6 Penyebab Busi Basah Oli Pada Motor 2 Tak

Daftar Isi [Tampil]

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab busi basah oli pada motor 2 tak.

 

Motor 2 tak merupakan salah satu legenda motor, sebab kini motor dengan performa apik tersebut sudah tidak diproduksi lagi di Indonesia (kecuali untuk off road).

 

Alasan motor 2 tak tidak diproduksi untuk daily use adalah karena polusi udara serta motor 2 tak yang cenderung kurang efisien dalam hal konsumsi bahan bakar.

 

Memang motor 2 tak ini punya performa yang sangat nendang, tapi ya itu tadi, motor 2 tak punya 2 kekurangan yakni sangat banyak mengeluarkan asap serta lebih boros dari mesin 4 tak dalam hal konsumsi bahan bakar.

 

Oleh karena itu, kini kebanyak motor 2 tak merupakan jenis-jenis motor lama seperti motor Ninja 150 R dan 150 RR yang terakhir diproduksi tahun 2015/ 2016.

 

4 Penyebab Busi Basah Oli Pada Motor 2 Tak
Source: olx.co.id

Well, mari kita back to the point mengenai penyebab busi basah terkena oli pada motor berjenis 2 tak:

1. Busi Rusak

Salah satu penyebab paling umum dari busi yang basah terkena oli adalah karena busi yang sudah rusak. busi sendiri memiliki masa pakai, yakni biasanya adalah sekitar 10.000 Km (bahkan lebih).

 

Jika masa pakainya sudah mendekati atau melebihi 10.000 Km, maka performanya akan menurun. Imbasnya adalah busi jadi tidak dapat memercikan api.

 

Pada kasus ini, biasanya oli yang tercecer di busi sangat sedikit dan kebanyakan busi akan basah oli bensin. Tapi karena nantinya ujung busi akan hitam atau gosong, jadi kita akan sukar membedakan antara basah oleh oli atau oleh bensin (atau oleh dua-duanya).

 

Simpelnya, hirup saja aroma dari bagian busi yang menghitam, apakah bau oli atau bau bensin?

 

2. Kompresi Bocor

Penyebab lain dari busi yang terbasahi oleh oli pada motor 2 tak adalah kompresi yang bocor. Pada motor 2 tak, kompresi yang bocor ini akan sulit terdeteksi. Sebab motor 2 tak memang biasanya mengeluarkan asap putih pada knalpotnya.

 

Berbeda dengan motor 4 tak, di mana jika kompresi bocor dan oli naik ke ruang bakar, maka knalpot yang tadinya tidak berasap akan menjadi berasap putih.

 

Salah satu cara untuk mengecek kompresi yang bocor pada motor 2 tak adalah dengan mengetes kick starter.

 

Jika kick starter terasa lebih lembut (ngelos), maka kemungkinan kompresi sudah bocor. Tapi ya sebenarnya jika ada oli pada busi, maka itu juga bisa jadi tanda bahwa kompresi sudah bocor.

 

Saat kompresi bocor dan oli naik ke ruang bakar, biasanya motor akan brebet saat digas. Hal ini karena busi tidak benar-benar murni membakar bensin, tapi juga berusaha membakar oli (oli lebih susah terbakar).

 

Penyebab dari kompresi yang bocor di antaranya adalah ring piston salah terpasang, ring piston aus, dinding silinder baret atau aus dan lain sebagainya.

 

3. Sistem Pengapian Tidak Berfungsi

Penyebab ini sebenarnya punya ciri yang sama dengan ketika busi sudah rusak. di mana ketimbang oli, busi akan lebih banyak terbasahi oleh bensin.

 

Saat sistem pengapian tidak berfungsi baik dari koil, kabel busi, dan lainnya, maka busi tidak akan memercikan api dan otomatis tidak akan ada sistem pembakaran pada ruang bakar.

 

4. Terlalu Banyak Mengisi Oli Mesin

Menariknya, oli mesin pada motor 2 tak ini biasanya punya kapasitas yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan motor berjenis 4 tak.

 

Jadi tak jarang ada yang terlalu banyak mengisi oli mesin pada motor 2 tak. Imbasnya adalah oli bisa dengan mudah naik ke ruang bakar, terlebih untuk motor yang kompresinya sudah bocor karena ada kerusakan di sistem ruang bakar.

 

5. Setelan Oli Samping Terlalu Boros

Penyebab lain dari busi yang basah oleh oli pada motor 2 tak adalah karena setelan oli samping dibuat boros. Memang membuat boros oli samping ini berdampak baik yakni menghindari terjadinya overheat pada mesin. Namun jika terlalu boros, pada akhirnya bensin bisa lebih sedikit takarannya ketimbang oli samping.


6. Kebanyakan Mengisi Oli Samping

Selain dari setelan pompa oli samping, terkadang oli samping yang kebanyakan juga bisa terjadi karena kita terlalu banyak mencampur oli samping pada tangki bahan bakar.


Pada akhirnya, kerusakan pada motor 2 tak harus diperiksa secara lebih detail. Jadi untuk mendapat jawaban yang lebih baik, kita harus membongkar mesin dan serahkan pengerjaan tersebut pada teknisi terpercaya.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Bagikan Artikel Ini Melalui:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Iklan Tengah Artikel 2


 ⚠  Iklan  ⚠ 

Iklan Bawah Artikel

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)