Apa itu Bid Offline dalam Ojek Online? Ini Kelebihan dan Kekurangan Bid Offline

Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Fenomena bid offline dalam layanan ojek online mulai banyak diperbincangkan di kalangan masyarakat.
Bid offline mengacu pada praktik pengemudi yang mematikan aplikasi untuk menerima pesanan secara langsung dari penumpang.
Model kerja ini dianggap lebih fleksibel namun menyimpan sejumlah risiko yang patut diketahui oleh pengguna maupun pengemudi.
Apa Itu Bid Offline dalam Ojek Online?
Bid offline merupakan istilah yang digunakan ketika pengemudi ojek online melayani penumpang tanpa melalui aplikasi resmi.
Dalam praktiknya, pengemudi dan penumpang bersepakat mengenai tujuan perjalanan dan tarif secara langsung.
Sistem ini berbeda dengan mekanisme resmi di aplikasi, di mana tarif, rute, hingga perlindungan penumpang diatur oleh perusahaan penyedia layanan.
Alasan Bid Offline Banyak Dilakukan
Beberapa pengemudi menganggap bid offline sebagai cara untuk meningkatkan penghasilan.
Tanpa potongan biaya dari aplikasi, pengemudi bisa membawa pulang pendapatan yang lebih besar dari tarif perjalanan.
Selain itu, bid offline kerap dianggap solusi ketika aplikasi sedang sepi order atau dalam kondisi gangguan teknis.
Di sisi lain, penumpang juga kadang memilih bid offline karena bisa menegosiasikan harga yang lebih murah.
Fleksibilitas dalam menentukan tarif menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan tarif aplikasi yang bersifat tetap.
Keuntungan yang Didapat Pengemudi dan Penumpang
Salah satu keuntungan utama bid offline adalah nominal tarif yang bisa lebih tinggi bagi pengemudi.
Tanpa adanya potongan biaya administrasi, penghasilan bisa langsung masuk ke kantong pengemudi.
Bagi penumpang, bid offline juga memberi keleluasaan untuk melakukan tawar-menawar harga sesuai kesepakatan.
Kondisi ini sering dianggap menguntungkan terutama ketika jarak perjalanan cukup jauh dan harga aplikasi dirasa mahal.
Dalam beberapa kasus, bid offline juga mempersingkat waktu karena pengemudi bisa langsung menerima penumpang tanpa menunggu order masuk di aplikasi.
Risiko yang Mengintai di Balik Praktik Bid Offline
Meski terlihat menguntungkan, bid offline menyimpan risiko yang cukup besar.
Pengemudi yang melakukan perjalanan di luar sistem aplikasi tidak lagi mendapatkan perlindungan asuransi perjalanan.
Jika terjadi kecelakaan di jalan, biaya pengobatan dan tanggung jawab tidak ditanggung perusahaan aplikator.
Selain itu, penumpang juga kehilangan perlindungan hukum dari aplikasi jika terjadi tindak kriminal seperti penipuan atau pembegalan.
Kasus kehilangan barang atau tindak kejahatan dalam perjalanan sulit untuk ditindaklanjuti karena tidak tercatat di sistem resmi.
Pengemudi pun berisiko mendapat sanksi dari perusahaan penyedia layanan jika praktik ini terdeteksi.
Perspektif Keamanan dalam Bid Offline
Dari sisi keamanan, bid offline membuka peluang terjadinya tindak kejahatan yang lebih besar.
Karena tidak ada data perjalanan yang tercatat, penumpang dan pengemudi sama-sama tidak memiliki bukti resmi jika terjadi masalah.
Situasi ini rawan dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang berpura-pura menjadi penumpang maupun pengemudi.
Oleh sebab itu, sejumlah komunitas pengguna ojek online menilai bid offline harus dilakukan dengan pertimbangan yang sangat matang.