5 Efek Gear Belakang Kecil, Perhatikan Ini Sob !!!

Daftar Isi

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai efek gear belakang kecil.

 

Pembahasaan ini berkenaan dengan final gear pada sepeda motor atau gear depan dan belakang yang menghubungkan putaran mesin dengan roda atau velg,

 

Lebih spesifik lagi, ini adalah artikel mengenai gear belakang, di mana gear belakang merupakan salah satu instrumen yang kerap diubah oleh modifikator motor.

 

Gear belakang sendiri biasanya bentuk lingkar atau jumlah mata gearnya lebih besar dan banyak dari gear depan.

 

Nah perbandingan ukuran gear belakang dan gear depan ini akan menghasilkan rasio final gear yang mana rasio final gear ini bisa membuat karakter laju motor berubah-ubah.

 

5 Efek Gear Belakang Kecil, Perhatikan Ini Sob !!!

Langsung saja, berikut efek gear belakang kecil:

1. Membuat Rasio Final Gear Jadi Lebih Kecil

Efek pertama dari gear belakang yang dibuat jadi lebih kecil adalah membuat angka rasio final gear atau final gear ratio jadi lebih kecil.

 

Dengan catatan, yang diperkecil adalah jumlah mata gearnya dan bukan ukuran ketebalan gearnya.

 

Dan ditambah lagi, yang diubah hanya ukuran gear belakangnya tanpa mengubah ukuran gear depannya.

 

Adapun rasio final gear ini adalah pembagian angka dari jumlah mata gear belakang dengan jumlah mata gear depan.

 

Misal ada gear belakang berukuran 42 mata dan gear depannya adalah sebesar 14 mata, maka angka rasio final gearnya adalah sebesar 42:14= 3.

 

Angka 3 dari rasio final gear tersebut akan mengecil setelah kita menurunkan ukuran gear belakang, misal dari yang 42 jadi 40, di mana rasio final gearnya jadi 40:14= 2,85.

 

2. Membuat Top Speed Jadi Lebih Besar

Efek kedua dari ukuran gear belakang yang kecil adalah membuat top speed jadi lebih besar. Ini berhubungan langsung dengan hukum angka rasio final gear.

 

Di mana jika angka rasio final gearnya semakin kecil, maka top speed juga akan bertambah. Kok bisa bertambah? Jawabannya ada di sub judul di bawah.

 

3. Putaran Bawah Jadi Kurang Bertenaga

Efek yang ketiga yang berhubungan dengan poin nomor dua adalah membuat putaran bawah jadi kurang bertenaga.

 

Jadi saat ukuran gear belakang diperkecil jumlah mata gearnya, maka akan membuat top speed jadi bertambah, tapi ada yang dikorbankan yakni putaran bawah yang jadi kurang bertenaga.

 

Jadi sebenarnya menurunkan ukuran gear belakang ini lebih cocok untuk jalanan yang mulus atau dalam ajang balap road race.

 

Sedangkan untuk motor yang digunakan di area perbukitan atau untuk trail dan trabas, maka ukuran gear belakang yang kecil ini kurang cocok.

 

4. Nafas Motor Jadi Lebih Panjang

Nah ini yang jadi salah satu efek baik dari menurunkan ukuran mata gear belakang, di mana bisa membuat nafas motor jadi lebih panjang.

 

Jadi saat gear belakang dibuat lebih banyak mata gearnya, maka efeknya adalah membuat motor jadi mudah bergetar dan nafas motor pun pendek.

 

Sedangkan saat gear belakang diturunkan jumlah mata gearnya, maka efeknya adalah bisa membuat motor tidak mudah bergetar saat gas dibetot dan membuat nafas motor jadi lebih panjang.

 

Karena nafas lebih panjang, maka top speed maksimal pun akan bertambah, meski memang perlu waktu lebih untuk mencapai kecepatan puncak maksimal tersebut.

 

5. Membuat Rantai Jadi Kendur

Jika kita menurunkan ukuran gear belakang tanpa mengganti gear depan dan panjang rantainya, maka ini bisa membuat rantai motor jadi kendur.

 

Solusinya adalah saat ganti gear, maka kita harus sesuaikan juga ukuran panjang rantainya.

 

Lebih lanjut, sebaiknya ganti gear dan rantai secara satu set meski yang diubah hanya salah satu gear yakni gear belakang.

 

Ini bertujuan guna membuat gear dan rantai jadi lebih awet, sebab pergantian gear yang “belang” bisa lebih cepat merusak gear dan rantai karena mata gear dan mata rantai bisa tercocok (misal karena ada yang bengkok dikit).

 

Efeknya bisa membuat getaran hebat pada motor saat digunakan hingga membuat rantai putus karena tiap mata gear saling kurang singkron.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)