Beli Rumah atau Mobil, Mana yang Harus Dibeli Lebih Dahulu? Ini Pertimbangannya

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Membeli rumah atau mobil kerap menjadi dilema finansial utama bagi banyak orang di usia produktif.

Beli Rumah atau Mobil, Mana yang Harus Dibeli Lebih Dahulu? Ini Pertimbangannya


Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kepemilikan rumah dianggap sebagai pencapaian hidup yang penting.


Namun di sisi lain, mobil menjadi simbol mobilitas dan kenyamanan yang sulit untuk diabaikan, terutama di kota-kota besar.


Persoalan ini seringkali muncul ketika seseorang memiliki penghasilan terbatas, tetapi sudah merasa perlu memiliki salah satu aset tersebut.


Dalam dunia finansial, rumah dan mobil berada dalam dua kategori yang berbeda, yakni aset produktif dan aset konsumtif.


Rumah pada umumnya dianggap sebagai aset jangka panjang karena nilainya cenderung naik seiring waktu.


Sebaliknya, mobil mengalami penyusutan nilai setiap tahun, bahkan sejak keluar dari showroom.


Namun, perdebatan mengenai mana yang lebih penting untuk dibeli lebih dulu tidak sesederhana itu.


Kondisi dan kebutuhan masing-masing individu dapat sangat menentukan keputusan tersebut.


Seorang pekerja yang harus berpindah tempat kerja tanpa transportasi publik yang memadai mungkin lebih membutuhkan mobil lebih dulu.


Namun, bagi yang telah menetap dan ingin membangun aset untuk masa depan, rumah bisa jadi pilihan yang lebih tepat.


Pertimbangan lain yang penting adalah biaya perawatan dan operasional.


Mobil membutuhkan anggaran rutin untuk bahan bakar, servis berkala, asuransi, dan pajak kendaraan.


Sementara rumah, meski memiliki pajak dan biaya perawatan, biasanya tidak memerlukan biaya bulanan sebesar mobil.


Dalam jangka panjang, rumah bahkan bisa menghasilkan pendapatan pasif jika disewakan.


Faktor psikologis juga sering memengaruhi keputusan membeli rumah atau mobil lebih dulu.


Sebagian orang merasa lebih mapan secara sosial dengan memiliki mobil.


Namun ada pula yang merasa lebih aman dan stabil secara mental setelah memiliki tempat tinggal pribadi.


Hal ini menjadi penting karena keputusan finansial sebaiknya tidak hanya didasari oleh gengsi atau tekanan sosial.


Kebijakan pemerintah pun turut memengaruhi preferensi masyarakat.


Misalnya, program subsidi KPR rumah pertama memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah untuk membeli rumah.


Sementara itu, insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor sempat membuat pembelian mobil lebih terjangkau dalam periode tertentu.


Namun, jika ditelaah dari sisi investasi, membeli rumah lebih dahulu cenderung lebih menguntungkan dalam jangka panjang.


Kenaikan nilai properti di kota-kota besar Indonesia dalam satu dekade terakhir membuktikan bahwa rumah bisa menjadi instrumen investasi yang kuat.


Selain itu, memiliki rumah lebih dahulu bisa memberikan stabilitas keuangan dan perlindungan terhadap inflasi.


Di sisi lain, jika mobil memang dibutuhkan untuk menunjang produktivitas, seperti untuk keperluan kerja atau bisnis, maka tidak salah jika mobil menjadi prioritas utama.


Dalam situasi ini, mobil bukan sekadar aset konsumtif, tetapi juga sarana penunjang penghasilan.


Namun, perlu dicatat bahwa membeli mobil secara kredit dengan tenor panjang justru bisa membebani keuangan pribadi.


Idealnya, baik rumah maupun mobil sebaiknya dibeli secara bertahap dan sesuai kemampuan finansial yang realistis.


Penting untuk menyusun perencanaan keuangan yang matang, termasuk menghitung rasio utang terhadap penghasilan.


Banyak ahli keuangan menyarankan agar total cicilan tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan.


Hal ini penting agar kondisi keuangan tetap sehat dan tidak terjebak dalam lingkaran utang konsumtif.


Dalam praktiknya, membeli rumah terlebih dahulu bisa memberikan leverage untuk mengakses kredit lainnya.


Kepemilikan rumah bisa meningkatkan skor kredit, yang kemudian mempermudah pengajuan pembiayaan kendaraan di masa depan.


Sebaliknya, membeli mobil lebih dulu tidak memberikan manfaat yang sama terhadap penilaian kelayakan kredit perbankan.


Namun, keputusan ini tetap kembali kepada kebutuhan, tujuan hidup, dan kondisi finansial masing-masing individu.


Jika belum memiliki tanggungan keluarga dan mobil dibutuhkan untuk mobilitas kerja, membeli mobil terlebih dahulu bisa jadi langkah strategis.


Namun, jika sudah menikah atau merencanakan membangun keluarga, memiliki rumah akan memberikan manfaat jangka panjang yang jauh lebih besar.


Intinya, tidak ada jawaban mutlak mana yang harus dibeli lebih dahulu antara rumah atau mobil.


Yang terpenting adalah membuat keputusan berdasarkan analisis kebutuhan dan kapasitas finansial, bukan semata-mata mengikuti tren atau tekanan sosial.


Dengan pendekatan yang bijak dan terencana, seseorang tetap bisa memiliki keduanya dalam waktu yang tepat tanpa harus mengorbankan kestabilan keuangan.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)