Motor Matic Mati Saat Di Gas, Apa Penyebabnya?

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai penyebab motor matic mati saat di gas (Ejaan yang
benar adalah digas dan bukan di gas, tetapi kita gunakan ejaan yang tidak benar…
Okrey!!!).
Motor matic atau motor dengan transmisi automatic (otomatis)
saat ini memang tengah digandrungi oleh masyarakat di Indonesia.
Kesuksesan motor matic saat ini terbilang cukup spektakuler
dan didukung karena salah satu alasan klasik di Indonesia.
Alasan tersebut adalah macet. Ya, di Indonesia terutama di
daerah-daerah yang padat penduduk, memang yang namanya macet di jalan ini akan
sangat lazim ditemui.
Oleh karenanya, jangan heran jika banyak masyarakat Indonesia
yang lebih memilih menggunakan motor matic karena dipandang lebih praktis dalam
hal penggunaan.
Nah sama seperti motor pada umumnya, motor matic juga kadang
mengalami masalah. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah mati saat di
gas.
Lalu apa penyebab motor matic mati saat di gas? Berikut pemaparan
dari kami:
1. Bensin Habis
Yang pertama adalah bensin yang habis. Ini adalah alasan yang
basic atau mendasar. Jadi jika motor matic kita mati saat di gas, maka kita
dapat cek terlebih dahulu kondisi bahan bakarnya.
Jika bensin habis, maka isi dengan segera. Tetapi jika bensin
masih ada, maka ada masalah lain yang akan dibahas di sub bab lain.
Adapun jika ternyata bensinnya habis, maka jangan berfikir
bahwa motor akan dengan cepat menyala.
Terlebih pada motor matic injeksi, saat bensin habis lalu
kita isi kembali bensin, maka kemungkinan waktu kita starter motor, maka motor
tidak akan langsung menyala.
Pasalnya perlu waktu bagi bensin dari tangki bahan bakar
menuju karbu atau injektor dan menuju ruang bakar.
Oleh karenanya, sebisa mungkin jangan sampai bensin motor
habis di tengah jalan. Pasalnya hal ini cukup merepotkan.
2. Busi Aus atau Kotor
Selanjutnya adalah busi yang aus atau kotor. Busi sendiri
menjadi penyebab yang cukup populer dari motor matic yang mati saat di gas.
Busi sendiri dapat bertahan hingga jarak tempuh 10.000 Km,
tetapi pada busi lain dapat bertahan lebih jauh lagi. Untuk memastikan jarak
tempuh busi, silahkan cek manual book motor kalian dan periksa bagian perawatan
atau service berkala.
Pada manual book sendiri terlebih pada bagian perawatan
berkala, biasanya akan dijelaskan perperiode berapa saja busi harus dibersihkan
atau dirawat.
Tetapi pada intinya, jika busi yang kita gunakan sudah dirasa
dipakai lebih dari 10.000 Km, maka sebaiknya ganti busi motor kita ke yang baru
dengan spesifikasi yang sama.
3. Bensin Tercampur Air
Selanjutnya adalah bensin yang kemasukan air. Saran saja,
untuk menghindari bensin yang tercampur dengan air, maka sebaiknya beli bensin
di tempat yang terpercaya.
Selain itu, jika ada banjir yang cukup tinggi, maka jangan
main terobos, sebab imbasnya air dapat masuk ke tangki bahan bakar.
Lalu jika kita mencuci motor, jangan banyak-banyak mengguyur
area tangki bahan bakar dengan air, sebab dapat menyebabkan air masuk ke tangki.
4. Bensin Tercampur Pasir
Sekali lagi, usahakan beli bensin di tempat terpercaya. Sebab
tidak jarang ada bensin yang tercampur dengan pasir dan disayangkan masuk ke
area karbu atau injektor.
Jika di karbu atau injektor ada pasir dan menghambat lubang
atau sirkulasi pengabutan campuran bahan bakar, maka dapat menyebabkan mesin
motor mati mendadak.
Pada kasus yang ringan, pasir atau debu atau kotoran tersebut
akan hilang dengan sendirinya. Tapi pada kasus lain, kita harus bongkar karbu
ataupun injektor dari motor matic kita.
5. Saluran Udara Kotor
Saluran udara ini menyangkut area filter udara. Jadi pada
periode tertentu, filter udara memang harus dibersihkan hingga diganti.
Pasalnya jika kotoran lepas di filter udara, maka debu akan
dengan mudah masuk ke injektor maupun karburator.
Oleh karenanya, sangat tidak dianjurkan untuk mencopot filter
udara untuk kebutuhan harian. Sebab efek jangka panjangnya cukup meresahkan.
6. Aki Soak
Hal ini biasanya terjadi pada motor matic dengan sistem
pengapian full DC (biasanya motor matic dari Yamaha, tapi merek lain pun mulai
mengaplikasikan sistem pengapian ini).
Jadi, saat kita gunakan aki yang soak dan tidak segera
menggantinya, maka ada kemungkinan di suatu hari motor kita akan mati mendadak
saat gas dibuka.
Pasalnya, pada beberapa motor terlebih motor dengan sistem
pengapian DC, aki yang kurang dari 5 volt tegangannya dapat menyebabkan motor
jadi mati karena sistem pengapian tidak berfungsi.
7. Overheat
Selanjutnya adalah overheat atau panas berlebih pada motor.
Hal ini biasanya terjadi jika kita sering bermacet-macetan atau bepergian jauh
tanpa adanya istirahat secara teratur untuk mendinginkan mesin.
Tapi, faktor di atas bukan faktor utama, sebab kebanyak motor
yang overheat adalah motor yang kualitas oli serta sistem pendingin mesinnya
tidak baik.
Gunakan oli dengan takaran dan kekentalan yang sesuai, selain
itu, jika kita pakai oil cooler atau radiator, maka pastikan cairan
pendinginnya masih ada.
Jangan biarkan oil cooler atau radiator kosong, sebab dapat
menyebabkan mesin motor retak karena kepanasan (mungkin ada faktor lain juga,
seperti overheat dan mesin terkena air dari luar).
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.