Apa Itu Resesi Ekonomi dan Dampaknya ?? Mari Bahas Di Sini !!

Daftar Isi

 

Apa Itu Resesi Ekonomi dan Dampaknya ?? Mari Bahas Di Sini !!

 

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai pengertian dari resesi ekonomi serta dampakya di kehidupan sehari-hari.

 

Pandemi pada awal 2020 silam masih terasa hingga kini, tak hanya berdampak pada kesehatan, pandemi juga langsung “menghajar” sektor perekonomian di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

 

Bahkan pada tahun lalu, Indonesia resmi mengalami resesi karena diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi di kuartal 3 yang mengalami penurunan.

 

Berdasar data dari BPS atau Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi di periode Juli 2020 hingga September 2020 adalah sebesar -3,49%.

 

Sehingga secara hitungan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal 1, kuartal 2, hingga kuartal 3 tahun 2020 mengalami penurunan sebesar -2,03%.

 

Penurunan pertumbuhan ekonomi yang bertubi-tubi tersebut menyebabkan adanya resesi ekonomi di Indonesia.

 

Lalu, apa itu resesi ekonomi ????

 

Pengertian Resesi Ekonomi

Dari Kamus Bahasa Indonesia, resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri): - telah menimbulkan pengangguran di negara-negara industri; - ekonomi, kelesuan ekonomi.

 

Sedangkan pengertian lain dari resesi ekonomi adalah penurunan PDB (produk domestik bruto) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut. Hal tersebut terjadi salah satunya karena adanya penurunan secara signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

 

Resesi sendiri merupakan bagian yang tidak terhindarkan dalam sistem perekonomian di suatu negara, terlebih bila ada “kejadian” tak terduga seperti pandemi.

 

Namun meski tak terhindarkan, bukan berarti resesi harus dibiarkan, pasalnya resesi yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan kekacauan di suatu negara, bukan hanya pada sektor ekonomi, tapi pada sektor lainnya seperti keamanan negara (bisa terjadi adanya kudeta, konflik sipil, dan lain sebagainya).

 

Penyebab Resesi Ekonomi

Ada beberapa penyebab resesi ekonomi, beberapa penyebab tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kejadian Tidak Terduga

Kejadian tidak terduga ini biasanya akan sukar dikendalikan oleh manusia. Sebut saja, bencana alam, perang dunia, hingga pandemi bisa menjadi faktor kunci kenpa terjadi resesi ekonomi di suatu negara.

2. Gagal Bayar Kewajiban (Utang)

Jika suatu negara terlalu banyak berutang atau memiliki kewajiban karena meminjam banyak dana ke negara lain atau bank dunia, maka hal tersebut dapat membuat terjadinya resesi.

 

Jika utang negara terlalu banyak dan tidak terbayar, hal tersebut dapat menyebabkan perekonomian di suatu negara tidak tumbuh (bahkan bisa bangkrut).

 

Pasalnya pendapatan negara mau tidak mau harus diprioritaskan pada utang. Sedangkan pendapatan negara harusnya tidak hanya digunakan untuk membayar utang saja.

3. Aset Berlebih di Pasar Saham

Salah satu penyebab adanya resesi adalah karena adanya investasi aset berlebihan di pasar saham. Mengapa demikian? jika terlalu banyak investasi pada pasar saham dan dikemudian hari saham-saham tersebut dijual secara bersamaan dan mendadak, maka dapat menghancurkan sistem pasar.

4. Inflasi Berlebihan

Meski inflasi tiap tahunnya terjadi, namun inflasi yang berlebihan dapat mengganggu ekosistem perekonomian. Kebijakan pemerintah yang kurang tepat dalam menangani inflasi setidaknya dapat membuat terjadinya resesi ekonomi.

5. Deflasi Berlebihan

Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Jika inflasi membuat harga barang jadi naik, maka deflasi membuat barang jadi turun. Namun barang yang terus-terusan mengalami penurunan harga dapat menyebabkan banyak sektor terganggu.

 

Dampak Resesi Ekonomi

Resesi berdampak secara langsung pada perekonomian dan memberikan dampak domonino pada sektor riil.

 

Beberapa akibat dari resesi ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Daya beli masyarakat berkurang
  • Perusahaan gulung tikar
  • Sektor industri tertentu kadang “mati” (contohnya saat pandemi adalah sektor pariwisata)
  • Banyak PHK massal dan berdampak pada meningginya angka pengangguran
  • Hutang negara membengkak
  • Deflasi pada barang yang jadi tidak terlalu penting (contohnya harga tiket perjalanan yang banyak menurun harganya saat pandemi)
  • Inflasi pada barang yang banyak dibutuhkan
  • Kredit macet perbankan semakin tinggi
  • Perputaran uang akan melambat, pasalnya banyak yang lebih memilih untuk menabung atau menyimpan uang
  • Angka kemiskinan semakin tinggi
  • Potensi kejahatan berupa pencurian semakin tinggi

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)