Dekat Dengan Yamaha, Kenapa Rossi Pilih Ducati Untuk Aramco VR46 ??

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Teka-teki mengenai tim bentukan Rossi di
kelas utama MotoGP akhirnya sudah terkuak. Pada akhirnya Rossi lebih memilih
Ducati ketimbang Yamaha untuk digandeng bersama Aramco Racing Team VR46,
kenapa?
Banyak pertanyaan muncul dibenak pecinta MotoGP. Pertanyaan tersebut
adalah “kenapa Rossi lebih memilih Ducati ketimbang Yamaha?”.
Seperti yang diketahui, sejarah Valentino Rossi di MotoGP
tidak lepas dari campur tangan Yamaha.
Meski Rossi beberapa kali berpindah tim seperti ke Honda dan
Ducati, namun kisah sukses Rossi lebih kental di Yamaha.
Bahkan untuk sekarang ini, Rossi tengah berada di tim satelit
Yamaha sebagai pembalap dengan dukungan penuh tim pabrikan.
Apakah Rossi berkhianat dengan Yamaha? Well, sebenarnya
jawabannya cukup kompleks. Namun secara garis besar kami akan beri jawaban yang
singkat.
Alasan pertama Rossi lebih kepincut dengan Ducati adalah
karena Ducati menawarkan spek motor yang dinilai lebih kompetitif, yakni berani
menawarkan motor Desmosedici spek A (spek pabrikan) dan bukan spek tim satelit
meski nantinya status tim Aramco Racing Team VR46 adalah tim satelit independen
dari Ducati.
Yamaha tentu berusaha memperjuangkan (belum pasti) spek
pabrikan untuk tim dari Valentino Rossi, namun nampaknya Rossi masih akan sukar
memilih Yamaha, kendati nanti diberi motor spek pabrikan ditambah dengan harga
kontrak yang 50% lebih murah dari harga kontrak Yamaha Petronas SRT.
Alasan lain yang mungkin tidak diangkat ke publik adalah
karena Valentino Rossi menghargai Yamaha.
Loh kok? Katanya menghargai tapi tidak memilih Yamaha? Bak romansa
cinta yang kisahnya selalu rumit, kedekatan Yamaha dan Rossi pun pada akhirnya
menjadi persoalan yang rumit juga.
Seperti yang kita ketahui, Rossi saat ini masih bersama tim
Yamaha yakni Yamaha Petronas. Dan Petronas SRT sendiri masih mau menjadi bagian
dari Yamaha untuk tahun depan.
Jelas Rossi tidak ingin menghadirkan konflik dengan “menendang”
Petronas yang lebih dulu bersama Yamaha.
Karena rasa hormat Rossi ke Yamaha, jelas Rossi tidak ingin
menciderai kubu internal Yamaha, terlebih saat ini ia masih ada di tim Yamaha
sebagai pembalap.
Tapi, mungkin akan jadi persoalan yang berbeda jika di tahun
depan Yamaha berani menurunkan 2 tim satelit. Jadi nantinya Petronas dan Aramco
bisa sama-sama jadi bagian Yamaha dengan “manajemen” yang berbeda.
Namun apa pun itu, nasi sudah menjadi bubur. Toh kini Rossi
sudah bersama Ducati untuk project Aramco Racing Team VR46.
Kita nantikan saja bagaimana performa dari tim milik Valentino
Rossi ini di MotoGP musim 2022 hingga 2024.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.