Kenapa Ban Motor Sering Bocor Padahal Ban Baru?

Table of Contents

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Ban motor yang baru dipasang tetapi kerap mengalami kebocoran menjadi permasalahan yang sering dikeluhkan oleh pengendara.

Kenapa Ban Motor Sering Bocor Padahal Ban Baru?


Situasi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kualitas produk maupun teknis pemasangan yang luput dari perhatian.


Namun lebih dari itu, sejumlah faktor tersembunyi justru bisa menjadi penyebab utama mengapa ban baru mengalami kebocoran berulang.


Fenomena ban motor baru yang bocor sering kali disalahartikan sebagai kesalahan produksi dari produsen.


Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian.


Faktor eksternal maupun kesalahan teknis ringan ternyata memiliki andil besar terhadap munculnya kebocoran, bahkan pada ban yang belum lama dipakai.


Salah satu penyebab paling umum adalah tekanan angin yang tidak sesuai dengan standar yang direkomendasikan.


Ban yang kekurangan tekanan akan lebih mudah mengalami deformasi ketika melewati permukaan jalan yang tidak rata.


Hal ini dapat menyebabkan pelepasan udara secara perlahan melalui celah-celah kecil di antara ban dan velg.


Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi membuat ban menjadi terlalu kaku, sehingga rentan terhadap retakan mikro saat menghantam permukaan keras.


Selain itu, kualitas material ban juga sangat memengaruhi ketahanan terhadap bocor, terutama di tengah kondisi jalanan Indonesia yang tidak selalu mulus.


Beberapa ban baru yang tergolong murah atau diproduksi oleh pabrikan kurang kredibel sering menggunakan bahan karet dengan standar rendah.


Hal ini membuat permukaan ban tidak cukup elastis untuk menyerap tekanan dari luar, sehingga lebih mudah tertusuk benda tajam meski ukurannya kecil.


Masalah lain yang sering tidak disadari adalah kondisi pentil ban yang longgar atau kurang rapat.


Meskipun ban dalam kondisi baru, jika pentil tidak terpasang dengan benar atau terdapat keretakan halus pada karet pentil, maka udara bisa keluar secara perlahan.


Hal ini bisa menyebabkan kebocoran yang sulit terdeteksi dengan mata telanjang, dan sering kali hanya disadari ketika ban sudah kempis total.


Velg juga memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan tekanan udara dalam ban.


Velg yang bengkok, penyok, atau berkarat bisa menciptakan celah antara bibir velg dan ban tubeless, yang kemudian menjadi jalur udara keluar.


Bahkan velg dengan tampilan luar yang mulus bisa saja mengalami kerusakan pada sisi dalam, yang hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan menyeluruh di bengkel.


Kondisi lingkungan juga turut memengaruhi umur ban dan potensi kebocorannya.


Aspal panas, paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, serta jalanan yang dipenuhi kerikil tajam menjadi kombinasi berbahaya bagi ban baru.


Meskipun baru dipasang, jika terus-menerus melintasi rute semacam itu, maka risiko bocor tidak bisa dihindari.


Di sisi lain, penggunaan cairan anti bocor yang seharusnya menjadi solusi sering kali malah menimbulkan masalah baru.


Banyak pengendara yang melaporkan efek negatif dari cairan semacam ini, seperti penyumbatan pada pentil atau korosi ringan pada bagian dalam velg.


Dalam jangka panjang, bukannya melindungi ban, cairan anti bocor justru dapat mempercepat kerusakan pada sistem penahan tekanan udara.


Beberapa pengendara juga mengalami kebocoran akibat kesalahan saat menambal ban sebelumnya.


Meskipun ban tampak baru, bila sebelumnya telah ditambal secara tidak sempurna, sisa tambalan bisa menjadi titik lemah yang membuat udara merembes keluar.


Hal ini kerap terjadi pada ban vulkanisir atau ban yang pernah mengalami kerusakan serius namun tetap dipasang ulang.


Kesadaran untuk melakukan pengecekan berkala terhadap tekanan angin, kondisi pentil, velg, dan permukaan ban sangat penting untuk mencegah kebocoran.


Mengabaikan aspek teknis kecil dapat berujung pada insiden yang lebih besar, seperti kehilangan kendali saat berkendara karena ban kempis mendadak.


Pilihlah ban dengan kualitas yang sudah teruji dan hindari tergiur harga murah tanpa garansi resmi.


Ban motor yang tahan lama tidak hanya ditentukan oleh usia atau tampilannya yang baru, tetapi juga oleh cara perawatan dan pemilihan komponen pendukung lainnya.


Secara umum, pemilik kendaraan perlu memahami bahwa kebocoran ban bukan hanya soal produk, tetapi juga soal bagaimana ban itu diperlakukan sejak dipasang hingga digunakan.


Melalui pemahaman menyeluruh terhadap penyebab kebocoran pada ban baru, pengguna sepeda motor dapat mengambil langkah proaktif untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.


Langkah-langkah sederhana seperti memeriksa tekanan angin mingguan, memastikan kondisi pentil, dan menghindari jalanan ekstrem bisa menjadi investasi kecil dengan dampak besar terhadap keselamatan.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)