Arti Spaneng dalam Listrik itu Apa? Ini Penjelasannya

Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Kelistrikan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di bengkel yang mengandalkan peralatan listrik untuk operasionalnya.
Tegangan listrik yang stabil sangat penting untuk menjaga kinerja peralatan dan mencegah kerusakan.
Namun, fenomena 'spaneng' atau tegangan drop sering kali menjadi momokan bagi pengusaha bengkel.
Tegangan listrik yang tidak stabil dapat menyebabkan berbagai masalah pada peralatan listrik di bengkel.
Spaneng, yang merupakan istilah untuk tegangan listrik yang drop, dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik, termasuk charger untuk kendaraan listrik.
Contohnya, jika tegangan listrik yang seharusnya 220 volt turun menjadi 130 volt, maka peralatan listrik di bengkel dapat mengalami kerusakan parah.
Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada peralatan listrik, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi pengusaha bengkel.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pengusaha bengkel untuk memahami arti spaneng dan bagaimana cara mencegahnya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memasang stabilizer atau voltage regulator untuk menjaga tegangan listrik tetap stabil.
Selain itu, pengusaha bengkel juga perlu melakukan perawatan rutin pada peralatan listrik untuk memastikan kinerjanya optimal.
Dalam beberapa kasus, spaneng juga dapat disebabkan oleh gangguan pada jaringan listrik PLN.
Oleh karena itu, pengusaha bengkel perlu bekerja sama dengan PLN untuk memastikan jaringan listrik di sekitar bengkel berfungsi dengan baik.
Dengan demikian, pengusaha bengkel dapat menghindari kerugian akibat spaneng dan menjaga operasional bengkel tetap lancar.
Kerugian akibat "spaneng" tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik peralatan, tetapi juga berdampak langsung pada aspek ekonomi dan produktivitas.
Ketika peralatan utama seperti pengisi daya kendaraan listrik rusak, operasional bengkel terhambat, waktu pengerjaan molor, dan kepuasan pelanggan menurun.
Biaya perbaikan atau penggantian peralatan yang mahal seringkali tidak terduga, menggerus keuntungan yang seharusnya didapatkan.
Investasi pada alat pelindung tegangan seperti stabilizer dan UPS, meskipun memerlukan biaya di awal, sejatinya merupakan langkah strategis untuk mengamankan aset jangka panjang.
Biaya untuk perangkat ini jauh lebih kecil dibandingkan kerugian finansial akibat perbaikan atau pembelian alat baru yang rusak karena masalah kelistrikan.
Selain itu, dengan memastikan operasional yang stabil, reputasi bengkel akan terjaga, menarik lebih banyak pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, fenomena "spaneng" bukanlah masalah sepele yang bisa diabaikan.
Ini adalah indikator adanya ketidakberesan dalam sistem kelistrikan yang berpotensi menyebabkan kerugian finansial dan bahaya keamanan.
Memahami akar masalah, mengimplementasikan solusi yang tepat seperti perbaikan instalasi dan penggunaan stabilizer, serta melihatnya sebagai investasi strategis, adalah kunci untuk melindungi aset berharga.
Langkah-langkah proaktif ini akan memastikan bahwa setiap bengkel dapat beroperasi dengan aman, efisien, dan terus berkembang di tengah tantangan yang ada.
Wassalamu'alaikum.