Perbedaan Underpass dan Flyover Itu Apa Saja? Lebih Mahal Mana?

Satupiston.com - Underpass dan flyover merupakan dua solusi infrastruktur yang dirancang untuk mengatasi kemacetan pada titik-titik pertemuan arus lalu lintas.
Keduanya hadir sebagai strategi rekayasa transportasi yang menawarkan manfaat berbeda sesuai kondisi wilayah.
Namun, perdebatan mengenai mana yang lebih efektif dan lebih mahal masih menjadi pembahasan panjang di kalangan publik maupun perencana kota.
Memahami Underpass Sebagai Solusi Lalu Lintas Bawah Tanah
Underpass adalah struktur jalan yang dibangun lebih rendah dari permukaan tanah untuk memisahkan arus kendaraan tanpa mengganggu aktivitas di atasnya.
Konsep ini sering diterapkan di area padat penduduk di mana ruang horizontal sangat terbatas.
Pembangunan underpass memberikan alur pergerakan kendaraan yang lebih lancar karena tidak membutuhkan interaksi dengan lampu lalu lintas di permukaan.
Namun, proses pembangunan underpass biasanya menghadapi tantangan teknis seperti kontur tanah, potensi banjir, hingga kebutuhan drainase berlapis.
Biaya teknis yang muncul dari sistem drainase dan penguatan struktur tanah membuat underpass memiliki kompleksitas pembangunan yang lebih tinggi.
Lingkungan sekitar underpass juga perlu dirancang agar tidak menimbulkan kesan kumuh atau gelap yang dapat mengurangi kenyamanan pengguna.
Selain itu, faktor keselamatan menjadi perhatian penting karena area bawah tanah membutuhkan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
Di beberapa kota besar, proyek underpass sering memakan waktu lebih lama karena proses pengerukan yang harus disesuaikan dengan utilitas yang sudah ada seperti pipa air dan kabel listrik.
Efektivitas underpass sangat terlihat di kawasan padat yang membutuhkan kelancaran arus tanpa menambah kepadatan visual di permukaan jalan.
Flyover Sebagai Jalur Layang yang Memperlancar Arus Kendaraan
Flyover atau jalan layang merupakan struktur yang dibangun di atas permukaan untuk memisahkan arus lalu lintas secara vertikal.
Pembangunan flyover memberikan keuntungan dalam hal kecepatan eksekusi karena pengerjaan berada di atas tanah dan relatif minim gangguan utilitas.
Flyover juga memungkinkan lalu lintas tetap bergerak selama proses pembangunan karena sebagian besar pekerjaan dilakukan pada struktur penopang.
Dari sisi teknis, konstruksi flyover cenderung lebih sederhana dibandingkan underpass karena tidak memerlukan sistem drainase khusus di bawah tanah.
Ketinggian flyover memungkinkan pengguna jalan mendapatkan jarak pandang yang lebih luas sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara.
Namun, keberadaan flyover sering menimbulkan dampak visual terhadap lingkungan kota karena struktur yang masif dapat mengubah estetika kawasan.
Suara bising dari kendaraan yang melintasi flyover juga menjadi isu terutama di area permukiman.
Meski begitu, flyover tetap menjadi pilihan utama di banyak kota karena efisiensi pengerjaan dan fleksibilitas desain.
Perbedaan Underpass dan Flyover dari Berbagai Aspek
Perbedaan pertama terlihat dari lokasi konstruksi di mana underpass berada di bawah tanah sedangkan flyover berada di atas permukaan.
Underpass memerlukan penguatan struktur tanah agar proses pengerjaan berlangsung aman, sementara flyover lebih mengutamakan kekuatan pilar sebagai penopang.
Dari sisi cuaca, underpass lebih rentan terhadap genangan air sedangkan flyover rentan terhadap angin kencang.
Dalam hal kenyamanan, underpass cenderung lebih sunyi tetapi dapat terasa sempit, sedangkan flyover menawarkan ruang lebih terbuka.
Aspek keselamatan berbeda pula karena underpass menuntut pencahayaan optimal sedangkan flyover menuntut pagar pengaman yang kuat.
Lebih Mahal Mana? Underpass atau Flyover?
Secara umum, pembangunan underpass membutuhkan biaya lebih tinggi dibandingkan flyover.
Tingginya biaya tersebut berasal dari kebutuhan teknologi pengerukan, sistem drainase intensif, hingga penanganan utilitas bawah tanah.
Flyover cenderung lebih murah karena pengerjaannya tidak melibatkan banyak faktor geologi atau resiko air tanah.
Waktu pengerjaan underpass biasanya lebih lama sehingga menambah biaya operasional proyek.
Sementara itu, flyover lebih cepat dibangun sehingga biaya konstruksi dapat ditekan.
Meskipun lebih mahal, underpass dipilih pada area yang tidak memungkinkan pembangunan struktur tinggi atau ketika estetika kota menjadi prioritas.
Flyover cocok untuk area dengan lalu lintas padat namun memiliki ruang yang cukup untuk pembangunan pilar.
Meski demikian, flyover juga bisa memakan biaya lebih tinggi, terlebih jika nantinya jalan tersebut juga akan dilalui oleh kendaraan berat.***