Awet Motor Matic atau Manual? Ini Pembahasannya
Awet motor matic atau manual? Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski pun jika boleh jujur berdasarkan opini pribadi, rasanya motor non matic (manual) akan lebih awet ketimbang motor matic meski sama-sama dirawat dengan baik.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai motor matic vs manual.
Sepeda motor menjadi salah satu alat trransportasi yang paling banyak
digunakan di Indonesia.
Baik motor manual maupun motor matic, keduanya sama-sama
populer di kalangan masyarakat.
Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pertanyaan yang
sering ditanyakan oleh pemilik motor, yaitu, "lebih tahan lama motor matic
atau manual?"
Awet Motor Matic atau Manual?

Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti mengenai mana yang lebih
awet antara motor matic dan manual.
Hal ini dikarenakan, tergantung pada pemakaian dan perawatan
motor tersebut. Meskipun begitu, berdasarkan pengalaman, motor manual cenderung
lebih awet daripada motor matic jika sama-sama dirawat dengan baik.
Ulasan Motor Matic
Pertama, mari kita bahas tentang motor matic. Motor matic
memang memiliki banyak kelebihan, seperti mudah dikendarai, tidak perlu
mengoperasikan kopling.
Namun, kelemahan motor matic terletak pada transmisi
otomatisnya. Transmisi otomatis pada motor matic rentan mengalami kerusakan
jika pemilik motor tidak melakukan perawatan secara rutin.
Selain itu karena mengatur putaran mesin yang tidak
sekompleks motor manual, terkadang membuat motor matic cenderung lebih boros.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik motor matic untuk
mengganti oli mesin dan oli transmisi secara rutin.
Selain itu, pastikan pula transmisi motor matic tidak
mengalami overheating dan tidak terkena air saat melewati genangan air.
Jangan lupa untuk memeriksa kondisi CVT (Continuously
Variable Transmission) pada motor matic, karena jika kondisinya buruk, maka
akan mempengaruhi kinerja mesin.
Ulasan Motor Manual
Sementara itu, motor manual memiliki kelebihan pada
transmisi manualnya yang lebih advance dan memberikan putaran mesin yang lebih
kompleks yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilalui.
Meskipun tidak semudah motor matic dalam penggunaannya,
motor manual justru lebih awet jika dirawat dengan baik.
Hal ini dikarenakan, pemilik motor manual memiliki kontrol
penuh pada mesin dan transmisi, sehingga dapat menghindari kerusakan yang
terjadi pada motor matic.
Selain itu, motor manual juga tidak terlalu sulit
perawatannya. Pemilik motor manual hanya perlu melakukan pergantian oli mesin
secara rutin, memeriksa kondisi kopling dan gigi transmisi, serta menjaga mesin
agar tidak overheat.
Namun, meskipun motor manual cenderung lebih awet daripada
motor matic, bukan berarti motor manual tidak memiliki kelemahan. Motor manual
membutuhkan skill keterampilan dalam mengemudikannya, terutama dalam hal
mengoperasikan kopling.
Jika pengemudi kurang mahir dalam mengoperasikan kopling,
maka hal ini dapat mempercepat kerusakan pada kopling dan transmisi.
Adu Performa Mesin
Kecenderungannya adalah motor manual punya performa lebih
unggul ketimbang motor matic dengan spek yang setara.
Yang menarik di sini adalah di motor manual, kita bisa
menyesuaikan tarikan gas dan transmisi untuk menentukan kecepatan motor.
Jadi saat ditanjakan, cukup dengan gigi 1, kita sudah bisa
melibas tanjakan bahkan tanpa membuka gas sampai akhir.
Sebaliknya pada motor matic, ketika menghadapi tanjakan, tak
jarang putaran mesin harus digas sampai limit karena tidak adanya sistem
transmisi.
Di sisi lain, motor matic ini sejatinya lebih
direkomendasikan untuk jalanan perkotaan yang datar dan mulus jalannya.
Sebaliknya, kebanyakan motor manual bisa digunakan untuk
beberapa kondisi jalan di luar dari jalanan ekstrim yang harus pakai motor
khusus (trail misalnya).
Satu lagi, motor matic cenderung sulit untuk mendapatkan
engine brake, ini berbeda dengan motor manual.
Meski tidak terlalu penting, namun engine brake yang
dilakukan dengan bijak bisa berpotensi menghemat kampas rem dan komponen rem
lainnya.
Jadi dari beberapa poin di atas, setidaknya kita bisa tahu
jika motor matic ini memang simpel dalam penggunaan, namun lebih rawan rusak.
TAPI ARTIKEL INI BUKAN
SUATU PEMBENARAN DAN KAMI TIDAK MENGKLAIM INI BENAR. INI HANYA DIBAGIKAN ATAS
DASAR PENGALAMAN DAN TIDAK MEWAKILI SEMUA KEBENARAN.
FAKTANYA, ADA BEBERAPA
MOTOR MANUAL YANG MUDAH RUSAK, YAKNI KOPLING MUDAH AUS, MESIN MUDAH NGELOTOK,
DAN DI TITIK INI, KAMI PUN SEMPAT BERPIKIR UNTUK BELI MOTOR MATIC SAJA.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa keduanya, baik
motor matic maupun manual, memiliki potensi untuk menjadi motor yang awet jika
dirawat dengan baik.
Meskipun terdapat beberapa perbedaan antara keduanya dalam
hal kinerja dan biaya perawatan, namun pemilihan antara motor matic atau manual
sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi kita sebagai pemilik
kendaraan.
Kita harus memperhatikan faktor-faktor seperti jarak tempuh
harian, kecepatan yang dibutuhkan, dan kemampuan finansial untuk merawat
kendaraan.
Dengan merawat motor secara rutin dan memperhatikan
faktor-faktor tersebut, kita dapat memaksimalkan masa pakai kendaraan dan
menghindari kerusakan yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan dalam
berkendara.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum.