Ciri-Ciri Ban Tubeless Bocor Halus yang Sering Tak Disadari Pengendara

Table of Contents

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Ban tubeless yang mengalami kebocoran halus sering kali tak langsung terdeteksi karena gejalanya muncul secara perlahan dan tidak kentara.

Ciri-Ciri Ban Tubeless Bocor Halus yang Sering Tak Disadari Pengendara


Kondisi ini dapat membahayakan pengendara, terutama jika terus digunakan tanpa pemeriksaan rutin.


Banyak pemilik kendaraan baru menyadari kebocoran ini setelah ban terasa kempis dalam interval tertentu tanpa sebab yang jelas.


Salah satu indikator utama dari kebocoran halus pada ban tubeless adalah penurunan tekanan angin secara perlahan.


Ban tidak langsung terlihat kempis setelah terkena benda tajam, melainkan akan kehilangan tekanan secara bertahap.


Dalam banyak kasus, ban tampak normal ketika dilihat sekilas, tetapi mulai terasa lembek atau berkurang tekanannya setelah digunakan beberapa hari.


Kebocoran halus sering kali terjadi akibat tertusuk benda kecil seperti kawat, paku kecil, serpihan kaca, atau bahkan sisa bekas tambalan yang tidak rapat.


Pada permukaan luar ban, tusukan ini mungkin sangat kecil hingga sulit terlihat tanpa inspeksi mendetail.


Biasanya, pengendara baru menyadari adanya masalah ketika harus mengisi angin secara berulang dalam jangka waktu seminggu atau bahkan lebih cepat.


Fenomena ini kerap dianggap sepele, padahal bisa berujung pada kerusakan struktur ban jika dibiarkan terlalu lama.


Ban tubeless yang terus menerus kehilangan tekanan angin akan mengalami keausan tidak merata dan meningkatkan risiko pecah ban saat berkendara.


Bahkan, dalam situasi kecepatan tinggi atau saat melalui medan jalan yang tidak rata, ban bocor halus bisa menjadi pemicu kecelakaan serius.


Gejala lain yang mengindikasikan adanya kebocoran halus adalah suara desisan kecil yang terkadang terdengar saat kendaraan dalam keadaan diam.


Namun, suara ini sangat pelan dan hanya bisa terdengar dalam kondisi hening serta dengan jarak yang sangat dekat ke permukaan ban.


Selain itu, pengemudi juga bisa memperhatikan adanya noda atau bekas air sabun jika pernah dilakukan pengecekan menggunakan metode rendam atau semprot sabun.


Bekas gelembung udara di area tertentu pada ban menjadi petunjuk kuat adanya celah tempat angin keluar secara perlahan.


Namun, tak semua kebocoran halus mudah ditemukan dengan mata telanjang.


Banyak bengkel atau teknisi ban merekomendasikan penggunaan air sabun untuk mendeteksi titik kebocoran secara akurat.


Metode ini dilakukan dengan menyemprotkan air sabun ke seluruh permukaan ban, termasuk area sekitar pentil dan pelek.


Jika ada gelembung udara muncul, maka di situlah lokasi kebocoran halus berada.


Kebocoran bisa terjadi di area sambungan antara ban dan pelek, terutama jika pelek sudah penyok atau terdapat karat.


Hal ini juga bisa dipicu oleh pentil ban yang sudah aus atau rusak seiring usia pakai.


Beberapa kasus memperlihatkan bahwa meski ban tampak mulus dan tidak tertusuk, kebocoran tetap terjadi karena komponen pentil yang longgar atau karetnya mengeras.


Penggantian pentil secara berkala dapat menjadi langkah pencegahan efektif untuk menghindari kebocoran jenis ini.


Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan pelek dan bagian dalam ban dari serpihan logam atau kotoran yang bisa merusak kerapatan.


Pemeriksaan tekanan angin secara rutin setiap minggu sangat disarankan, terutama bagi pengguna ban tubeless yang sering berkendara di medan tidak rata.


Kebiasaan ini akan membantu pengendara mengenali gejala kebocoran lebih awal sebelum kondisi menjadi lebih parah.


Jika tekanan angin selalu berkurang meskipun tanpa terlihat adanya paku atau benda tajam, maka patut dicurigai adanya kebocoran halus.


Langkah terbaik adalah segera membawa kendaraan ke bengkel ban terpercaya untuk pemeriksaan menyeluruh.


Jangan menunda perbaikan karena ban tubeless dengan kebocoran halus bisa menyebabkan kerusakan yang lebih mahal di kemudian hari.


Beberapa teknisi menyarankan untuk mengganti ban yang sudah terlalu sering ditambal atau mengalami kebocoran di banyak titik.


Pasalnya, tambalan berulang pada ban tubeless akan menurunkan efektivitas kerapatan dan mempengaruhi keamanan berkendara.


Sebagai tambahan informasi, tekanan angin ideal untuk ban tubeless motor berada pada kisaran 28-33 psi tergantung jenis kendaraan dan beban.


Jika tekanan angin selalu turun di bawah angka ini dalam waktu singkat, maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut terhadap kondisi ban.


Jangan menyepelekan kebocoran halus meski kendaraan masih bisa dikendarai seperti biasa.


Keamanan dan kenyamanan berkendara sangat bergantung pada kondisi ban, terutama pada kendaraan roda dua.


Memahami ciri-ciri ban tubeless bocor halus dapat membantu pengendara mengambil tindakan cepat dan tepat untuk mencegah risiko kecelakaan.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)