Kendaraan Apa yang Paling Rentan Terguling di Jalan Raya?
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan terguling sering menjadi perhatian karena tingkat risikonya yang tinggi.

Setiap tahun, sejumlah insiden kendaraan terguling tercatat di berbagai wilayah Indonesia dengan penyebab yang beragam.
Faktor penyebab kendaraan terguling dapat dipengaruhi oleh kondisi jalan, kelalaian pengemudi, hingga karakteristik kendaraan itu sendiri.
Mobil dengan bodi tinggi seperti truk dan bus sering kali lebih rentan mengalami kecelakaan terguling.
Hal ini disebabkan oleh titik gravitasi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan pribadi dengan desain lebih rendah.
Semakin tinggi pusat gravitasi kendaraan, semakin besar potensi kehilangan keseimbangan saat melaju di tikungan atau saat terjadi manuver mendadak.
Truk bermuatan berat juga memiliki risiko tinggi karena beban yang tidak seimbang bisa mengganggu kestabilan.
Muatan berlebih atau tidak tertata dengan baik sering kali membuat kendaraan besar sulit dikendalikan di jalanan menurun maupun menanjak.
Selain itu, truk kerap melintas di jalur Pantura atau jalur pegunungan yang memiliki karakteristik jalan berbeda.
Pada jalur pegunungan, kondisi tikungan tajam dan jalan menanjak menambah potensi kecelakaan terguling.
Sementara itu, di jalur Pantura, kepadatan kendaraan dan kecepatan tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi truk.
Bus pariwisata juga tidak lepas dari risiko terguling terutama ketika melaju di jalur berliku atau menurun panjang.
Kasus bus terguling kerap diberitakan terjadi di jalur-jalur wisata seperti Puncak, Tawangmangu, hingga jalur lintas Sumatra.
Meski dilengkapi dengan rem besar, bus kerap kehilangan kendali jika pengemudi tidak terbiasa menghadapi kondisi jalan ekstrem.
Di sisi lain, mobil pribadi sebenarnya memiliki risiko lebih kecil terguling, namun bukan berarti bebas dari bahaya.
Mobil keluarga dengan bodi lebih tinggi, seperti MPV dan SUV, juga memiliki pusat gravitasi lebih tinggi dibanding sedan.
Beberapa kecelakaan menunjukkan mobil SUV bisa terguling saat pengemudi mengemudi terlalu cepat di tikungan tajam.
Pengendara yang terbiasa dengan mobil rendah sering kali tidak menyadari perbedaan karakteristik saat menggunakan kendaraan lebih tinggi.
Motor justru berbeda karena tidak terguling seperti kendaraan roda empat, tetapi bisa terjatuh atau terpental jika kehilangan keseimbangan.
Meski demikian, risiko motor lebih pada cedera pengendara karena minimnya perlindungan dibanding mobil atau bus.
Ahli transportasi menjelaskan bahwa edukasi kepada pengemudi tentang potensi terguling sangat penting.
Kesadaran mengenai batas kecepatan, pengaturan muatan, dan pemahaman karakteristik kendaraan bisa mencegah insiden.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan juga kerap mengimbau operator bus dan truk untuk memperhatikan aspek keselamatan.
Pemeriksaan kendaraan sebelum perjalanan menjadi langkah pencegahan dasar yang sering diabaikan.
Selain kondisi kendaraan, kualitas infrastruktur jalan juga berpengaruh besar terhadap risiko kecelakaan terguling.
Jalan dengan permukaan rusak, kemiringan tajam, atau tanpa rambu peringatan dapat memperbesar potensi kecelakaan.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa pengemudi truk terguling akibat berusaha menghindari lubang besar di jalan raya.
Situasi itu menegaskan bahwa keselamatan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga penyelenggara jalan.
Teknologi kendaraan modern kini mulai dilengkapi dengan sistem kontrol stabilitas.
Fitur ini membantu menjaga keseimbangan mobil saat menikung atau dalam kondisi jalan licin.
Namun, tidak semua kendaraan di Indonesia dilengkapi fitur ini, terutama angkutan umum dan truk barang.
Kondisi tersebut membuat faktor kewaspadaan pengemudi tetap menjadi kunci utama dalam mencegah kecelakaan terguling.
Pengemudi disarankan selalu menyesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan, terutama saat melewati tikungan atau turunan panjang.
Selain itu, mengatur jarak aman dengan kendaraan lain penting untuk memberikan ruang reaksi yang cukup.
Edukasi berkendara juga harus diperkuat, baik untuk pengemudi pribadi maupun profesional seperti sopir bus dan truk.
Jika kesadaran keselamatan meningkat, angka kecelakaan terguling dapat ditekan secara signifikan.
Kendaraan yang paling rentan terguling memang truk dan bus, namun pada dasarnya setiap kendaraan bisa mengalami kecelakaan jika tidak digunakan dengan bijak.
Wassalamu'alaikum.