9 Penyebab Mesin Motor Panas Berlebihan, Wajib Sadari Sebelum Terlambat
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab mesin motor panas berlebihan, di mana sebaiknya ini segera disadari sebelum terlambat!
Kenapa sebelum terlambat?
Sebab jika ternyata ada penyabab yang fatal, maka bisa membuat mesin mengalami
kerusakan parah.
Kerusakan seperti apa
yang kami maksud? Salah satunya adalah mesin yang retak hingga harus ganti unit
mesin baru.
Adapun sebelum membahas
lebih lanjut, kita akan beritahukan dulu jika pada jeroan mesin motor itu ada
proses pembakaran.
Di mana proses
pembakaran tersebut tercipta karena adanya bahan bakar, api dari busi, dan lain
sebagainya.
Jadi sudah pasti mesin
akan panas karena memang di dalam mesin ada proses pembakaran.
Namun, pembakaran ini
tentu ada batas suhunya, jadi jika terlalu panas, maka pasti ada yang tidak
normal.
Pada motor dengan
sistem pendingin radiator, biasanya panas mesin motor akan dijaga di angka
80-90 derajat celcius atau lebih sedikit.
Jadi jika panas mesin
ada di angka yang jauh dari angka suhu yang disebutkan di atas, maka besar
kemungkinan ada yang salah.

Baik lah, langsung
saja berikut merupakan beberapa penyebab mesin motor panas
berlebihan:
1. Oli Mesin Yang Tidak Sesuai
Yang pertama adalah
oli mesin yang tidak sesuai. Biasanya yang sering terjadi adalah oli mesinnya
terlalu encer atau takarannya kurang.
Sebut saja, beberapa
motor terkini menggunakan oli mesin sebanyak 1.1 liter hingga 1.3 liter.
Namun karena beberapa
alasan seperti malas menakar, maka ada juga yang dengan sadar mengisi oli mesin
dengan takaran 1 liter saja.
Ini jelas membahayakan
mesin dan bisa membuat mesin menjadi panas secara berlebih.
Di contoh lain, motor
tua seperti Yamaha Byson karbu yang kerap digunakan biasanya butuh oli yang
lebih kental.
Jadi jika dipaksa
menggunakan oli dengan kentalan 5W-40 atau 10W-40, maka bisa membuat mesin jadi
lebih panas.
Baca Juga: Review Penggunaan Oli Enduro 4T 20W-50
2. Sudah Waktunya Ganti Oli
Masih berhubungan
dengan oli, penyebab mesin panas secara berlebihan lainnya adalah karena memang
mesin motor sudah waktunya ganti oli.
Oli mesin sendiri
biasanya bisa bertahan minimal 2.500 Km hingga 6.000 Km tergantung dari
penggunaan hingga kualitas dari oli tersebut.
Ingat, biasanya saat
motor sering dipakai bermacet-macetan, maka umur aki akan lebih rendah karena
meski motor tidak berjalan, namun oli pada mesin tetap bersikulasi selama mesin
dalam keadaan hidup.
Ngomong-ngomong, oli
ini bisa kotor hingga menurun takarannya ketika sudah mencapai batas maksimum
dalam penggunaannya.
Jadi sangat penting
untuk ganti oli secara teratur, mengingat oli ini adalah pelumas sekaligus
pendingin tambahan pada mesin motor.
3. Cairan Radiator Habis atau Kurang Takaran
Yang ketiga ini
diperuntukan jika motor menggunakan sistem pendingin radiator, di mana radiator
atau liquid cooler ini membutuhkan cairan pendingin.
Cairan pendingin ini
memiliki masa pakai juga dan biasanya akan habis dalam periode tertentu.
Tapi jangan menunggu
sampai cairan radiator habis, sebab itu
sangat beresiko.
Air radiator sendiri
biasanya bisa bertahan hingga 24.000 Km, namun kadang masa pakainya jadi lebih
rendah karena beberapa hal seperti adanya kebocoran pada selang radiator hingga
ada karat pada sistem pendingin radiator.
4. Sirkulasi Udara Pada Mesin Terhalang
Jika kita menggunakan
motor dengan sistem pendingin udara seperti Byson, KLX 150, dan sejenisnya,
maka kita harus sebisa mungkin menjaga sirkulasi udara menuju mesin.
Sebab, mesin hanya
dapat didinginkan secara signifikan melalui aliran udara yang masuk (Selain
dari pada pendinginan dari oli mesin).
5. Kerusakan Pada Sistem Pendingin
Kerusakan ini merujuk
pada motor yang menggunakan sistem pendingin udara dengan kipas, sistem oil
cooled, hingga sistem radiator.
Salah satu kerusakan
yang sering dialami adalah adanya kebocoran entah dari bagian utama pendingin,
seal di area mesin, atau pada selang penghubung.
Untuk sistem pendingin
udara dengan kipas, biasanya kerusakan ini terjadi karena kipasnya tidak
berfungsi atau mati.
Sedangkan untuk sistem
radiator, salah satu kerusakan yang cukup membahayakan adalah ketika termostat
tidak berfungsi dan tidak sesuai jadwal dalam membuka katup cairan radiator.
6. Bahan Bakar Yang Tidak Tepat
Penyebab lainnya
adalah karena penggunaan bahan bakar yang tidak tepat, misalnya adalah motor
jadul yang sebenarnya direkomendasikan menengguk Pertalite atau Pertamax, namun
memaksakan menggunakan Pertamax Turbo yang punya nilai RON lebih besar.
7. Kurangnya Campuran Bensin
Ini biasanya terjadi
pada motor dengan jenis karbu, di mana stelan angin terlalu besar atau stelan
bensinnya dibuat lebih kecil.
Memang, kurangnya
campuran bensin ini bisa membuat motor jadi lebih irit, tetapi efeknya bisa
membuat mesin jadi lebih panas karena sistem pembakaran terkategori “kering:.
8. Celah Klep Terlalu Longgar
Ini biasanya terjadi
pada mesin motor dengan jam penggunaan yang tinggi atau pada motor yang sudah
mengalami renggang celah klep-nya.
Celah klep pada motor
sendiri ada ukurannya tersendiri dan tiap mesin motor sering ada perbedaan
sesuai dengan spek mesin yang dipakai.
Namun jika sampai
celah klep terlalu longgar, maka salah satu cirinya adalah terdengar suara
ngelitik di area kepala silinder.
Celah klep yang
terlalu lebar atau longgar bisa membuat mesin jadi lebih irit karena campuran
bahan bakar lebih sedikit masuk pada ruang bakar.
Namun imbasnya adalah
membuat mesin jadi cepat panas serta tarikannya jadi berkurang.
9. Oli Samping Kurang atau Tidak Cocok
Pembahasan kesembilan
ini diperuntukan untuk motor 2 tak yang memang menggunakan oli samping.
Sekedar informasi,
motor berjenis 2 tak ini perlu oli samping yang salah satu fungsinya adalah
agar mesin motor tidak terlalu panas.
Sebab, oli samping ini
juga punya peran sebagai pendingin mesin tambahan selain dari fungsi utamanya
yakni untuk melumasi mesin saat pembakaran terjadi.
Artikel ini kami
cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.