Perlu Tau! Bagaimana Sistem COD Bagi Penjual ???
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Pernah kita melihat sistem COD di
aplikasi marketplace seperti Shopee, Lazada, hingga Tokopedia? Mungkin selama
ini edukasi tentang COD masih condong mengarah pada konsumen, namun bagi
penjual? Bagaimana sistem COD-nya ??
COD atau cash on delivery merupakan salah satu metode
pembelian dan pembayaran barang yang kini banyak ditawarkan oleh marketplace
online.
Secara singkat, sistem COD ini akan lebih menguntungkan
konsumen. Pasalnya barang baru akan dibayarkan ketika kurir sudah mengirimkan
barang ke konsumen.
Tentunya, bagi konsumen ini merupakan keuntungan yang
berlipat ganda. Pasalnya pembelian jadi lebih praktis bagi dari segi pencarian
barang maupun dari segi pembayarannya.
Selain itu, sistem COD juga dinilai lebih aman, pasalnya
barang baru benar-benar akan dibayarkan ketika sudah ada di depan mata.
Tapi ngomong-ngomong, bagaimana sistem COD bagi penjual?
Alur COD Bagi Penjual

Pada dasarnya, sistem COD bagi penjual ini hampir sama
seperti menjual produk secara online lainnya di marketplace online. Hanya saja,
ada resiko lebih besar jika pembeli atau konsumen enggan membayar atau tidak
ada di tempat (return).
Selain penjual, jika ada konsumen yang bermasalah, maka pihak
lain yang dirugikan adalah kurir. Oleh karenanya, bagi konsumen mungkin sistem
COD ini lebih aman, namun bagi penjual dan kurir, kadang sistem COD yang
bermasalah ini malah merugikan (ibarat kerja tanpa dibayar).
Nah adapun sistem COD bagi penjual di marketplace online
kurang lebih adalah sebagia berikut:
1. Mengaktifkan Fitur COD
Bagi penjual, pertama-tama kita harus mengaktifkan fitur COD.
Fitur ini pada beberapa marketplace merupakan opsi, jadi bisa diaktifkan dan
bisa juga tidak diaktifkan.
Namun pada beberapa marketplace lain, fitur COD kadang
diaktifkan secara “otomatis”. Jadi nantinya yang menalangi pembelian adalah
pihak marketplace-nya.
2. Pilih Kurir
Jika kita sudah mengaktifkan fitur COD, maka selanjutnya
adalah kita harus menentukan kurir mana saja yang menerima fitur COD.
3. Proses Transaksi
Kurang lebih proses transaksinya sama dengan proses transaksi
pembelian secara non COD. Yakni ketika ada pesanan, maka kita harus melakukan
pengemasan dan mengirimkan barangnya.
Jika kita memilih mengirimkan barang ke counter atau kantor
kurir, maka kadang kita harus menalangi biaya pengiriman.
Namun jika kita melakukan pengiriman dengan metode dijemput
oleh kurir, maka kita tidak perlu menalangi biaya pengiriman.
4. Proses Pembayaran
Ketika barang sudah sampai di konsumen dan konsumen tidak
mengajukan komplain, maka uang dari konsumen akan:
- Diserahkan pada kurir
- Kemudian kurir akan menyerahkan uang konsumen ke counter kurir
- Setelah itu, counter kurir akan menyerahkan uang ke aplikasi marketplace
- Jika tidak ada komplain dan atau konsumen mengklik pesanan sudah selesai, maka uang yang sebelumnya tertahan di marketplace akan segera diserahkan pada penjual
Fitur COD ini berpotensi membuat orderan jadi lebih banyak
karena menjangkau calon pembeli yang “main aman”.
Namun di sisi lain, fitur COD juga dapat merugikan pihak
penjual dan kurir jika konsumen kurang memahami fitur COD maupun karena
konsumen iseng.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.