Panjang Rantai Tiger, Segini ukurannya !

Daftar Isi


Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai panjang rantai Tiger.

 

Tiger merupakan salah satu motor dengan jenis naked yang dibekali kubikasi mesin sebesar 200 cc yang pernah dipasarkan oleh pabrikan Astra Honda Motor (AHM).

 

Panjang Rantai Tiger, Segini ukurannya !
Sumber: id.wikipedia.org


Di eranya, Honda Tiger ini menjadi penguasa dalam hal penjualan motor naked berkubikasi 200 cc.

 

Kala itu, saingan terdekat dari Honda Tiger adalah Yamaha Scorpio yang dibekali kubikasi mesin sebesar 220 cc.

 

Saking populernya Honda Tiger, dulu guru kami sempat berujar seperti demikian:

Jika kamu menyukai seorang gadis dan gadis tersebut didekati oleh pria lain yang menggunakan Honda Tiger, maka mundur saja

 

Gambaran di atas kurang lebih akan menggambarkan betapa digdayanya Kawasaki Ninja di era sekarang.

 

Nah back to the point mengenai panjang rantai Tiger, kurang labih adalah sebagai berikut:

Panjang rantai Honda Tiger adalah 106 L, sedangkan ukurannya adalah 520 V. Panjang dan ukuran rantai ini berlaku untuk Tiger semua generasi.

 

Nah sebagai informasi tambahan. 520 V sendiri bukan berarti volt ya, melainkan merupakan ketebalan dari rantai yang digunakan oleh Honda Tiger.

 

V pada angka 520 menandakan bahwa rantai Tiger menggukan seal penahan stemplet atau gemuk yang mana seal penahannya berada di luar dinding bushing rantai.

 

Hanya sedikit yang menggunakan rantai dengan jenis kode V. Rantai dengan kode V ini sendiri terkategori merupakan rantai yang solid yang mana salah satu pengguna rantai dengan kode V di antaranya adalah Kawasaki Ninja 150 dan Yamaha Scorpio.

 

Sebagai informasi lainnya, rantai sendiri biasanya sanggup digunakan hingga masa pakai 30.000 Km.

 

Tetapi karena beberapa faktor seperti penggunaan yang kurang perawatan, maka rantai ini kadang bisa rusak padahal belum menyentuh angka 20.000 Km (lebih sedikit dari 30.000 Km).

 

Salah satu ciri rantai yang rusak adalah rantai yang berisik dan berbunyi “peletak-peletak”, rantai yang kencang-kendur, rantai yang terlalu kendur, rantai yang kaku dan tidak fleksibel, hingga rantai berkarat parah.

 

Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)