60 Km/Jam Berapa RPM ???

Daftar Isi

60 Km/jam berapa RPM sih? Ternyata tidak jawabannya akan sangat relatif. Oleh karenanya, jangan terlalu terpaku untuk mengaitkan RPM dengan kecepatan suatu kendaraan.

 

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas mengenai estimasi jarak tempun dan RPM mesin.

 

Pada kendaraan bermotor, ada speedometer yang biasanya menggambarkan beberapa aspek seperti RPM mesin dan juga estimasi kecepatan.

 

Bila disamakan penulisannya, Km/jam ini sama dengan KPJ atau RPM ini jadi R/Menit, ya begitu lah.

 

Antara RPM dan KPJ memang kerap ditulis secara berdekatan pada dashboard soeedometer, namun untuk menjawab pertanyaan di judul, bisa saja hal ini tidak ada korelasinya.

 

60 Km/Jam Berapa RPM ???

60 Km/Jam Berapa RPM ???

60 Km/jam artinya adalah dalam waktu satu jam, estimasi jarak tempuh yang didapat adalah sejauh 60 Km. Dengan catatan kecepatan kendaraan konstan atau stabil tidak melambat atau pun jadi lebih cepat.

 

Sedangkan RPM artinya adalah revolusi per menit yang dalam kasus mesin mencatat putaran 360 derajat pada poros engkol.

 

Jika ada 5.000 RPM, maka artinya poros engkol mesin berputar sebanyak 5.000 kali dalam waktu satu menit.

 

Secara umum, jika RPM semakin tinggi atau cepat, maka akan ada potensi kendaraan melaju jadi lebih cepat pula, namun itu tidak mutlak.

 

Ada faktor lain yang bisa membuat RPM dan estimasi kecepatan kendaraan tidak sejalan.

 

Misalnya saja, bobot kendaraan, arah angin, jalanan yang menanjakan, hingga kondisi gearbox atau kopling kendaraan bisa membuat RPM meninggi namun laju kendaraan cenderung melambat atau bahkan tidak melaju sama sekali.

 

Ambol contoh pada mobil, jika pada posisi gigi netral, RPM digeber ke angka berapa pun tidak akan membuat mobil tersebut melaju karena tenaga di mesin tidak tersalurkan pada roda.

 

Pun begitu jika bobot kendaraan jadi lebih besar dari kondisi normal, efeknya mobil bisa melaju lebih lambat bila dibandingkan dengan mobil yang lebih ringan dengan status RPM yang sama.

 

Pada kasus tanjakan, jelas pada RPM yang sama di saat jalan mendatar, kecepatan akan cenderung berbeda di mana yang sedang melaju di tanjakan akan cenderung lebih lambat.

 

Selain itu, kubikasi mesin atau cc mesin juga bisa membuat estimasi kecepatan kendaraan berbeda.

 

Dengan RPM yang sama misal di angka 6.000 RPM, mobil ber-cc 1000 cc bisa lebih kencang dari mobil yang hanya 700 cc.

 

Jadi kesimpulan di sini adalah RPM itu merupakan kecepatan putaran poros engkol di mesin saja.

 

Sedangkan jika sudah bicara mengenai Km/Jam atau KPJ, maka akan menyangkut keseluruhan kendaraan.

 

Sehingga antara RPM dan KPJ kadang tidak ada korelasinya, seperti kasus RPM digeber namun gigi transmisi dalam posisi netral.

 

Meski ada acuan juga jika dalam keadaan normal, maka semakin tinggi RPM bisa membuat kendaraan jadi lebih kencang atau cepat.

 

Fungsi RPM pada Speedometer

Ada beberapa fungsi dari RPM di speedometer, yang salah satunya adalah sebagai berikut:

  • Sebagai acuan mengenai performa mesin
  • Sebagai acuan mengenai kendala atau ketidaknormalan pada mesin
  • Sebagai acuan pada saat hendak memindahkan gigi
  • Sebagai batas peringataan saat menggeber kendaraan (biasanya akan ada titik RPM yang diwarnai dengan warna merah yang menandakan RPM tersebut sudah maksimal dan sebaiknya diturunkan)

 

Pada ajang balap MotoGP, dashboard tentang RPM ini bisa sangat penting terlebih bagi pembalap yang sendang membalap.

 

RPM ini akan dijadikan patokan saat hendak mengoper atau memindahkan gigi.

 

Serta bisa jadi indikasi bagi mekanik jika terjadi ketidaknormalan pada mesin.

 

Misalnya saja ada slip di mesin di RPM tertentu, di mana hal tersebut bisa menjadi indikator penting dalam memahami apa yang sebenarnya rusak atau tidak normal pada mesin.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)