Investasi Mobil Listrik di Subang Terancam! Gangguan Ormas Hambat Pembangunan Pabrik VinFast dan BYD

Daftar Isi

 

Investasi Mobil Listrik di Subang Terancam! Gangguan Ormas Hambat Pembangunan Pabrik VinFast dan BYD
Ilustrasi. Pembangunan pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, menghadapi gangguan dari ormas. (Sumber: Instagram/@fakta.indo)​

Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Pembangunan pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, menghadapi tantangan serius akibat gangguan dari organisasi masyarakat (ormas).

Gangguan tersebut tidak hanya menimpa pabrik BYD asal Tiongkok, tetapi juga pabrik VinFast dari Vietnam.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap iklim investasi dan keberlanjutan proyek-proyek strategis di Indonesia.

Investasi asing dalam sektor kendaraan listrik di Indonesia, khususnya di Subang, Jawa Barat, tengah menghadapi tantangan serius akibat gangguan dari organisasi masyarakat (ormas).​

Dilansir dari Inca Berita, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengungkapkan bahwa pabrik VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, juga mengalami gangguan serupa dengan yang dialami oleh pabrik BYD asal Tiongkok.

Pabrik VinFast di Subang dibangun di atas lahan seluas 170 hektare dengan investasi sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun.

Fasilitas ini direncanakan memproduksi mobil listrik model VF 3 hingga VF 7 dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 unit per tahun dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2025.

Sementara itu, pabrik BYD di kawasan yang sama juga mengalami gangguan dari ormas.​

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyatakan bahwa pembangunan pabrik BYD sempat terganggu oleh aksi premanisme yang berkedok ormas.​

Menanggapi situasi ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memastikan bahwa pembangunan pabrik BYD di Subang saat ini berjalan kondusif dan tidak lagi diganggu oleh ormas.​

Menurutnya, isu gangguan tersebut merupakan informasi lama yang sudah tidak relevan dengan kondisi terkini.​

Namun, Dedi mengakui bahwa permasalahan yang saat ini dihadapi dalam pembangunan pabrik BYD lebih berkaitan dengan pembebasan lahan.​

Ia menjelaskan bahwa harga tanah yang ditawarkan oleh pemilik lahan kepada pihak perusahaan tidak wajar dan terbilang sangat tinggi.​

Moeldoko menekankan pentingnya menjaga iklim usaha agar investasi tidak terganggu.​

Ia menyatakan bahwa tindakan ormas yang mengganggu proyek-proyek investasi dapat merugikan masyarakat luas karena menghambat penciptaan lapangan kerja.​

Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah serius untuk menumpas aksi premanisme yang mengganggu investasi.​

Moeldoko menyatakan bahwa Periklindo akan mendukung pemerintah daerah dalam upaya tersebut.​

Gangguan terhadap proyek-proyek investasi strategis seperti pabrik mobil listrik VinFast dan BYD di Subang menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat keamanan untuk memastikan kelancaran investasi.​

Selain itu, perlu adanya pendekatan yang lebih proaktif dalam menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan agar tidak menghambat pembangunan.​

Investasi dalam sektor kendaraan listrik memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.​

Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan keamanan proyek-proyek investasi menjadi tanggung jawab bersama demi kemajuan bangsa.​

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

iklan fif batujajar

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 
pasang iklan di media online Bandung, KoranBandung.co.id

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)