Banjir Langganan Kembali Genangi Jalan Raya Cangkorah Batujajar Bandung Barat Usai Hujan Deras

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Banjir kembali merendam ruas Jalan Raya Batujajar di kawasan Cangkorah, Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Banjir Langganan Kembali Genangi Jalan Raya Cangkorah Batujajar Bandung Barat Usai Hujan Deras
 Genangan banjir melumpuhkan akses Jalan Raya Batujajar, Bandung Barat (Sumber: Instagram/infobandungbarat)


Setiap kali hujan deras mengguyur wilayah tersebut, kekhawatiran langsung menyelimuti warga yang kerap beraktivitas di jalur ini.


Fenomena ini bukan lagi kejadian langka, melainkan menjadi semacam rutinitas yang menghantui pengguna jalan.


Pada Jumat (11/4/2025), genangan air setinggi hampir setengah ban motor kembali menguasai jalanan, membuat banyak kendaraan terpaksa menghentikan laju atau bahkan mogok di tengah jalan.


Ruas jalan yang seharusnya menjadi urat nadi mobilitas warga Batujajar justru berubah menjadi kolam dadakan yang menghambat arus lalu lintas.


Menurut laporan dari akun Instagram @infobandungbarat dan kanal Dulurnet, kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi, bahkan sudah dianggap sebagai banjir langganan oleh masyarakat sekitar.


Beberapa warga sudah hapal dengan pola banjir yang terjadi di sana.


Bagi mereka yang memiliki waktu dan kesempatan, memilih jalur alternatif yang lebih jauh menjadi langkah bijak guna menghindari mogok dan kerusakan kendaraan.


Namun demikian, tidak sedikit pula yang nekat menerobos banjir demi efisiensi waktu, walaupun dengan risiko mesin kendaraan terendam.


Sebagian besar pengendara roda dua menjadi korban dari kondisi ini, terlebih karena air mencapai titik pengapian kendaraan, menyebabkan motor mati mendadak.


Kondisi ini tak hanya menyulitkan dari sisi transportasi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan.


Faktor utama yang memicu banjir berkala ini diidentifikasi berasal dari buruknya sistem drainase di sepanjang ruas jalan tersebut.


Air yang seharusnya mengalir ke saluran pembuangan justru tertahan dan meluap ke permukaan jalan.


Wilayah yang tergolong cekung juga menjadi salah satu penyebab akumulasi air yang begitu cepat saat curah hujan tinggi.


Dalam pengamatan lapangan, tidak tampak upaya konkret dalam pembenahan saluran air maupun peninggian badan jalan.


Situasi ini membuat warga semakin frustrasi, terlebih banjir dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan yang jelas.


Meski pemerintah daerah telah beberapa kali menerima laporan terkait banjir ini, solusi permanen belum juga terealisasi.


Ketidakjelasan penanganan ini menjadi sorotan bagi masyarakat yang merasa dibiarkan menghadapi masalah yang sama berulang kali.


Sejumlah pengguna jalan bahkan mengaku sudah menjadikan sepatu boots dan jas hujan sebagai perlengkapan harian ketika melintas di lokasi tersebut.


Banjir juga membawa dampak terhadap aktivitas ekonomi di sekitar jalan tersebut.


Beberapa pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pinggir jalan harus menghentikan usahanya karena air meluber hingga ke lapak mereka.


Sementara itu, ojek online dan pengemudi angkutan umum juga mengaku merugi karena harus memutar arah cukup jauh untuk menghindari genangan.


Efek jangka panjang dari banjir ini tak hanya merugikan individu, tetapi juga memengaruhi produktivitas wilayah.


Terhambatnya distribusi barang, keterlambatan pekerja menuju tempat kerja, serta potensi kecelakaan akibat jalanan licin adalah deretan dampak nyata yang terus dirasakan.


Warga berharap pemerintah Kabupaten Bandung Barat dapat segera turun tangan, bukan hanya dengan menurunkan pompa air atau karung pasir saat kejadian, melainkan menyusun langkah strategis jangka panjang.


Perencanaan ulang tata drainase, pengangkatan endapan lumpur, serta pembangunan resapan air adalah beberapa solusi yang dinilai efektif untuk mengurangi risiko.


Selain itu, transparansi anggaran dan partisipasi warga dalam pengawasan proyek perbaikan menjadi faktor penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.


Kondisi geografis wilayah yang berada di cekungan tentu tidak bisa diubah, namun mitigasi risiko sangat mungkin dilakukan bila ada komitmen bersama.


Pihak kecamatan dan desa setempat juga perlu mengambil peran aktif dalam menyampaikan laporan dan mendesak percepatan realisasi proyek penanganan banjir.


Keterlibatan masyarakat juga bisa menjadi penggerak penting, salah satunya dengan gotong royong menjaga kebersihan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat.


Hingga artikel ini ditulis, genangan air sudah mulai surut, namun lumpur tebal dan kerusakan jalan akibat tergerus banjir masih tersisa.


Para pengendara diminta tetap waspada dan berhati-hati saat melintasi ruas Jalan Raya Batujajar, terutama jika hujan kembali turun.


Banjir yang terus berulang di lokasi ini seharusnya menjadi alarm bagi pihak berwenang agar tidak menunggu hingga kerugian semakin besar dan korban semakin banyak.


Langkah antisipatif yang tepat dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memastikan akses mobilitas warga tetap aman dan lancar di segala cuaca.


Mencari berita nasional dan internasional? Jangan lupa kunjungi Inca Berita.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

iklan fif batujajar

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 
pasang iklan di media online Bandung, KoranBandung.co.id

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)