Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil atau Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha?
Usaha tidak akan mengkhianati hasil atau sebalknya yakni hasil tidak akan mengkhianati usaha? Ungkapan yang satu ini memang terlihat dalam juga ya.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas
mengenai ungkapan dalam bahasa Indonesia.
Salah satu ungkapan yang mungkin cukup menyayat dan membakar
semangat adalah mengenai apa yang tengah dibahas ini.
Tetapi ungkapan manakah yang benar? Yang pertama yakni usaha
tidak akan mengkhianati hasil atau hasil tidak akan mengkhianati usaha?
Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil atau Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha?

Bila patokannya adalah pola akibat dan sebab, maka yang
benar adalah yang kedua yakni hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Tetapi banyak juga yang berpendapat jika yang pertama juga
benar, terlebih kedua ungkapan di atas memiliki makna yang serupa.
Anggapan bahwa yang pertama itu benar adalah karena
mengikuti pola sebab dan akibat, di mana mengacu pada sebab terlebih dahulu
untuk kemudian mendapatkan akibat.
Ya, pola pertama yakni usaha tidak akan mengkhianati hasil
ikut merujuk pada pola sebab akibat.
Jadi mana yang paling tepat? Yang paling tepat adalah yang
kedua, yakni hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Kenyataannya, Hasil Bisa Mengkhianati Usaha
Percaya atau tidak, ungkapan mengenai hasil tidak akan
mengkhianati usaha memang tampak sangat membuat pembacanya menjadi terbakar
motivasi semangatnya.
Tetapi faktanya, tidak semua usaha yang baik bisa
menghasilkan hasil yang baik pula.
Ini adalah “tsunami fakta” yang harus dipahami oleh banyak
orang agar nantinya tidak depresi atau terlalu kecewa ketika hasil tidak sesuai
dengan usaha yang telah diberikan.
Contoh sederhananya adalah ketika kita mencintai seseorang
yang tidak mencintai kita.
Di mana kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk menyenangkan
orang yang disuka, namun orang tersebut malah menolak kita dan memilih mencintai
orang yang bahkan tidak memedulikannya.
Selain itu, praktik kotor seperti suap, orang dalam, dan
sejenisnya juga bisa membuat hasil yang didapat tidak sebanding dengan usaha
yang dikeluarkan.
Coba saja jika kita bekerja di lingkungan yang tidak sehat,
misal banyak praktik suap hingga praktik orang dalam berasaskan saudara.
Pasti yang terjadi adalah kita bakal banyak kecewa karena
banyak ketidakadilan.
Itu juga yang pernah kami alami, di mana usaha yang keras
bisa kalah hanya dengan orang dalam atau orang yang lebih dekat dengan yang “berkuasa”.
Bagi yang baru mengalami, mungkin akan sangat depresi ketika
mengetahui fakta ini.
Ini bukan untuk menjatuhkan mental kalian, sebaliknya ini
adalah cambukan agar kalian lebih terbiasa dengan fakta di kenyataan.
Untuk itu, jika lingkungan toxic, maka sebaiknya keluar dan
cari lingkungan yang lebih sehat.
Jangan juga terbawa arus, di mana jika di dalam banyak aksi
suap, maka jangan ikut-ikutan menyuap dan disuap.
Kalian akan lebih bernilai jika ada di tempat yang tepat.
Jadi jika usaha sudah besar tapi hasil tidak memuaskan, bisa jadi yang salah
bukan di kalian, tetapi di tempat kalian berpijak.
Berlian memang tetap akan jadi berlian ketika ada di tempat
sampah, tetapi jika tidak ada yang “mengakui” atau mengetahui jika kalian
adalah berlian, maka hasilnya kalian akan dicampakan.
Dan sebaliknya, sampah bisa dianggap berlian jika ada di
lingkungan yang toxic.
So far, tulisan ini kami akhiri sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.