IDI Kota Tegal Peringatkan Bahayanya Asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan Bagi Pengendara
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Di beberapa wilayah Indonesia, banyak pembukaan lahan atau panen kebun tebu yang dilakukan dengan cara membakar lahan.
Ilustrasi. Asap kebakaran hutan menyelimuti jalan raya, meningkatkan risiko kecelakaan. Sumber: Pixabay/ Seaq68 |
Praktik ini menyebabkan kebakaran hutan dan lahan yang tak terhindarkan.
Asap yang dihasilkan dari kebakaran ini tidak hanya berdampak pada kualitas udara, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi masyarakat.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi masalah yang semakin sering terjadi, terutama pada musim kemarau.
Di Indonesia, kebakaran hutan dan lahan umumnya terjadi di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan beberapa bagian dari Jawa.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal via idikotategal.org, asap dari kebakaran hutan dan lahan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama bagi pengendara yang terpapar langsung di jalan raya.
Peringatan ini semakin relevan mengingat banyaknya kecelakaan lalu lintas yang dapat terjadi akibat buruknya kualitas udara yang disebabkan oleh kabut asap.
Mengatasi masalah ini memerlukan perhatian serius, tidak hanya dari pihak pemerintah, tetapi juga dari masyarakat yang harus lebih waspada terhadap dampak kesehatan dari polusi udara.
Penyebab Utama Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Salah satu penyebab utamanya adalah pembukaan lahan dengan cara membakar, yang lazim dilakukan untuk memperluas area pertanian atau kebun, termasuk kebun tebu.
Proses ini seringkali dilakukan dengan cara yang tidak ramah lingkungan, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap ekosistem sekitar dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, kebakaran juga dapat dipicu oleh faktor alam, seperti petir atau kekeringan panjang.
Namun, meskipun faktor alam berperan, sebagian besar kebakaran di Indonesia tetap disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak terkendali.
Pemerintah telah berupaya untuk mengatasi masalah ini, tetapi upaya penanggulangan yang belum maksimal menyebabkan kebakaran tetap terjadi setiap tahun.
Dampak Asap Kebakaran terhadap Kesehatan
Salah satu dampak paling signifikan dari kebakaran hutan dan lahan adalah kualitas udara yang memburuk.
Asap yang dihasilkan mengandung partikel berbahaya, seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan partikel PM2.5 yang dapat membahayakan saluran pernapasan.
Penyebaran asap ini dapat merambah jauh dari area kebakaran, hingga ke wilayah yang lebih jauh seperti Kota Tegal, yang tidak terlibat langsung dalam kebakaran.
Menurut laporan dari World Health Organization (WHO), paparan terhadap polusi udara yang dihasilkan oleh kebakaran dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Orang yang paling rentan adalah anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Gejala yang dapat muncul akibat paparan asap antara lain batuk, sesak napas, iritasi pada mata, dan gangguan fungsi paru-paru.
Bagi pengendara, asap tebal yang memenuhi udara dapat menurunkan visibilitas di jalan raya, meningkatkan risiko kecelakaan.
Selain itu, pengendara yang terpapar langsung dapat mengalami gangguan pernapasan yang membahayakan keselamatan mereka saat berkendara.
IDI Kota Tegal menyarankan agar pengendara menggunakan masker dan menjaga jarak aman saat berkendara di daerah yang terpapar kabut asap.
Mengurangi Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan
Upaya untuk mengurangi dampak kebakaran hutan dan lahan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak.
Pemerintah pusat dan daerah perlu lebih tegas dalam menegakkan hukum terkait pembakaran lahan dan memberikan sanksi yang lebih berat bagi para pelaku kebakaran.
Selain itu, upaya pemulihan lahan yang terbakar, seperti melakukan reforestasi dan rehabilitasi lahan, juga sangat penting untuk mencegah kebakaran serupa di masa depan.
Sementara itu, masyarakat juga perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan menghindari praktik pembakaran lahan.
Edukasi mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan serta dampaknya terhadap kesehatan dapat membantu mengurangi angka kebakaran yang terjadi.
Peran aktif masyarakat dalam melaporkan kebakaran yang terjadi juga sangat penting dalam upaya pemadaman kebakaran hutan.
Tindakan yang Dapat Dilakukan Pengendara
Bagi pengendara yang terpaksa berada di jalan raya saat kabut asap menyelimuti, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri.
Pengendara harus menggunakan masker atau penutup wajah lainnya untuk mengurangi paparan langsung terhadap partikel berbahaya dalam asap.
Selain itu, menggunakan kendaraan yang dilengkapi dengan lampu sorot warna jingga dan berhati-hati dalam berkendara sangat penting untuk mencegah kecelakaan akibat kabut asap yang mengurangi visibilitas.
Jika memungkinkan, pengendara disarankan untuk menghindari perjalanan ke daerah yang terpapar kabut asap.
Sebagai gantinya, perencanaan ulang perjalanan dengan memilih waktu yang tepat, di luar jam-jam dimana kabut asap biasanya lebih tebal, bisa menjadi langkah yang bijak.
Dinas Perhubungan di daerah yang terdampak juga harus memantau kondisi lalu lintas dan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai kondisi jalan yang aman atau berisiko.
Wassalamu'alaikum.