Beda Video 30fps dan 60fps (Action Cam Bpro5 AE3S)

Irvan, S.E.

Diperbarui: 01 Nov, 2021 • • menit membaca

Daftar Isi

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan video 30Fps dan 60Fps.

Mungkin bagi kita yang awam, 30FPS atau 60FPS tidak begitu berarti untuk kita. Kita yang awam cenderung lebih mementingkan alur cerita dari video serta kualitasnya saja asal jangan burik hehe.

Ya, kami pun sempat berpikir begitu. Namun kala kami membeli kamera, kami jadi berpikir lebih jauh mengenai detail dari kualitas kamera, salah satunya adalah FPS.

Pengertian FPS di Kamera dan Video

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan dari video 30fps dan 60fps, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai pengertian dari FPS.

FPS adalah singkatan dari frame per second atau bingkai per detik. Artinya adalah seberapa banyak bingkai (gambar) yang terdapat di video atau direkam oleh kamera dalam waktu satu detik.

Jika 30fps, maka artinya dalam 1 detik di video akan ada 30 frame, sedangkan jika 60fps artinya adalah dalam 1 detik di video akan ada 60 frame.

Wah, kami malah membocorkan salah satu perbedaan dari video 3-fps dan 60fps di sub bab ini. Tapi tak apa.

Beda Video 30fps dan 60fps

Apa perbedaan dari video 30fps dan 60fps? Salah satu perbedaannya adalah video 60fps akan menghasilkan gerakan yang lebih halus, file yang lebih besar, serta lebih boros baterai (pada kamera) dengan resolusi yang sama (misal 1080p 30fps vs 1080p 60fps).

Mengapa demikian? Pasalnya video 60fps memiliki lebih banyak frame (gambar) bila dibandingkan dengan video dengan 30fps.

Tetapi biasanya video yang biasa beredar adalah video dengan 30fps atau di bawahnya (24fps). Pasalnya terlalu merugikan juga bagi pembuat video jika harus memaksakan menggunakan video 60fps untuk keperluan standar.

Video 60fps sendiri biasanya digunakan untuk video kualitas tinggi atau untuk keperluan slow motion (gerak lambat).

FYI, video dengan gerak lambat atau slow motion perlu banyak FPS, bahkan video dengan 60fps dinilai masih belum cukup untuk menghasilkan video slow motion yang lembut.

Nih di bawah ini kami sajikan gambar perbedaan video 30fps dan 60fps untuk keperluan slow motion diambil dari gfycat.com:

Dari video di atas, tentu terlihat bahwa video 60fps cenderung lebih jelas karena tidak blur.

Video 30fps dan 60fps Bagi Kamera

Kamera yang bisa merekam hingga lebih dari 60fps biasanya adalah kamera yang bagus. Namun perlu diketahui, sekarang banyak juga kamera yang berharga murah yang bisa merekam hingga lebih dari 60fps.

Tetapi apakah video jadi lebih bagus? Jawabannya adalah tidak! Karena terbentur dengan harga, maka biasanya produsen kamera akan mengorbankan sesuatu. Dan yang dikorbankan tersebut adalah kualitas dari video.

Maksudnya? Ya jika menggunakan 30fps, video cenderung low noise, namun ketika video dipaksakan di angka 60fps, maka video jadi lebih burik dan banyak noise-nya.

Simak video buatan kami di bawah ini:

Jadi bagaimana? Tentu saja, kamera yang bisa merekam hingga lebih dari 60fps adalah kamera yang bagus dan biasanya berharga mahal. Jika harganya murah? Biasanya akan ada yang dikorbankan seperti apa yang kami sebutkan di atas.

Ini juga berlaku untuk fitur lain, misalnya adalah fitur EIS, di mana kamera yang tidak begitu mahal biasanya akan mengorbankan sudut pandang yakni jadi lebih sempit.

30 Fps vs 60 Fps Bagus Mana?

Ini akan tergantung pada kebutuhan kalian hingga budget yang disediakan oleh kalian. Tetapi intinya adalah 60fps akan cenderung lebih bagus dari 30fps karena gerakan yang dihasilkan cenderung lebih halus terutama jika gunakan untuk tujuan slowmo.

Tapi jangan memaksakan membeli kamera murah yang ada fitur merekam lebih dari 60fps, sebab kalian bisa merasa kecewa.

BTW, untuk merekam hingga 60fps, kalian butuh kartu memori khusus, sebab jika kameranya kurang oke, maka video yang didapat bisa patah-patah.

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.