Syarat Masuk SMK Jurusan Otomotif itu Apa Saja?

Daftar Isi [Tampil]

Syarat masuk SMK jurusan otomotif itu apa saja? Sebenarnya, tiap sekolahan akan memberikan patokan kualifikasi minimal yang berbeda-beda. Jadi di artikel ini, kami hanya akan memberikan poin-poin yang pernah kami alami saja.

 

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai syarat masuk SMK otomotif.

 

SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan adalah jenis sekolah menengah yang menyediakan pendidikan kejuruan dan keterampilan praktis dalam berbagai bidang, salah satunya adalah jurusan Otomotif.

 

Jurusan Otomotif di SMK mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja profesional di bidang otomotif, khususnya mobil dan sepeda motor.

 

Untuk jurusan otomotif sendiri, sebenarnya ada beberapa cabang lagi semisal TKR, TSM, hingga TBSM.

 

Syarat Masuk SMK Jurusan Otomotif itu Apa Saja?

Syarat Masuk SMK Jurusan Otomotif itu Apa Saja?


Berikut ini adalah beberapa syarat untuk masuk ke jurusan Otomotif di SMK:

1.  Lulusan SMP atau Sederajat

Syarat pertama untuk masuk ke jurusan Otomotif di SMK adalah memiliki ijazah SMP atau sederajat.

 

Calon siswa harus memiliki nilai rata-rata yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah atau kementerian pendidikan setempat.

 

Bagaimana dengan lulusan ‘paket B’? Ini tergantung dengan keputusan SMK.

 

Semakin banyak yang meminati suatu SMK, maka kemungkinan kualifikasinya akan tinggi atau ketat.

 

Jadi jangan heran jika ada di SMK A yang memperbolehkan paket B masuk, namun di SMK lain tidak bisa.

 

2. Nilai Matematika Yang Baik

Jurusan Otomotif di SMK adalah jurusan yang membutuhkan kemampuan matematika yang baik. Oleh karena itu, calon siswa yang ingin masuk ke jurusan ini harus memiliki nilai matematika yang cukup baik.

 

Hal ini termasuk nilai matematika di ujian sekolah hingga ujian nasional.

 

3. Nilai IPA Yang Memadai

Otomotif adalah bidang yang berhubungan dengan sains dan teknologi, oleh karena itu calon siswa yang ingin masuk ke jurusan Otomotif di SMK harus memiliki nilai IPA yang memadai.

 

Fisika dan Kimia akan banyak sekali ditemukan dalam pembelajaran otomotif. Misalnya saja tentang ukuran kecepatan, hingga zat kimia yang terdapat pada accumulator.

 

4. Syarat Masuk SMK Jurusan Otomotif: Minat dan Bakat di Bidang Otomotif

Calon siswa yang ingin masuk ke jurusan Otomotif di SMK harus memiliki minat dan bakat di bidang otomotif. Mereka harus memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan bekerja di bidang otomotif.

 

Biasanya akan ada interview atau wawancara pada saat hendak memasuki suatu jurusan.

 

Dan pertanyaan yang akan dilontarkan salah satunya adalah ‘kenapa Anda tertarik untuk masuk ke jurusan otomotif?’.

 

4. Tes Masuk Menjadi Syarat Mutlak Untuk Masuk SMK Jurusan Otomotif

Tes masuk adalah syarat yang wajib untuk masuk ke jurusan Otomotif di SMK. Tes masuk akan menguji kemampuan akademik dan kemampuan praktis calon siswa. Tes masuk biasanya terdiri dari tes matematika, tes IPA, tes wawasan kebangsaan, tes psikologi, tes agama dan tes keterampilan.

 

5. Kesehatan yang baik

Calon siswa yang ingin masuk ke jurusan Otomotif di SMK harus memiliki kesehatan yang baik. Mereka harus bebas dari penyakit menular dan memiliki kekuatan fisik yang cukup.

 

Di sini, ada beberapa SMK yang tidak mengizinkan siswa yang buta warna atau yang tinggi badannya kurang untuk masuk ke jurusan otomotif.

 

Selain itu, ada juga beberapa SMK yang tidak mengizinkan juga siswa yang pernah punya riwayat pingsan untuk masuk ke jurusan otomotif.

 

Bukan tanpa alasan, siswa yang buta warna akan cukup kesulitan jika nanti ikuti pembelajaran dan praktik mengenai kelistrikan kendaraan yang mana kerap diberi kode atau tanda warna.

 

Untuk yang tingginya di bawah kualifikasi, ini juga akan menyulitkan siswa itu sendiri saat hendak praktik, sebab tak jarang postur tubuh ideal akan diperlukan untuk mengangkat barang hingga untuk memperbaiki kendaraan di posisi tertentu.

 

Untuk yang mudah pingsan, ini juga akan jadi kesulitan tersendiri, sebab saat praktik, tak jarang akan membutuhkan tenaga ekstra.

 

Akan sangat berbahaya jika tengah mengerjakan hal-hal genting seperti mengelas atau membongkar mesin dan kemudian siswa pingsan begitu saja.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Bagikan Artikel Ini Melalui:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Iklan Tengah Artikel 2


 ⚠  Iklan  ⚠ 

Iklan Bawah Artikel

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)