Kenapa Ban Belakang Motor Matic Sering Bocor? Ini Penjelasan Lengkapnya

Table of Contents

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Ban belakang motor matic berisiko bocor lebih tinggi karena menanggung beban berat dibanding bagian depan. Beban tambahan membuat tekanan angin lebih sering tidak ideal dan meningkatkan gesekan antara ban dan permukaan jalan.

Kenapa Ban Belakang Motor Matic Sering Bocor? Ini Penjelasan Lengkapnya


Meski sekilas terlihat sepele, masalah ini kerap menyulitkan pengendara dan mengganggu kenyamanan berkendara.


Kondisi ini bahkan dapat menimbulkan risiko kecelakaan apabila terjadi saat kecepatan tinggi atau di jalan rusak.


Menilik lebih dalam, ada sejumlah alasan mengapa ban belakang motor matic menjadi bagian yang paling rentan terhadap kebocoran.


Faktor utama yang menyebabkan ban belakang motor matic lebih cepat bocor adalah beban yang ditanggungnya.


Berbeda dengan ban depan yang hanya mengarahkan kemudi, ban belakang harus menopang hampir seluruh beban pengendara sekaligus membawa tarikan mesin.


Kondisi ini membuat permukaan ban belakang lebih cepat aus dan daya tahannya terhadap tekanan dari luar menjadi berkurang.


Selain beban, jenis dan kondisi jalan yang dilalui juga menjadi faktor signifikan.


Ban belakang sering kali lebih dahulu menghantam kerikil tajam, paku, atau bahkan pecahan kaca yang terabaikan oleh ban depan.


Akibatnya, risiko tertusuk benda tajam menjadi lebih besar pada ban bagian belakang.


Tekanan angin yang tidak sesuai standar pabrikan juga memperparah risiko kebocoran.


Ban yang terlalu kempis membuat dinding ban lebih mudah terlipat dan tergencet, terutama saat melewati polisi tidur atau jalan berlubang.


Sementara ban yang terlalu keras justru membuat permukaannya menjadi kaku dan gampang retak jika terkena benturan.


Selain itu, kondisi pentil yang longgar atau mulai berkarat sering kali menjadi penyebab utama kebocoran halus yang tidak langsung terdeteksi.


Kebocoran semacam ini biasanya terjadi secara perlahan dan baru disadari ketika ban sudah terasa mengempis saat dikendarai.


Tak hanya itu, velg yang sudah tidak presisi akibat benturan atau karat juga bisa menyebabkan udara merembes dari sela-sela antara ban dan velg.


Pada motor matic, kondisi ini semakin berisiko karena velg tipe cast wheel (velg racing) tidak sefleksibel velg jari-jari dalam menyerap getaran.


Usia ban juga perlu diperhitungkan.


Ban yang sudah digunakan lebih dari satu tahun atau menempuh jarak di atas 15.000 kilometer biasanya mulai kehilangan elastisitas.


Karet ban yang mengeras atau mengelupas di bagian dalamnya membuat ban menjadi lebih mudah bocor meskipun tampak baik dari luar.


Kondisi ini kerap diabaikan oleh pengendara karena tidak menimbulkan gejala langsung, namun sesungguhnya sangat berbahaya.


Kesalahan dalam proses penambalan ban pun menjadi salah satu penyebab utama ban bocor berulang.


Pada banyak kasus, tambalan yang dilakukan secara asal-asalan, seperti menggunakan lem murahan atau tidak menambal dari sisi dalam ban, menyebabkan udara tetap keluar perlahan.


Pemilik kendaraan yang memilih metode tambal sumbat juga sering kali mengalami kebocoran kembali karena metode ini hanya bersifat sementara.


Banyak pengendara motor matic juga kurang memperhatikan pola berkendara.


Misalnya, menghantam lubang dengan kecepatan tinggi atau membawa muatan berlebih di bagian belakang motor.


Kebiasaan ini menambah tekanan pada ban dan mempercepat kerusakan baik di permukaan maupun struktur dalam ban.


Dari hasil pengamatan berbagai bengkel dan mekanik, ditemukan bahwa hampir 70 persen kasus kebocoran ban motor matic terjadi pada bagian belakang.


Mayoritas terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor seperti tekanan angin, usia ban, kondisi jalan, serta kelalaian dalam pemeriksaan rutin.


Penting bagi pemilik kendaraan untuk menerapkan langkah preventif agar kebocoran tidak terjadi berulang kali.


Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memeriksa tekanan angin secara rutin, minimal satu minggu sekali.


Selanjutnya, pastikan pentil ban tidak rusak atau longgar, serta selalu gunakan penutup pentil untuk menghindari debu masuk.


Jika motor sering digunakan di jalan rusak, sebaiknya pilih ban tubeless berkualitas tinggi dan hindari ban bekas.


Selain itu, lakukan pengecekan velg setiap melakukan servis berkala, terutama bila pernah menghantam lubang cukup dalam.


Tak kalah penting, hindari membawa beban berlebih di jok belakang dan berkendaralah dengan gaya yang lebih halus untuk menjaga kondisi ban tetap optimal.


Melalui pemahaman yang menyeluruh tentang faktor-faktor penyebab kebocoran dan penerapan perawatan yang benar, risiko ban belakang motor matic bocor bisa ditekan secara signifikan.


Langkah-langkah sederhana ini mungkin terlihat sepele, namun memiliki dampak besar dalam menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara sehari-hari.


Dengan demikian, pengendara tidak hanya menghindari risiko mogok di jalan, tapi juga turut memperpanjang usia pakai ban secara keseluruhan.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)