Cara Menghitung Oversize Pada Mesin Kendaraan, Simpel Kok !!!

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai cara menghitung oversize pada mesin kendaraan
bermotor.
Oversize merupakan salah satu langkah yang diambil apabila
terdapat keausan pada piston dan dinding silinder atau boring.
Namun, tak jarang banyak yang melakukan oversize padahal
mesin pada kendaraan bermotornya tidak mengalami kerusakan.
Alasan kenapa melakukan oversize adalah karena oversize dapat
meningkatkan performa mesin, meski sebenarnya peningkatan performa pada saat
melakukan oversize tidak seagresif saat melakukan bore up.
Nah untuk kalian yang penasaran dengan cara menghitung
oversize pada mesin kendaraan bermotor baik itu pada mesin mobil atau motor,
maka berikut kami berikan contohnya.
Rumus Perhitungan Oversize
Sebenarnya menghitung oversize itu mudah, tetapi sebelum
menghitung ada baiknya kita tahu dulu mengenai bore dan stroke atau ukuran
diameter dan langkah dari piston kendaraan bermotor kita.
Misalkan saja, ada kendaraan yang 1 silindernya memiliki bore
x stroke yakni 50 mm x 55 mm
Ketika kita melakukan oversize, maka akan ada patokannya,
misalkan saja oversize 25, oversize 50, oversize 100, dan seterusnya.
Maksud oversize 25 adalah kita akan mengganti piston ke
ukuran yang lebih lebar diameternya sebanyak 0.25 mm (begitu juga untuk ukuran
lainnya).
Jadi jika ada piston yang berukuran 50 x 55 mm dan akan kita
oversize ke ukuran 100, maka tinggal kita hitung saja diameter piston ditambah
dengan 1 mm atau kami urai sebagai berikut:
Perhitungan Oversize:
Bore + Ukuran Oversize
= 50 mm + 1 mm
= 51 mm
Dari perhitungan di atas, maka kita sudah tahu bahwa ketika
kita melakukan oversize 100 pada piston berukuran 50 x 55 mm, maka hasil
akhirnya adalah 51 x 55 mm.
Lalu jika kita ingin hitung total kubikasi mesin atau cc-nya
bagaimana? Untuk menghitung kubikasinya kita tinggal gunakan saja rumus volume
tabung atau rumus perhitungan cc mesin silinder yang akan kita bahas pada sub
bab di bawah ini.
Perhitungan cc Setelah Melakukan Oversize
Nah pada sub bab sebelumnya kita sudah hitung mengenai
perubahan ukuran piston setelah melakukan oversize 100 dimana bore piston yang
awalnya berukuran 50 mm jadi berubah ke ukuran 51 mm.
Adapun untuk menghitung cc-nya, kita lakukan perhitungan
sebagai berikut:
Perhitungan cc Mesin:
Rumus: pi x (r x r) x t : 1000
Pi = 3.14
R = Jari-jari atau setengah dari diameter piston
T = Tinggi tabung atau panjang langkah ruang bakar
Keterangan berdasarkan contoh di atas:
Pi = 3.14
R = 51:2= 25.5 mm
T = 55 mm
Rumus:
pi x (r x r) x t : 1000
= 3.14 x (25.5 x 25.5) x 55 : 1000
= 112.298175 dibulatkan jadi 112 cc.
Dari hasil di atas terlihat kubikasi mesin setelah dilakukan
oversize 100 jadi berubah ke angka 112 cc, adapun jika jumlah silindernya ada 3
bagaimana? Tinggal kalikan saja 112.298175 dengan jumlah silinder atau angka 3
(sesuaikan dengan jumlah silinder).
Oh iya mungkin ada yang penasaran, lalu pertambahan cc-nya
berapa? Untuk hal itu, silahkan hitung saja ukuran awal dari cc mesin kemudian
hitung juga hasil cc setelah dioversize, lalu kita kurangi cc setelah
dioversize dengan cc sebelum oversize.
Dalam kasus ini, cc awal sebelum dioversize adalah 107. 9375
cc, sedangkan cc setelah dioversize adalah sebesar 112.298175 cc.
Perubahan cc:
= cc setelah dioversize – cc sebelum dioversize
= 112.298175 - 107. 9375
= 4.360675 cc
Jadi kenaikan cc-nya adalah sebesar 4.360675 cc persatu
silinder, jika silindernya ada banyak, tinggal kalikan saja dengan total
silinder.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.