Mari Sebutkan Keuntungan dan Kerugian Kopling Tipe Coil Spring
Table of Contents
![]() |
| Gambar hanya ilustrasi. |
Satupiston.com - Kopling tipe coil spring menjadi salah satu teknologi sistem pemindah tenaga yang masih banyak digunakan pada kendaraan berukuran besar karena karakteristiknya yang kuat dan tahan tekanan ekstrem.
Penggunaan pegas ulir pada komponen ini memberikan kemampuan menahan torsi tinggi yang tidak dimiliki tipe kopling lain dalam kelas yang sama.
Di balik kekuatan tersebut, terdapat sejumlah kekurangan yang membuat sistem ini tidak selalu cocok untuk semua jenis kendaraan terutama segmen harian yang mengutamakan kenyamanan.
Memahami Kopling Coil Spring dalam Sistem Pemindah Tenaga
Kopling tipe coil spring bekerja dengan memanfaatkan beberapa pegas ulir yang dipasang mengelilingi pressure plate untuk menghasilkan tekanan penjepitan terhadap clutch disc.
Tekanan yang kuat dari pegas ulir ini membuat tenaga mesin dapat disalurkan secara stabil tanpa slip, terutama ketika kendaraan membawa beban berat atau melaju di tanjakan panjang.
Karakteristik tersebut menjadi alasan kopling ini identik dengan kendaraan komersial seperti truk, bus, hingga kendaraan alat berat.
Sistem pegas ulir ini dianggap lebih tahan terhadap panas berlebih yang biasanya muncul saat kendaraan bekerja dalam durasi panjang atau beban tinggi.
Ketahanan tersebut sekaligus menjadi nilai lebih bagi sektor transportasi yang menuntut efisiensi dan keandalan dalam setiap perjalanan.
Keuntungan Kopling Tipe Coil Spring untuk Kendaraan Berat
Salah satu keunggulan paling signifikan dari kopling coil spring adalah kemampuannya memberikan daya tekan yang sangat kuat pada plat kopling.
Tekanan tinggi tersebut membantu menjaga clutch disc tetap menempel sempurna sehingga putaran mesin dapat diteruskan tanpa kehilangan tenaga.
Kekuatan tekan ini membuat sistem sangat ideal untuk kendaraan yang membawa muatan besar dan membutuhkan torsi tinggi dalam pengoperasian sehari-hari.
Selain itu, kopling jenis ini terkenal stabil meskipun digunakan terus-menerus dalam kondisi berat karena pegas ulir mampu mempertahankan elastisitas dan konsistensi tekanan.
Kemampuan menahan torsi yang besar ini membuat coil spring sering dipilih sebagai komponen standar pada kendaraan yang memprioritaskan performa angkut dibanding kenyamanan.
Ketinggian pegas ulir yang dapat diatur juga memberikan fleksibilitas bagi mekanik untuk menyesuaikan tekanan sesuai kebutuhan operasional kendaraan.
Pengaturan tersebut membantu menjaga efisiensi sistem kopling sekaligus memperpanjang usia pakai komponen lainnya seperti plate clutch dan release bearing.
Kelemahan Kopling Coil Spring pada Penggunaan Modern
Di balik keunggulannya, kopling coil spring memiliki kekurangan yang cukup signifikan terutama ketika digunakan pada kendaraan dengan kebutuhan kenyamanan tinggi.
Sistem ini membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk menginjak pedal sehingga tidak ramah bagi pengemudi yang sering berkendara dalam kondisi macet atau stop and go.
Tenaga pedal yang berat disebabkan oleh banyaknya pegas ulir yang harus ditekan secara bersamaan saat pedal kopling diinjak.
Desain yang rumit membuat proses produksi dan perawatannya lebih mahal dibandingkan dengan kopling tipe diafragma yang lebih sederhana.
Jumlah pegas yang banyak juga berpotensi menimbulkan getaran jika salah satu pegas tidak bekerja secara merata atau mengalami penurunan kekuatan.
Getaran tersebut dapat terasa pada pedal dan kabin sehingga menurunkan kenyamanan berkendara terutama pada kendaraan yang sering digunakan untuk perjalanan jauh.
Bobot sistem coil spring yang cenderung lebih berat juga menjadi salah satu faktor mengapa tipe ini sudah banyak ditinggalkan pada mobil penumpang modern.
Perbandingan dengan Kopling Diafragma dalam Kebutuhan Kendaraan
Dalam perkembangan teknologi otomotif, kopling diafragma menjadi pilihan utama karena menawarkan pedal yang lebih ringan dan konstruksi lebih ringkas.
Pedal yang ringan memberikan kenyamanan bagi pengemudi sehingga cocok untuk mobil harian yang membutuhkan kemudahan operasional.
Konstruksinya yang sederhana membuat harga kopling diafragma lebih terjangkau dan proses pemasangannya lebih efisien.
Meski demikian, untuk kebutuhan kendaraan berat, coil spring tetap lebih unggul dalam hal kekuatan penjepitan dan kemampuan menahan torsi besar.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa pemilihan jenis kopling harus disesuaikan dengan karakteristik kendaraan dan kebutuhan operasionalnya.
Coil spring lebih cocok untuk kendaraan angkut, sedangkan diafragma lebih ideal untuk mobil penumpang yang mengutamakan kenyamanan.***
