Cara Menghilangkan Limiter ECU pada Gigi 5 dan 6 GSX S150 dan GSX Bandit 150

Table of Contents

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Modifikasi motor untuk meningkatkan performa menjadi tren yang terus berkembang di kalangan pengguna sepeda motor sport 150 cc di Indonesia.

Cara Menghilangkan Limiter ECU pada Gigi 5 dan 6 GSX S150 dan GSX Bandit 150

Salah satu topik yang banyak diperbincangkan adalah cara menghilangkan limiter ECU pada gigi 5 dan 6, khususnya pada Suzuki GSX S150 dan GSX Bandit 150.


Limiter ECU pada kedua motor ini dikenal lebih ketat dibandingkan GSX R150, sehingga membatasi kemampuan mesin untuk mencapai putaran tinggi.


Belakangan, seorang pengguna media sosial Facebook bernama Bagus Susetyo membagikan pengalamannya terkait trik melepas limiter ECU pada GSX S150 dan GSX Bandit 150.


Ia menjelaskan langkah praktis yang telah dicobanya sendiri, yaitu dengan memutus kabel berwarna pink pada bagian ECU.


Menurutnya, metode sederhana ini terbukti membuat motor mampu menembus putaran mesin lebih tinggi di gigi 5 dan 6 tanpa mengalami pembatasan elektronik.


Dalam uji coba yang dilakukan, motor dengan kondisi standar pabrik diklaim mampu mencapai kecepatan hingga 170 km/jam saat diuji menggunakan standar dua.


Kecepatan ini jauh di atas batas normal yang biasanya berhenti di sekitar 139 hingga 140 km/jam pada speedometer ketika limiter ECU masih aktif.


Bagus menyebutkan bahwa trik ini membuat performa motor terasa lebih bertenaga, terutama pada tarikan bawah hingga menengah.


Dengan demikian, akselerasi yang dihasilkan motor terasa lebih responsif dibandingkan menggunakan ECU racing aftermarket.


Ia menekankan bahwa metode ini tidak memerlukan penggantian ECU bawaan pabrik, sehingga pengguna dapat menghemat biaya modifikasi.


Selain itu, performa motor tetap bisa dioptimalkan tanpa harus melakukan ubahan besar pada sektor mesin.


Namun demikian, perlu dicatat bahwa melakukan modifikasi pada ECU seperti memotong kabel bisa berdampak pada garansi motor.


Produsen resmi biasanya tidak menanggung kerusakan jika terjadi masalah akibat perubahan di luar spesifikasi pabrik.


Selain itu, risiko korsleting pada kabel juga dapat muncul apabila proses pemotongan tidak dilakukan dengan hati-hati.


Oleh karena itu, pengguna disarankan mempertimbangkan risiko dan manfaat sebelum mencoba trik ini.


Bagi sebagian pemilik GSX S150 dan GSX Bandit 150, cara ini bisa menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan performa tanpa mengeluarkan biaya tambahan.


Namun bagi yang masih mengutamakan keamanan serta kenyamanan jangka panjang, penggunaan ECU racing resmi bisa menjadi opsi lebih aman meski harganya relatif mahal.


Fakta lain yang perlu dipahami adalah bahwa setiap modifikasi performa kendaraan juga harus memperhatikan aspek keselamatan di jalan.


Kecepatan tinggi yang dihasilkan setelah melepas limiter ECU berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak dikendalikan dengan baik.


Selain itu, aturan lalu lintas di Indonesia membatasi penggunaan kecepatan di jalan raya, sehingga penggunaan trik ini lebih tepat dilakukan di lintasan tertutup atau sirkuit.


Fenomena berbagi trik modifikasi melalui media sosial memang sering menjadi rujukan komunitas otomotif.


Namun, tidak semua informasi yang tersebar bisa diaplikasikan tanpa risiko, sehingga tetap diperlukan pengetahuan teknis yang memadai sebelum mencobanya.


Dalam kasus ini, pengalaman Bagus Susetyo memberikan gambaran bahwa metode sederhana dapat menghasilkan perubahan signifikan pada performa motor.


Meskipun demikian, penting bagi pemilik kendaraan untuk selalu mengutamakan faktor keamanan dan memperhatikan dampak jangka panjang dari modifikasi yang dilakukan.


Pabrikan seperti Suzuki telah merancang sistem limiter ECU bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjaga daya tahan mesin serta keselamatan pengendara.


Jika pembatas tersebut dilepas, potensi kerusakan komponen mesin dalam jangka panjang tetap harus menjadi perhatian serius.


Dengan demikian, meski trik memotong kabel pink pada ECU terlihat efektif, pengguna perlu memahami bahwa keputusan tersebut membawa konsekuensi tertentu.


Bagi penggemar kecepatan, pilihan ada di tangan masing-masing pemilik motor apakah akan tetap mengikuti spesifikasi pabrikan atau mencoba modifikasi alternatif ini.


Satu hal yang pasti, keselamatan di jalan raya harus selalu menjadi prioritas utama, terlepas dari seberapa tinggi performa yang ingin dicapai.


Postingan asli bisa dicek di sini.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)