Diameter Piston RX King OS 0 Berapa?
Diameter piston RX King OS 0 berapa mm? Well done, terima kasih jika kalian membuka artikel ini dan mari kita bahas mengenai torak dari RX King si Jet Darat.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas
mengenai seher RX King.
Torak atau seher atau piston adalah salah satu elemen
penting pada sepeda motor yang lumrah ada di Indonesia.
Ini yang nantinya bertugas mengkompres campuran bahan bakar
di dalam mesin.
Torak sendiri memiliki beragam ukuran sesuai dengan
“kemauan” produsen motor. Misalnya untuk RX King ini jelas akan berbeda misal
dengan Vixion.
Diameter Piston RX King OS 0 Berapa?

Bore atau diameter piston biasanya merujuk pada lebar
piston. Di mana ini kerap dijadikan acuan untuk melakukan bore up (meningkatkan
ukuran bore).
Adapun untuk OS, ini merujuk pada oversize yakni memperlebar
ukuran piston, namun ubahannya tidak sebesar melakukan bore up.
Untuk OS piston RX King, standarnya adalah berukuran 58 mm,
jadi maksud OS 0 ini adalah 0 mm yakni tidak ada ubahan sama sekali atau dalam
kata lain masih standar.
Bicara soal piston, langkah piston atau stroke dari RX King
adalah sebesar 50 mm atau dalam kata lain RX King mengenakan mesin overbore.
Overbore sendiri adalah mesin yang lebih besar diameter
pistonnya ketimbang langkah pistonnya.
Di mana ini memiliki karakter yakni lebih bernafas panjang
namun putaran bawahnya tidak sebaik putaran atasnya.
Tapi mengingat RX King mengenakan mesin 2 tak, maka tidak
heran jika tarikan awalnya cenderung lebih dominan dari pada tarikan atasnya.
Fungsi OS Pada Mesin Motor
OS biasanya merupakan ukuran piston yang lebih lebar dari
standar namun tidak begitu kontras lebarnya.
Biasanya OS ini akan terbagi dalam beberapa tahap tergantung
dari tingkat keausan.
Jadi salah satu pembeda dari Oversize atau OS dengan bore up
adalah tingkat ukuran yang akan dipakai.
OS ini memang kerap dijadikan opsi untuk memperbaiki kembeli
motor yang mesinnya sudah rusak yakni aus pada bagian piston dan dinding
silindernya.
Nantinya, dinding silinder akan coba dibubut jika ada yang
aus, dan jika ada ukuran piston yang sesuai (di daftar piston OS), maka piston
tersebut akan diaplikasikan untuk keperluan OS.
Dari segi biaya, biasanya OS ini juga akan lebih murah
ketimbang bore up karena memang ubahannya cenderung tidak sebanyak OS.
Dan apabila bicara soal signifikannya perubahan performa,
maka OS ini tidak akan sesignifikan ketika melakukan bore up.
Alasannya adalah karen OS ini memang hanya mengubah ukuran
piston secara kecil saja, berbeda dengan bore up yang relatif lebih besar atau
lebar.
Hal ini juga yang membuat kenapa OS ini masih dibilang aman,
namun ya itu tadi, jika tingkat keausan sudah parah, maka biasanya akan ambil
langkah lain.
Misalnya saja mengganti piston dan dinding silinder ukuran
standar (ganti baru).
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.