Downsize Motor Adalah Apa?
Downsize motor adalah apa? Pernah kah kalian mendengar kosa-kata tersebut? Jika pernah dan merasa bingung, mari kita sama-sama bahas dalam artikel ini.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai downsize pada motor.
Pada permotoran, mungkin akan banyak istilah yang tidak kita
pahami. Terlebih jika istilah tersebut berasal dari bahasa asing.
Ya, downsize berasal dari bahasa Inggris, di mana ini kerap
digunakan pada beberapa aspek termasuk pada sepeda motor.
Lalu, apa sih maksud atau artinya?
Pengertian Downsize Motor
Downsize motor adalah ukuran bawah motor. Downsize sendiri
bila diterjemahkan artinya adalah ukuran bawah. Namun lebih oke bila dimaknai
sebagai menurunkan ukuran.
Sebab jika kita terjemahkan arti dari upsize, artinya adalah
menaikan ukuran (Kebalikan dari downsize).
Lalu apa yang biasanya diturunkan ukurannya pada sepeda
motor? Ya, ada beberapa hal, seperti ketinggian motor, velg, ban, hingga dapur
pacu.
Downsize Motor Biasanya Pada Apa Saja?
Ada beberapa hal yang biasanya diturunkan ukurannya pada
motor, seperti:
1. Ban
Yang pertama yang biasanya diturunkan ukurannya adalah ban.
Ini biasanya dilakukan pada pemilik motor yang senang dengan tampilan motor
yang ramping.
Atau juga ada yang hendak menghemat budget dan membuat
tarikan motor jadi lebih ajib lagi. Pasalnya, ban yang lebih kecil lebarnya
cenderung lebih ringan dan enak untuk digeber.
Meski kekurangannya adalah handling motor jadi berkurang.
Contoh downsize pada ban sepeda motor adalah menurunkan
ukuran ban yang berukuran 100/70 jadi 90/70 dan seterusnya.
2. Velg
Yang kedua adalah velg, di mana selain dari pada ban, velg
juga jadi salah satu elemen yang kerap
diturunkan ukurannya.
Entah itu yang diturunkan diameter ring velg-nya atau pun
lebar velg-nya.
Menurunkan ukuran lebar velg biasanya dilakukan pada motor
dengan konsep drag race hingga thailook. Misal dari yang awalnya memiliki lebar
2.5 inch jadi menggunakan 1.4 inch.
Sedangkan untuk menurunkan diameter ring velg, ini kerap
digunakan pada motor trail yang awalnya menggunakan velg berukuran 21 inch atau
18 inch ke ukuran 17 inch atau bahkan 14 inch.
3. Tinggi Jok
Downsize berikutnya adalah tinggi jok, di mana ini kerap
dijumpai pada hampir semua jenis motor yang dinilai cukup tinggi.
Misalnya pada motor trail yang memang biasanya punya jarak
terendah ke tanah yang tinggi. Untuk menurunkan tinggi jok, ada beberapa opsi
yang dilakukan seperti:
- Memapas ketebalan jok
- Menurunkan shock depan
- Menurunkan shock belakang dengan ganti shock atau menggunakan lowering kit
- Menggunakan velg yang lebih kecil diameter rimnya
4. Ruang Bakar
Ini jarang terjadi pada motor yang masih standar. Misal kita
beli motor yang berkubikasi 150 cc, maka akan jarang ada yang menurunkannya ke
125 cc misalnya.
Namun jika motornya sering dikorek misal dibore up, maka
kerap ada perlakukan downsize.
Misalnya jika kita sudah bore up motor 150 cc ke 200 cc,
maka untuk “menormalkan” kubikasi mesin, kita bisa melakukan downsize dengan
memasang piston atau dinding silinder ukuran standar.
Apakah Downsize Aman?
Relatif, tetapi jika dilakukan pada batas wajar tentu saja
masih aman. Yang tidak boleh adalah melakukan sesuatu dengan berlebihan.
Misal menggunakan ban dan velg yang terlalu tipis atau
menurunkan ketinggian jok hingga sangat mepet ke tanah.
Namun jika di ukuran standar kita sudah aman dan nyaman,
maka sebaiknya jangan melakukan downsize.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.