7 Penyebab Knalpot Motor Nembak Saat Lepas Gas, Waduh Bisa Bahaya!!!
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab knalpot motor nembak saat lepas gas.
Knalpot motor adalah
komponen yang berfungsi untuk melepas gas buang ke udara bebas dari mesin.
Tetapi bukan hanya itu
saja, knalpot juga punya andil dalam menekan emisi gas buang serta meredam
suara mesin, terutama untuk knalpot standar.
Pada dasarnya, knalpot
standar dari pabrikan motor adalah salah satu jenis knalpot “tersempurna” pada
kendaraan yang ditempelinya.
Namun pada beberapa
kondisi, terkadang ada kondisi di mana knalpot motor nembak-nembak, terutama
saat lepas gas.
Lalu, apa saja penyebab
knalpot motor nembak saat lepas gas? Berikut rangkumannya:
1. Knalpot Sudah Dibobok atau Menggunakan Knalpot Racing

Alasan atau penyebab
pertama adalah karena knalpot sudah dibobok atau sudah menggunakan knalpot
racing.
Perlu diperhatikan
jika kita sudah menggunakan knalpot non standar, maka diharuskan untuk setting
ulang ECU hingga korek karbu jika motor masih menggunakan karburator.
Alasannya adalah
proses pembakaran bisa tetap berjalan dengan normal.
Saat knalpot sudah
tidak standar, maka proses pembuangan akan terjadi lebih cepat dan plong,
imbasnya adalah selain nembak-nembak, motor juga akan mengalami brebet hingga
ngempos.
2. Knalpot Bocor
Alasan lain dari motor
yang nembak saat lepas gas adalah karena adanya kebocoran pada knalpot.
Kebocoran ini biasanya terjadi di area leheran knalpot.
Biasanya, penyebab
yang satu ini juga akan membuat suara knalpot jadi lebih aneh yakni jadi lebih
cempreng.
Tarikan motor memang
akan jadi lebih oke di putaran bawah, tetapi saat melepas gas, maka knalpot
akan nembak-nembak.
3. Campuran Bensin Lebih Banyak Dari Udara
Jika kita masih
menggunakan motor berkarbu, maka penyebab yang bisa jadi salah satu terduga
dari nembaknya knalpot adalah karena karbu terlalu banyak mencampurkan bensin
dari pada udara.
Ini biasanya terjadi
karena kita habis mengoprek karbu atau mengganti karbu dengan settingan yang
tidak pas.
Tanda lain dari
penyebab ini adalah motor akan jadi brebet.
4. Filter Udara Tertutup
Penyebab lain dari nembaknya knalpot saat
lepas gas adalah filter udara yang tertutup, ini bisa terjadi saat filter udara
kotor .
Atau bisa juga kita
dengan ceroboh meletakan barang seperti jas hujan atau barang lainnya tepat di
depan mulut filter udara.
Saat ini terjadi, maka
nafas dari motor akan tertahan dan laju motor tentu jadi tidak maksimal.
5. Choke Karbu Masih Tertutup
Penyebab lainnya
adalah karena choke karbu masih tertutup. Choke sendiri adalah komponen di
karburator yang berfungsi untuk memperkecil atau menutup lubang udara.
Choke ini akan berguna
saat mesin dalam kondisi dingin. Sekedar informasi, saat mesin dingin, maka
butuh campuran bensin yang lebih kaya yang artinya adalah choke ini menutup
saluran udara agar bensin bisa lebih banyak.
Namun perlu
diperhatikan jika choke ini hanya difungsikan saat mesin susah hidup saja,
sedangkan jika sudah bisa hidup dengan stabil, maka sebaiknya tutup choke agar
komposisi bensin dan udara bisa kembali balance seperti settingan awal.
6. Busi Rusak
Penyebab selanjutnya
adalah karena busi sudah rusak atau aus atau apalah itu. Busi sendiri biasanya
akan diganti secara periodik misal tiap 10.000 Km sekali (tergantung jenis
busi).
Tetapi di beberapa
kasus seperti karena ada kebocoran oli atau bensin terlalu banyak di ruang
bakar, maka usia busi bisa sangat pendek dan membuat sistem pembakaran jadi
tidak normal. Efek akhirnya adalah bisa membuat motor menyala namun knalpotnya
nembak-nembak.
Selain busi, bisa juga
koil hingga kabel busi yang rusak. Tetapi kerusakan komponen ini hanya terjadi
pada motor-motor yang sudah tua.
7. CDI hingga ECU Error
Pada dasarnya, CDI dan
ECU bisa rusak dan biasanya akan langsung mati sehingga motor jadi tidak akan
hidup.
Tapi terkadang juga
bisa mengalami error karena kita mengoprek sistem kelistrikan hingga mengganti
knalpot.
Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, jika kita ganti knalpot (contoh sederhana), sebaiknya
setting ulang ECU.
Untuk motor karbu,
biasanya kita harus setting atau ganti karbu dan juga mengganti CDI ke CDI
dengan performa lebih tinggi.
Artikel ini kami
cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.