Benarkah Menyalakan AC Bisa Menurunkan Power Mesin Mobil Saat Digunakan? Ini Penjelasannya

Table of Contents

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Penggunaan AC mobil sering disebut-sebut dapat mempengaruhi performa kendaraan, khususnya dalam hal tenaga mesin.

Benarkah Menyalakan AC Bisa Menurunkan Power Mesin Mobil Saat Digunakan? Ini Penjelasannya


Isu ini kerap menjadi perbincangan di kalangan pengendara, terutama saat menghadapi tanjakan atau ketika membutuhkan akselerasi cepat.


Tidak sedikit pula yang merasa performa mobil mereka berkurang ketika AC menyala, meski tidak selalu disadari secara langsung.


Fenomena berkurangnya tenaga mesin mobil saat AC dihidupkan ternyata bukan sekadar anggapan, melainkan ada penjelasan teknis di baliknya.


Pada mobil konvensional, sistem AC terhubung langsung dengan mesin melalui kompresor yang digerakkan oleh putaran mesin itu sendiri.


Kompresor ini menggunakan energi dari mesin untuk mengompres freon dan menghasilkan udara dingin yang kemudian disalurkan ke dalam kabin.


Karena kompresor digerakkan oleh mesin, maka saat AC menyala, beban kerja mesin pun otomatis bertambah.


Beban tambahan inilah yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa tenaga atau power mesin terasa sedikit berkurang.


Kondisi tersebut bisa sangat terasa pada mobil dengan kapasitas mesin kecil atau tenaga yang terbatas, terutama saat digunakan di medan menanjak atau saat butuh akselerasi spontan.


Banyak pengendara merasakan mobil mereka menjadi lebih berat atau kurang responsif ketika AC dinyalakan, terutama di kecepatan rendah.


Namun pada mobil-mobil modern, fenomena ini mulai dapat diminimalkan berkat adanya sistem manajemen mesin yang canggih.


Electronic Control Unit (ECU) pada mobil masa kini mampu mengatur distribusi tenaga mesin secara otomatis saat AC dihidupkan, sehingga efek kehilangan tenaga tidak terlalu terasa.


Meski begitu, beban tetap ada, hanya saja dikelola dengan lebih baik agar tidak mengorbankan kenyamanan maupun performa berkendara.


Selain itu, jenis kompresor yang digunakan juga memengaruhi besar-kecilnya dampak pada performa mesin.


Mobil yang menggunakan kompresor tipe variable displacement atau clutchless cenderung lebih efisien karena dapat menyesuaikan beban kerja sesuai kebutuhan pendinginan.


Sedangkan mobil dengan kompresor model lama atau fixed displacement akan terus bekerja pada kapasitas tetap saat AC menyala, yang artinya beban terhadap mesin lebih tinggi.


Tak hanya tenaga, konsumsi bahan bakar juga sedikit meningkat saat AC dinyalakan karena mesin bekerja lebih keras.


Hal ini merupakan konsekuensi langsung dari peningkatan beban mesin yang membuat pembakaran bahan bakar menjadi lebih besar.


Meski demikian, peningkatan konsumsi ini relatif kecil dan sebanding dengan kenyamanan suhu yang didapat di dalam kabin.


Dalam kondisi tertentu, seperti saat berkendara di tanjakan atau menyalip kendaraan lain, sebagian pengemudi memilih untuk mematikan AC sementara guna memaksimalkan tenaga.


Namun, pada mobil modern, tindakan ini tidak terlalu diperlukan karena sistem ECU akan menyesuaikan kinerja mesin dengan kondisi berkendara.


Sebagian mobil bahkan dilengkapi fitur cut-off AC otomatis saat mesin membutuhkan tenaga maksimal, misalnya saat menyalip atau di tanjakan curam.


Fitur ini bekerja dengan memutus kerja kompresor AC secara sementara, tanpa perlu pengemudi mematikan AC secara manual.


Dari sisi perawatan, kompresor yang terlalu berat atau bekerja terus-menerus bisa memperpendek usia pemakaian jika tidak dilakukan servis berkala.


Karenanya, penting bagi pengguna mobil untuk rutin memeriksa sistem AC, termasuk tekanan freon dan kondisi kompresor.


Dalam jangka panjang, performa AC yang tidak optimal bisa menyebabkan kompresor bekerja lebih keras dan otomatis membebani mesin lebih besar.


Untuk mobil bertransmisi otomatis, penurunan tenaga karena AC mungkin terasa lebih ringan karena transmisi akan menyesuaikan putaran mesin agar tenaga tetap cukup.


Namun, untuk mobil manual, pengemudi mungkin perlu mengatur kembali putaran mesin melalui perpindahan gigi agar performa tetap terjaga.


Dengan memahami prinsip kerja AC dan pengaruhnya terhadap mesin, pengendara bisa lebih bijak dalam mengatur penggunaan AC sesuai kebutuhan.


Tidak perlu takut menggunakan AC, asalkan mobil dirawat secara berkala dan sistem pendinginan bekerja secara normal.


Kesimpulannya, benar bahwa menyalakan AC dapat mengurangi power mesin mobil, namun dampaknya relatif kecil dan dapat diminimalkan.


Pada mobil modern dengan teknologi ECU dan kompresor efisien, pengaruhnya hampir tidak terasa dalam kondisi berkendara normal.


Maka dari itu, isu berkurangnya tenaga mobil karena AC sebaiknya tidak dibesar-besarkan, melainkan dipahami secara teknis dan proporsional.


Pengemudi tetap bisa menikmati kenyamanan suhu kabin tanpa khawatir kehilangan performa selama mobil dalam kondisi sehat dan terawat.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)