Arti 33L Kepolisian dan Perbedaannya dengan 33, 33M, 33K, serta 34K dalam Klasifikasi Kecelakaan

Table of Contents

 

Arti 33L Kepolisian dan Perbedaannya dengan 33, 33M, 33K, serta 34K dalam Klasifikasi Kecelakaan

Satupiston.com - Kode sandi yang digunakan kepolisian kerap menimbulkan pertanyaan di masyarakat karena penggunaannya sangat khusus dan tidak selalu dijelaskan secara terbuka.

Kebingungan ini semakin sering muncul karena istilah seperti 33L, 33M, 33K, hingga 34K beredar luas di media sosial tanpa penjelasan yang memadai.

Agar tidak terjadi interpretasi keliru, masyarakat memerlukan penjelasan yang sistematis, akurat, dan mudah dipahami mengenai makna seluruh kode tersebut.

Fungsi Kode Sandi dalam Komunikasi Polri

Sandi numerik digunakan Polri sebagai bagian dari protokol komunikasi yang menuntut penyampaian informasi secara cepat, ringkas, dan tidak mudah dipahami pihak luar.

Sistem ini membantu petugas lapangan menyampaikan kondisi darurat tanpa deskripsi panjang yang dapat memperlambat penanganan insiden.

Kode sandi juga berfungsi menyamakan persepsi antaranggota sehingga setiap personel memahami tingkat urgensi hanya dari kombinasi angka dan huruf tertentu.

Makna Dasar Kode 33 dalam Laporan Kepolisian

Kode 33 atau 3-3 merupakan penanda awal bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas dalam suatu wilayah.

Kode ini bersifat umum sehingga tidak menjelaskan apakah insiden menimbulkan kerusakan materi, korban luka, atau korban jiwa.

Informasi lebih detail disampaikan melalui huruf tambahan di belakang angka yang menandakan kategori kecelakaan secara lebih khusus.

Arti 33L: Kecelakaan dengan Korban Luka

Kode 33L atau 3-3-L digunakan untuk menginformasikan bahwa kecelakaan menghasilkan korban luka-luka.

Kategori ini menunjukkan bahwa korban memerlukan perawatan medis sehingga petugas lapangan harus segera melakukan koordinasi dengan unit medis.

Penandaan ini membantu mempercepat respons sehingga keselamatan korban dapat ditangani dengan prioritas yang tepat.

Perbedaan 33L dengan 33M dan 33K

Kode 33M digunakan untuk menyatakan bahwa kecelakaan hanya menimbulkan kerusakan materi tanpa korban luka maupun korban meninggal.

Kode ini membantu petugas fokus pada pengaturan lalu lintas, pendataan kendaraan, serta penyelesaian administratif antara pihak yang terlibat.

Sebaliknya, kode 33K mengindikasikan kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia sehingga proses penanganannya lebih kompleks dan melibatkan unit identifikasi.

Dengan demikian, setiap kode memberikan gambaran berbeda mengenai tingkat keparahan insiden dan kebutuhan penanganan lapangan.

Makna 34K: Kecelakaan dengan Korban Meninggal dan Pelaku Melarikan Diri


Kode 34K atau 3-4-K merupakan kategori lanjutan yang menginformasikan kecelakaan dengan korban meninggal dunia di mana pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian.

Kode ini menandakan situasi dengan tingkat urgensi lebih tinggi karena selain adanya korban jiwa, petugas perlu melakukan pengejaran dan penyelidikan lebih lanjut terhadap pelaku.

Penandaan tersebut umumnya digunakan pada laporan awal yang memerlukan perhatian cepat dari unit kecelakaan lalu lintas dan unit reserse.

Pentingnya Memahami Kode Sandi bagi Publik


Pemahaman kode ini membantu masyarakat menafsirkan laporan kecelakaan secara lebih akurat terutama ketika informasi beredar melalui media daring dan kanal komunikasi cepat.

Kesalahan penafsiran dapat menyebabkan munculnya spekulasi yang tidak berdasar karena sebagian masyarakat mengira kode angka merujuk pada pasal hukum tertentu.

Dengan mengetahui maknanya, masyarakat dapat memahami situasi faktual tanpa perlu menebak-nebak konteks di balik kode tersebut.***
Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)