Arti Cornering Speed MotoGP Adalah Apa?
Arti cornering speed MotoGP adalah apa sih? Ini kerap sekali diperbincangkan oleh komentator MotoGP dan dalam artikel ini, kita akan membahasnya bersama.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai salah satu istilah yang kerap disebutkan di MotoGP.
MotoGP menjadi salah satu ajang balap motor paling bergengsi
di dunia. Mengusung motor yang kencang serta pembalap terkenal, tak salah jika
MotoGP menjadi salah satu olahraga dengan penggemar terbanyak.
Ya, meski memang, kepopuleran MotoGP ini masih di bawah dari
ajang olahraga lain seperti sepak bola.
Karena merupakan olahraga multinasional, maka tidak heran
jika MotoGP ini kebanyakan bahasanya menggunakan bahasa Inggris selaku bahasa
internasional.
Karena hal tersebut, tak jarang juga jika banyak istilah
dalam olahraga ini yang belum banyak diketahui oleh orang Indonesia yang
mayoritas mengusung bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari (serta bahasa
daerah tentunya).
Arti Cornering Speed MotoGP
Cornering speed artinya adalah kecepatan menikung. Seperti
yang disinggung sebelumnya, ini adalah salah satu kata dalam bahasa Inggris.
Kenapa kecepatan menikung itu penting? Faktanya adalah
lintasan MotoGP tidak semuanya lurus dan banyak tikungannya.
Oleh karenanya, banyak pembalap hingga motor yang improve
untuk bisa cepat dalam menikung.
Konteks Cornering Speed
Konteks cornering speed dalam MotoGP biasanya mengacu pada 3
hal yang sebelumnya sudah disebutkan.
Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jenis Tikungan Sirkuit
Yang pertama mengacu pada jenis tikungan sirkuit. Pada dasarnya,
sirkuit MotoGP dibuat sedemikian rupa agar bisa memacu motor dalam kecepatan
tinggi.
Namun bukan hanya kecepatan motor saja, skill serta
kestabilan motor juga dites dengan adanya beberapa jenis tikungan.
Sebut saja, ada dua jenis tikungan yang cukup terkenal yakni
cornering speed serta stop and go.
Cornering speed ini biasanya merujuk pada tikungan yang bisa
dilalui dengan menggeber motor. Alih-alih memperlambat kecepatan, di tikungan
jenis ini motor masih bisa digeber agar bisa lebih cepat lagi.
Sedangkan untuk tikungan stop and go, biasanya bentuknya
lebih tajam dan butuh hard braking untuk bisa melalui tikungan ini sebelum
akhirnya lanjut menggeber motor sekencang-kencangnya setelah keluar tikungan.
Contoh sirtkuit yang banyak cornering speed-nya adalah di
Losail Qatar hingga sirkuit Jerez, sedangkan sirtkuit yang banyak tikungan stop
and go-nya adalah Red Bull Ring Austria serta Austin Amerika.
2. Kelebihan Motor
Ducati terkenal dengan mesinnya yang beringas dan terbukti
sangat galak di track lurus. Namun kelebihan tersebut harus dibayar dengan
lemahnya Ducati saat ada di tikungan yang bersifat cornering speed.
ini berkaitan dengan jenis mesin yang digunakan, di mana
mesin V4 cenderung kurang cocok untuk cornering speed.
Ini berbeda dengan motor yang mengusung mesin inline-4
seperti Yamaha dan Suzuki.
Kenapa? Sebab motor dengan mesin V4 cenderung lebih kasar
saat ada di tikungan yang cepat sehingga sulit dikendalikan hingga rawan
terjatuh.
Oleh karenanya, urusan tikungan yang cepat biasanya dikuasai
oleh motor dengan mesin inline-4.
Sedangkan untuk mesin V4 seperti milik Ducati,
cenderung lebih kuat pada tikungan
dengan karakter stop and go atau berhenti dan langsung pergi.
Ini bisa dilihat di beberapa race di mana Ducati sangat kuat
di track lurus atau tikungan stop and go. Namun sering dibalas oleh Suzuki
hingga Yamaha di tikungan yang bersifat cornering speed.
Meski memang, untuk sekarang ini, Ducati pun sudah improve
di mana mesin V4 sudah tidak selemah dulu saat ada di tikungan yang cepat.
Ini dibuktikan dengan mulai banyaknya sirkuit dengan “cornering
speed” yang ditaklukan oleh pembalap Ducati.
3. Teknik Menikung Pembalap
Untuk menguasai cornering speed, selain dari pada motor yang
dimaksimalkan, pembalap juga kerap melakukan teknik menikung dengan gaya
tertentu agar bisa lebih optimal saat ada di tikungan dengan karakter cepat.
Misal banyak pembalap yang menggunakan gaya knee down, elbow
down, hingga body out.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.