah yang tepat.

Penagihan Mulai Gencar, Jangan Kaget

Kalau angsuran baru telat seminggu atau beberapa hari, biasanya cuma ada pengingat lewat telepon atau SMS.

Tapi kalau sudah lewat satu bulan sampai masuk bulan kedua, level penagihannya mulai naik karena status pembiayaan dianggap macet.

Pihak Adira bakal lebih sering menghubungi buat memastikan kondisi kamu, mulai dari alasan telat, kapan sanggup bayar, sampai memastikan kontak dan alamat masih aktif.

Di fase ini, komunikasi dari leasing biasanya intens banget, jadi jangan heran kalau kamu dihubungi lebih dari satu kali.

Saat tunggakan sudah masuk dua bulan, petugas biasanya mulai melakukan kunjungan langsung ke rumahmu.

Kunjungan ini bukan untuk nakut-nakutin, tapi lebih ke upaya memastikan kendaraan masih ada dan kamu masih punya niat buat menyelesaikan pembayaran.

Bisa Disita Kalau Nggak Kooperatif

Yang paling bikin takut tentu saja soal penyitaan motor.

Sebenarnya, Adira nggak serta-merta narik motor cuma karena telat dua bulan.

Yang bikin penarikan jadi mungkin adalah sikap nasabah yang menghilang, susah dihubungi, atau sengaja menghindar.

Kalau kamu terbuka, bantu komunikasi, dan kasih penjelasan yang jelas, biasanya leasing tidak langsung ambil langkah penyitaan.

Tapi kalau kamu menghilang total, petugas datang berkali-kali dan nggak ketemu, plus kamu nggak pernah mau jelasin kondisi, baru deh risiko penyitaan makin besar.

Proses penarikan juga nggak sembarangan, ada surat resmi dan berita acara yang harus dibuat supaya semuanya transparan dan sesuai aturan.

Intinya, bukan soal telatnya aja, tapi soal seberapa kooperatif kamu.

Denda Sudah Pasti Jalan

Selain penagihan yang makin intens, satu hal yang pasti ketika telat adalah denda keterlambatan.

Denda ini jalan terus per hari sesuai ketentuan Adira, jadi makin lama kamu menunda, makin besar total yang harus dibayar.

Sering kali orang merasa bisa bayar nanti-nanti, tapi begitu dihitung ulang, dendanya bikin nominal yang harus dibayar jadi jauh lebih berat.

Makanya, makin cepat kamu beresin tunggakan, makin kecil denda yang numpuk.

Dan perlu dicatat, denda hampir nggak pernah bisa dihapus kecuali kasus tertentu yang sangat spesifik.

Bisa Nggak Bayar Sebagian Saja?

Banyak orang bertanya, “Kalau telat dua bulan, boleh nggak bayar dulu satu bulan dulu?”

Jawabannya, boleh banget selama kamu berkomunikasi sama leasing.

Adira dan perusahaan pembiayaan lainnya pada dasarnya paham kalau kondisi finansial tiap orang bisa naik turun, jadi pembayaran sebagian itu masih memungkinkan.

Pembayaran sebagian ini nunjukin kamu masih punya niat baik buat nyelesaikan tunggakan, dan biasanya bisa bantu meredam intensitas penagihan.

Cuma, ingat ya, walaupun kamu bayar satu bulan, sisa tunggakan dan denda bulan berikutnya tetap harus dibereskan.

Jadi jangan salah paham seolah bayar sebagian otomatis menghilangkan semua masalah.

Komunikasi Jadi Kunci Utama

Kalau kamu telat dua bulan tapi tetap terbuka, angkat telepon, dan jelasin kondisi sebenarnya, petugas Adira biasanya lebih fleksibel.

Bahkan dalam beberapa kasus, mereka bisa kasih opsi pembayaran bertahap atau mempertimbangkan penyelesaian yang lebih ringan.

Hal yang paling bikin masalah justru ketika nasabah nggak mau komunikasi dan terkesan menghindar.

Selain memperbesar risiko penarikan motor, sikap seperti itu juga bisa bikin data kamu masuk daftar hitam pembiayaan di kemudian hari.

Makanya, meskipun kondisi lagi sulit, lebih baik hadapi dengan kepala dingin dan tetap komunikasi dengan pihak leasing.***
Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)