5 Akibat Oli Mesin Habis Pada Motor
 |
| Sumber: FACEBOOK/ KipoL'z |
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai akibat dari oli mesin yang habis pada motor.
Oli pada mesin motor perannya cukup penting, sebab ada cukup
banyak tugas yang diemban oleh oli mesin pada mesin sepeda motor.
Salah satu tugas atau fungsi tersebut diantaranya adalah
untuk melumasi komponen pada mesin seperti piston, kopling, dan sejenisnya.
Selain itu, oli pada mesin juga bertugas untuk menjadi media
pendingin paling basic, sebelum nantinya ada sistem pendingin mesin yang akan
membantu tugas dalam pendinginan mesin sepeda motor.
Nah oli pada mesin motor sendiri harus diisi sesuai spesifikasi
dan takarannya dan jangan biarkan oli pada mesin motor menjadi habis.
Kenapa? Sebab jika sampai oli mesin habis, maka akan ada efek
atau akibat buruk yang ditimbulkan.
Lalu, apa saja akibat dari oli mesin yang habis pada motor?
1. Komponen Mesin Jadi Mudah Aus
Karena oli mesin pada motor bertugas untuk melumasi komponen
pada mesin yang saling bergesekan, maka sudah barang tentu jika oli sampai
habis pada mesin motor dapat menyebabkan komponen-komponen seperti kopling hingga
ring piston jadi mudah aus.
Jika sistem kopling aus, maka dapat menyebabkan motor jadi
selip hingga gredeg, lalu jika ring piston sampai aus, maka dapat membuat
knalpot motor pada motor 4 tak jadi ngebul atau berasap.
2. Suara Berisik
Oli yang habis sebenarnya sangat tidak dianjurkan, dan jika
oli pada mesin motor sampai habis, maka sebaiknya motor tidak dinyalakan.
Sebab dapat menyebabkan suara yang cukup berisik, suara
tersebut adalah suara gesekan tiap komponen logam pada mesin motor.
3. Mesin Retak Hingga Pecah
Mesin pada motor sejatinya dapat percah atau retak karena oli
yang habis. Oli yang habis pada mesin motor dapat membuat suhu pada mesin motor
menjadi sangat tinggi.
Oleh karenanya jika sampai mesin dipaksakan untuk dinyalakan
atau dijalankan, dapat membuat beberapa komponennya memuai hingga retak
(terlebih jika terkena cipratan air).
4. Ceket
Ini adalah salah satu akibat yang cukup mengerikan, sebab
piston dan dinding silinder saling menekan karena suhu yang tinggi.
Saat suhu tinggi dan mesin dalam keadaan menyala serta
dibarengi dengan tidak adanya oli mesin, maka piston dan dinding seher akan
memuai dan saling menekan sehingga laju dari piston terhambat.
Saat motor tengah melaju, kondisi ceket ini dapat membuat
engine brake dan dapat membuat motor serta pengendaranya terpelanting dengan
mudah.
Saat terjadi ceket, ada baiknya melakukan tengkep kopling
(jika pada motor kopling atau semi otomatis), sebab cara ini dapat membuat
resiko engine brake jadi lebih kecil.
5. Turun Mesin, Biaya Service Yang Tidak Murah
Ini adalah akibat yang sifatnya solutif. Sebab jika komponen
mesin sudah rusak karena oli habis, tentu opsi untuk menormalkannya kembali
adalah dengan cara diservice.
Tetapi perlu diingat, saat mesin mengalami kerusakan karena
oli yang habis, maka kerusakannya biasanya cukup fatal sehingga harus dilakukan
penurunan mesin dari rangka dan dilakukan service besar.
Biaya dari service besar sendiri tidaklah murah, bisa sampai
berjuta-juta dan itupun tidak menjadi laju mesin motor jadi normal seperti
sedia kala.
Oleh karenanya, jangan lupa untuk memeriksa kondisi oli dan
takarannya juga. Jangan pelit juga pada mesin motor, toh harga oli mesin yang
standaran hanya sekitar 50 ribuan untuk takaran 1 liternya (harga dapat berubah
sewaktu-waktu).
Lebih baik rutin ganti oli tiap 2500 Km atau maximal 3000 Km
sekali, dari pada tidak ganti oli tapi sekalinya ada kerusakan bisa membuat
kantung kita kering kerontang.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.