Ternyata Inilah Penyebab Ban Tubeless Lepas dari Velg

Table of Contents

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Fenomena ban tubeless lepas dari velg kian sering terjadi dan menimbulkan risiko keselamatan bagi pengendara.

Ternyata Inilah Penyebab Ban Tubeless Lepas dari Velg


Banyak kasus terjadi secara tiba-tiba saat kendaraan melaju, menimbulkan kepanikan hingga potensi kecelakaan lalu lintas.


Namun, penyebab utama dari masalah ini sering kali luput dari perhatian para pemilik kendaraan.


Ban tubeless memang dikenal memiliki keunggulan dalam hal daya tahan terhadap kebocoran dan lebih aman digunakan dalam kondisi jalan berlubang.


Namun, keunggulan tersebut bisa berubah menjadi bahaya apabila pemasangan dan perawatan tidak dilakukan dengan benar.


Salah satu penyebab utama ban tubeless lepas dari velg adalah ketidaksesuaian ukuran antara ban dan ring velg.


Kondisi ini biasanya terjadi ketika pemilik kendaraan sengaja mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar tanpa mempertimbangkan toleransi teknis dari velg yang digunakan.


Meski terlihat lebih gagah, ban yang lebih besar dari spesifikasi velg akan mengalami tekanan lebih tinggi di bagian bead (dinding dalam ban) yang seharusnya mengunci rapat pada ring velg.


Seiring waktu, tekanan tersebut bisa membuat bead kehilangan cengkeraman, apalagi jika digunakan dalam kecepatan tinggi atau beban berat.


Selain ukuran ban yang tidak sesuai, penyebab lain yang sering diabaikan adalah kondisi fisik ring velg itu sendiri.


Velg yang sudah aus, terutama pada sisi dalam tempat ban menempel, akan kehilangan kemampuan mengunci ban secara sempurna.


Aus pada ring velg bisa disebabkan oleh usia pakai yang sudah lama, paparan cuaca ekstrem, atau gesekan terus-menerus saat ban diganti.


Permukaan ring yang tidak lagi rata dan bersih membuat angin dari dalam ban perlahan keluar, hingga pada titik tertentu bead ban akan keluar dari jalurnya.


Benturan keras juga menjadi faktor signifikan yang menyebabkan ban tubeless lepas dari velg.


Ketika kendaraan menghantam lubang jalan atau melintasi polisi tidur dengan kecepatan tinggi, tekanan mendadak akan menekan bagian bawah ban dan mendorong bead menjauh dari ring velg.


Bahkan dalam kasus tertentu, velg bisa mengalami deformasi (penyok atau melengkung), yang secara langsung mengganggu kerapatan antara ban dan velg.


Hal ini rentan terjadi pada kendaraan yang menggunakan velg berbahan ringan seperti alloy, yang lebih mudah berubah bentuk dibandingkan velg baja.


Dalam kondisi ekstrem, tekanan dari benturan bisa langsung menyebabkan ban copot dari velg, terutama jika tekanan angin dalam ban tidak sesuai standar.


Tekanan angin yang terlalu rendah akan membuat dinding ban lebih lentur dan mudah terlepas dari tempatnya saat menahan tekanan eksternal.


Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi juga berisiko merusak bead ban secara perlahan.


Kesalahan dalam proses pemasangan ban juga dapat menjadi pemicu lepasnya ban tubeless dari velg.


Jika bead ban tidak masuk sempurna ke dalam lekukan ring saat pemasangan, maka risiko lepas akan semakin tinggi ketika kendaraan digunakan.


Sering kali hal ini terjadi karena proses pemasangan dilakukan tanpa peralatan yang tepat, atau tidak menggunakan pelumas khusus bead saat pemasangan.


Selain itu, kurangnya pemeliharaan berkala terhadap ban dan velg menjadi akar dari permasalahan ini.


Banyak pengendara yang hanya memperhatikan kondisi permukaan ban, namun abai terhadap kondisi sisi dalam atau tekanan angin secara rutin.


Padahal, pemeriksaan tekanan angin seharusnya dilakukan setidaknya sekali seminggu, terutama jika kendaraan digunakan untuk jarak jauh atau membawa beban berat.


Pemeriksaan visual terhadap bentuk velg juga penting untuk mendeteksi kerusakan dini akibat benturan.


Langkah pencegahan sebenarnya cukup sederhana namun membutuhkan kedisiplinan.


Pemilik kendaraan sebaiknya memastikan bahwa ban yang dipilih sesuai dengan rekomendasi pabrikan, baik dari segi ukuran maupun tekanan maksimum.


Menggunakan velg yang berkualitas dan memastikan tidak ada deformasi pada sisi dalam juga menjadi kunci menjaga kerapatan ban tubeless.


Apabila ditemukan tanda-tanda aus pada ring velg, sebaiknya segera dilakukan penggantian atau perbaikan oleh teknisi profesional.


Sebisa mungkin, hindari mengganti ban tubeless sendiri tanpa peralatan yang sesuai atau keahlian teknis.


Penanganan yang tidak tepat hanya akan memperbesar risiko keselamatan saat berkendara.


Ban tubeless memang memberikan kenyamanan dan keamanan lebih dibandingkan ban konvensional, namun tetap membutuhkan perhatian khusus dalam pemasangan dan perawatan.


Dengan pemahaman akan penyebab ban lepas dari velg, pengendara diharapkan lebih waspada dan sigap melakukan tindakan preventif sebelum terjadi insiden di jalan raya.


Melalui perawatan yang konsisten dan pemilihan komponen yang sesuai, risiko lepasnya ban tubeless dari velg dapat ditekan seminimal mungkin.


Keselamatan berkendara tidak hanya ditentukan oleh cara mengemudi, tetapi juga dari kondisi setiap komponen kendaraan, termasuk ban dan velg.


Jika seluruh elemen dirawat dengan baik, maka risiko kecelakaan akibat ban lepas dari velg bisa dihindari sepenuhnya.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)