Efek Oli Shock Depan Terlalu Banyak Pada Motor, Imbasnya Bisa Fatal!

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Apa efek oli shock depan yang terlalu banyak pada motor? Pentingnya menjaga performa motor tetap optimal tidak hanya terletak pada mesin dan sistem kelistrikan, tetapi juga pada sistem suspensi, khususnya pada bagian shock depan. 

Efek Oli Shock Depan Terlalu Banyak Pada Motor, Imbasnya Bisa Fatal!


Oli shock depan memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara. Namun, penggunaan oli shock depan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada performa suspensi dan komponen lainnya.


Oli shock depan pada motor berfungsi sebagai pelumas dan peredam kejut, yang bekerja sama dengan pegas untuk menyerap guncangan saat berkendara. 


Pemilihan oli shock depan dengan kekentalan yang sesuai dan jumlah yang tepat sangat krusial. Jika jumlah oli shock depan berlebihan, maka efeknya bisa sangat merugikan. 


Seorang montir berpengalaman dari bengkel Rajamandala di Bandung Barat, Aziz Ridwan, menyatakan bahwa pengisian oli shock depan yang terlalu banyak dapat menyebabkan daya redam dan gaya pegas berkurang atau bahkan mati.


Dalam sebuah percakapan di bengkel tersebut, Aziz Ridwan menjelaskan bahwa kelebihan oli pada shock depan membuat suspensi tidak bisa bekerja dengan optimal. 


"Jika oli shock depan terlalu banyak, suspensi depan motor akan terasa sangat keras, bahkan seperti besi saja. Hal ini terjadi karena ruang untuk kompresi oli di dalam tabung shock menjadi terlalu sempit, sehingga pegas tidak bisa bergerak dengan leluasa," ujarnya.


Kondisi suspensi yang terlalu keras ini tidak hanya mengurangi kenyamanan berkendara, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan pada komponen motor lainnya. Dalam jangka panjang, efek dari oli shock depan yang berlebihan bisa sangat merusak. 


Aziz Ridwan menambahkan bahwa velg motor bisa retak atau oleng, bearing roda menjadi tidak stabil, as roda bengkok, dan bahkan shock depan itu sendiri bisa mengalami kebengkokan. Semua ini terjadi karena guncangan yang seharusnya diserap oleh suspensi malah diteruskan langsung ke komponen lain yang tidak dirancang untuk menahan beban tersebut.


Penting untuk dicatat bahwa selain jumlah, kekentalan oli juga berpengaruh. Menggunakan oli mesin sebagai pengganti oli shock depan bukanlah solusi yang bijak. Oli mesin memiliki kekentalan yang berbeda dan tidak dirancang untuk kondisi kerja suspensi motor. 


"Kadang-kadang ada yang berpikir menggunakan oli mesin untuk shock depan bisa menghemat biaya, padahal efeknya justru lebih buruk. Oli mesin terlalu kental dan tidak sesuai dengan spesifikasi kerja shock depan," kata Aziz Ridwan sambil menunjukkan beberapa contoh kerusakan komponen akibat penggunaan oli yang tidak tepat.


Masalah ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman pengendara motor mengenai pentingnya perawatan suspensi. Aziz Ridwan menekankan pentingnya melakukan servis berkala di bengkel terpercaya. 


"Banyak yang mengira bahwa selama motor bisa jalan, semua baik-baik saja. Padahal, ada banyak komponen yang membutuhkan perhatian khusus seperti shock depan ini. Pengisian oli yang tepat sesuai dengan spesifikasi pabrikan sangat penting," jelasnya sambil melanjutkan pekerjaan di bengkel.


Saat berbicara dengan beberapa pelanggan yang sering melakukan servis di bengkel Rajamandala, diketahui bahwa ketidaktahuan sering menjadi akar masalah. Seorang pelanggan bernama Budi menceritakan pengalamannya, "Dulu saya pernah mengisi oli shock depan sendiri tanpa tahu takaran yang tepat. Hasilnya, motor jadi tidak nyaman dan akhirnya harus ganti beberapa komponen yang rusak." Kisah Budi ini menggambarkan betapa pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam perawatan motor.


Melalui wawancara dan pengalaman di lapangan, terlihat jelas bahwa pengisian oli shock depan yang tepat bukanlah hal sepele. 


Aziz Ridwan memberikan beberapa tips sederhana untuk para pemilik motor. "Pertama, selalu gunakan oli shock yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Kedua, jangan mengisi oli terlalu banyak. Lebih baik sedikit kurang daripada berlebihan. Ketiga, lakukan pemeriksaan rutin di bengkel terpercaya untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik," sarannya.


Selain itu, penggunaan alat pengukur yang tepat juga sangat disarankan. Aziz Ridwan menunjukkan alat pengukur yang biasa digunakan di bengkelnya untuk memastikan jumlah oli yang tepat. "Kami selalu menggunakan alat ukur untuk memastikan jumlah oli sesuai dengan yang direkomendasikan. Ini mungkin terlihat sepele, tetapi sangat penting untuk menjaga performa suspensi," tambahnya.


Dari hasil observasi dan diskusi di bengkel Rajamandala, terlihat bahwa perhatian terhadap detail kecil seperti jumlah dan jenis oli shock depan dapat membuat perbedaan besar dalam jangka panjang. Para montir di bengkel tersebut selalu mengutamakan kualitas dan ketelitian dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Aziz Ridwan dan timnya selalu memastikan bahwa setiap motor yang diservis di bengkel mereka mendapatkan perawatan terbaik.


Ketika ditanya tentang kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pengendara motor, Aziz Ridwan dengan tegas mengatakan bahwa banyak yang terlalu percaya diri dalam melakukan perawatan sendiri tanpa pengetahuan yang cukup. "Banyak yang berpikir mereka bisa menghemat dengan melakukan semuanya sendiri, tetapi akhirnya malah merusak motor mereka. Selalu konsultasikan dengan ahlinya jika tidak yakin," nasihatnya.


Melalui wawancara dengan Aziz Ridwan dan observasi langsung di bengkel Rajamandala, dapat dipahami bahwa penggunaan oli shock depan yang berlebihan membawa dampak serius pada performa dan ketahanan komponen motor. 


Penting bagi setiap pemilik motor untuk memperhatikan detail-detail kecil dalam perawatan motor mereka, terutama pada bagian suspensi yang sering kali diabaikan. Tanpa perawatan yang tepat, bukan hanya kenyamanan yang berkurang, tetapi juga keselamatan berkendara yang dipertaruhkan.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)