Apa Itu Modif Aliran JDM Pada Mobil dan Ciri-cirinya?

Table of Contents

 

Apa Itu Modif Aliran JDM Pada Mobil dan Ciri-cirinya?

Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Modifikasi kendaraan dengan aliran JDM semakin populer di kalangan pecinta otomotif di Indonesia.


Fenomena ini tidak hanya dianggap sebagai tren gaya, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi identitas pemilik mobil.


Konsep JDM sendiri memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan budaya otomotif Jepang.


Istilah JDM merupakan singkatan dari Japanese Domestic Market, yang merujuk pada produk atau komponen mobil yang awalnya hanya dibuat untuk pasar Jepang.


Dalam dunia modifikasi, JDM bukan sekadar soal tampilan, melainkan juga mencerminkan keaslian dan keotentikan komponen mobil.


Banyak penggemar otomotif yang beranggapan bahwa modifikasi aliran JDM menonjolkan kesan sederhana, rapi, namun tetap fungsional.


Modifikasi JDM sering kali berbeda dengan tren modifikasi lain yang lebih menonjolkan gaya ekstrem atau penuh ornamen tambahan.


Di Indonesia, aliran ini cukup diminati karena dianggap lebih “clean” dan memiliki nilai estetika yang kuat.


Selain itu, modifikasi JDM juga kerap dipandang lebih berkelas karena penggunaan komponen asli buatan Jepang.


Salah satu ciri utama modifikasi JDM adalah penggunaan velg asli buatan Jepang.


Velg seperti Volk Racing, Rays, hingga Work Wheels sering menjadi pilihan utama pecinta JDM.


Penggunaan velg asli ini tidak hanya soal tampilan, tetapi juga soal kualitas dan performa.


Ciri lainnya adalah penampilan mobil yang cenderung standar namun tetap menonjolkan detail khas.


Pemilik biasanya tidak banyak melakukan perubahan ekstrem pada bodi, tetapi lebih pada permainan aksesoris asli Jepang.


Interior juga menjadi perhatian penting dalam modifikasi JDM.


Beberapa mobil yang dimodifikasi aliran ini biasanya menggunakan jok Recaro, setir Momo, atau shift knob buatan Jepang.


Detail kecil tersebut memberi kesan otentik sekaligus menambah nilai dari mobil.


Selain itu, penggunaan part original Jepang dianggap lebih bernilai dibandingkan part aftermarket non-Jepang.


Warna bodi mobil dengan aliran JDM umumnya netral dan sederhana.


Pemilik lebih memilih warna putih, hitam, abu-abu, atau warna khas pabrikan yang memang populer di Jepang.


Kesederhanaan warna tersebut membuat modifikasi JDM terlihat elegan dan tidak berlebihan.


Dari sisi performa, aliran JDM juga menekankan pada peningkatan mesin yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan Jepang.


Beberapa modifikator lebih memilih mempertahankan mesin standar, tetapi melakukan perawatan optimal agar performa tetap terjaga.


Namun, ada pula yang menambahkan komponen aftermarket resmi Jepang seperti turbocharger atau knalpot racing.


Suara knalpot pada mobil JDM biasanya halus dan tidak berlebihan.


Berbeda dengan aliran modifikasi street racing yang cenderung bising, JDM lebih mengutamakan kenyamanan dan kesan rapi.


Pencahayaan juga menjadi salah satu ciri khas.


Lampu-lampu orisinil buatan Jepang sering dipertahankan agar tampilan mobil tetap sesuai standar pabrikan.


Beberapa pemilik bahkan rela berburu lampu original yang sudah langka demi menjaga keaslian konsep JDM.


Nilai penting lain dari modifikasi JDM adalah soal komunitas.


Pecinta JDM biasanya memiliki solidaritas yang kuat dengan sesama penggemar aliran ini.


Mereka kerap berkumpul dalam acara otomotif, berbagi pengalaman, hingga saling merekomendasikan part asli Jepang.


Tren ini juga berkembang pesat melalui media sosial.


Banyak akun khusus otomotif yang menampilkan mobil-mobil JDM, sehingga membuat aliran ini semakin populer di kalangan generasi muda.


Meski begitu, biaya modifikasi JDM tidak bisa dibilang murah.


Part original Jepang yang langka sering dihargai sangat tinggi di pasaran.


Namun, bagi para penggemar, keaslian dan kualitas tetap menjadi alasan utama untuk memilih modifikasi aliran ini.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)